HaiBunda

PARENTING

5 Tahapan Menulis Anak Sebelum Masuk SD, Dimulai dari Gambar Lingkaran

Kinan   |   HaiBunda

Kamis, 16 May 2024 20:50 WIB
Ilustrasi 5 Tahapan Menulis Anak Sebelum Masuk SD, Dimulai dari Gambar Lingkaran/Foto: Getty Images/iStockphoto/Iam Anupong
Jakarta -

Ada beberapa tahapan menulis yang dilalui anak sebelum masuk SD. Tak bisa instan, proses belajar ini juga diawali dengan menggambar berbagai bentuk seperti lingkaran, lho. Bunda sudah tahu?

Dikutip dari Baby Center, mengetahui pada tahap mana anak berada dapat membantu orang tua melakukan langkah tepat guna mendukung perkembangan menulisnya.

Perlu diketahui bahwa kemampuan anak dalam menulis bergantung pada kemampuannya menguasai berbagai macam keterampilan literasi termasuk mengenali huruf, menafsirkan bunyi, dan kesadaran akan kalimat, seperti spasi kata.


Anak-anak suka mengungkapkan pikiran dan gagasannya secara lisan. Menempatkan pemikiran tersebut di atas kertas dengan cara menulis pun perlu dilakukan secara bertahap sesuai dengan kecepatan pembelajaran masing-masing. 

Usia apa pun yang disebutkan dalam proses tahapan menulis anak sebelum masuk SD adalah rentang indikator umum. Ingat, keterampilan setiap anak unik dan berbeda-beda.

Sebagian anak mungkin akan mengembangkan keterampilan menulis dengan cepat, sementara yang lainnya dapat memakan waktu lebih lama. Jika Bunda mengkhawatirkan kemajuan Si Kecil dalam tahap menulis, jangan ragu untuk konsultasi dengan profesional sesuai kebutuhan. 

5 Tahapan menulis anak sebelum masuk SD

Berikut beberapa tahapan menulis anak sebelum masuk SD yang perlu diketahui orang tua seperti dilansir berbagai sumber:

1. Menggambar

Dengan menggunakan berbagai alat, pada tahap awal latihan menulis anak mungkin anak mulai senang menggambar tempat dan benda yang dikenalnya. Mereka kemudian akan menjelaskan tentang gambar tersebut kepada Bunda dan mungkin menceritakan keseluruhan cerita tentang gambar tersebut.

Dikutip dari Empowered parents, Beberapa gambar dapat menampilkan satu adegan utama, sementara gambar lainnya menampilkan serangkaian gambar, lebih mirip format buku komik. Beberapa bentuk yang mungkin dilakukan anak di tahap ini termasuk seperti garis, lingkaran, hingga bentuk acak.

2. Tahap pra-literasi

Di usia hingga 2 tahun, anak mulai senang mencoret-coret atau menggambar apa saja. Saat melihat Bunda dan orang dewasa lainnya menulis, mereka akan terdorong untuk mengambil alat tulis seperti krayon dan mulai ikut mencoret-coret.

Pada permainan pura-pura seperti ini, mereka seakan-akan sedang menunjukkan bahwa dirinya juga seorang penulis. 

Ini adalah momen penting ketika seorang anak menyadari ide-idenya dapat diwujudkan dalam bentuk tulisan. Selama tahap ini, pujilah setiap dan semua upaya yang dilakukan anak untuk menulis.

Sediakan kertas dan krayon yang mudah dijangkau, sehingga Si Kecil bisa menggunakannya ketika inspirasi datang. Pensil juga bisa digunakan, namun anak kecil sering kali lebih mudah memegang alat tulis yang lebih besar.

3. Tahap emergent

Memasuki rentang usia 2 hingga 4 tahun, anak biasanya akan mulai mencoret-coret banyak huruf acak dalam satu halaman. Anak-anak pada tahap ini mulai memahami bahwa 'coretan yang digunakan orang dewasa untuk menulis adalah simbol yang disebut huruf.

Mereka mungkin belum bisa mencocokkan huruf dengan bunyinya secara tepat, namun mereka mulai memahami bahwa huruf memainkan peran khusus dalam menulis. 

Pada awal tahap ini, anak-anak mungkin masih menggunakan simbol-simbol lain seperti gambar atau coretan. Seiring kemajuannya, mereka akan mulai menggunakan huruf dan dengan tegas menyatakan bahwa mereka sedang menulis.

Membaca juga penting pada tahap ini. Jangan lupa sediakan waktu untuk membacakan setiap hari. Selain mendorongnya untuk gemar membaca, kegiatan ini juga memperkenalkan tentang huruf dan kalimat pada anak. 

4. Tahap transisi

Di usia 4 tahun ke atas, rata-rata anak mulai menyadari bahwa kata terdiri dari bunyi-bunyi, yang kemudian terdiri juga dari rangkaian huruf.

Secara bertahap, anak mulai mencoba mencocokkan bunyi yang mereka dengar dalam sebuah kata dengan huruf yang mereka ketahui. Lompatan kognitif ini sering terjadi antara usia 4 hingga 7 tahun.

Bukti menunjukkan bahwa upaya mencocokkan bunyi individu dalam kata-kata merupakan pertanda keterampilan menulis dan membaca anak semakin kuat.

Pada tahap ini, wajar jika anak sering menulis huruf secara terbalik. Kesalahan tersebut biasa terjadi pada usia ini dan merupakan bagian dari proses pembelajaran. 

5. Tahap lancar

Pada tahap ini (yang biasanya terjadi antara usia 5 hingga 6 tahun), anak-anak mulai menggunakan ejaan. Ejaannya mungkin belum sepenuhnya akurat, namun anak-anak kini sadar bahwa ejaan yang berbeda dapat mempunyai arti yang berbeda pula. 

Terlalu cepat mendorong anak masuk ke tahap Sini terkadang dapat menghambat mereka, karena mereka merasakan adanya tuntutan akan ejaan yang sempurna. 

Jika Bunda merasa anak kesulitan melawan tekanan untuk mengeja dengan sempurna, cara terbaik untuk mengurangi stres tersebut adalah dengan memperkenalkan gagasan tentang draf. 

Bunda dapat menekankan bahwa draf pertama hanya untuk mengeluarkan ide, dan draf kedua adalah untuk memeriksa ejaan.

Dorong anak agar terbiasa menggunakan tulisan untuk berhubungan dengan orang lain. Cobalah menulis surat pendek kepada kakak, adik atau teman. 

Cara menyenangkan lainnya untuk menjadikan menulis sebagai aktivitas sosial adalah dengan menulis cerita bersama. Bunda mulai dengan menulis 2-3 baris pertama cerita, kemudian anak menulis beberapa kalimat berikutnya.

Tips membantu anak dalam menulis

Agar tahapan menulis anak sebelum masuk SD bisa terlaksana dengan lancar, berikut beberapa tips yang dapat dilakukan:

  • Ciptakan suasana yang menyenangkan dan bebas tekanan
  • Jika perlu, berikan pujian dan penghargaan atas upaya yang dilakukan anak
  • Beri contoh yang baik dengan mendampingi dan sering-sering membaca, serta menulis
  • Sediakan berbagai macam media untuk anak belajar menulis seperti kertas, pensil, krayon, spidol, dan papan tulis
  • Ajak anak bermain permainan edukasi yang melatih kemampuan menulis
  • Tetap bersabar dan jangan menuntut anak untuk bisa langsung cepat menulis

Ingat, setiap anak memiliki perkembangan yang berbeda-beda. Jangan bandingkan Si Kecil dengan anak lain. Teruslah berikan dukungan dan dorongan agar anak tetap bersemangat untuk belajar menulis sesuai kemampuannya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fir/fir)

Simak video di bawah ini, Bun:

Selain Salmon, Ini 7 Ikan yang Enak & Tinggi Nutrisi untuk MPASI Anak

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

5 Potret Lamaran Brisia Jodie & Jonathan Alden, Kompak Pakai Kebaya dan Beskap Warna Hijau

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Daun Bawang Ternyata Bisa Membantu Penyembuhan 8 Penyakit Ini, Termasuk Penurun Gula Darah

Mom's Life Arina Yulistara

Cerita Perempuan 30 Th Alami Kanker Serviks Stadium Akhir, Ini Gejala yang Dialami

Kehamilan Amrikh Palupi

Ini Alasan Kenapa Bunda Tak Boleh Paksa Si Kecil Memeluk Saudaranya

Parenting Ajeng Pratiwi & Randu Gede

Berobat Pakai Asuransi Bayar 10% Ditunda, Ini Penjelasan OJK

Mom's Life Amira Salsabila

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Bunda yang Keguguran juga Bisa Alami Postpartum Depression, Simak Gejala & Cara Mengatasinya

60 Ucapan Khitanan Anak Lengkap dari Singkat, Islami hingga Bahasa Inggris Penuh Doa & Rasa Syukur

Daun Bawang Ternyata Bisa Membantu Penyembuhan 8 Penyakit Ini, Termasuk Penurun Gula Darah

5 Potret Lamaran Brisia Jodie & Jonathan Alden, Kompak Pakai Kebaya dan Beskap Warna Hijau

Cerita Perempuan 30 Th Alami Kanker Serviks Stadium Akhir, Ini Gejala yang Dialami

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK