
parenting
Lirik Lagu Gundul-gundul Pacul Beserta Maknanya
HaiBunda
Sabtu, 18 May 2024 19:10 WIB

Daftar Isi
Gundul-Gundul Pacul adalah salah satu lagu daerah yang termasuk dalam jenis tembang dolanan, yakni lagu yang dinyanyikan untuk mengiringi permainan. Oleh karena itu, lagu ini sangat populer di kalangan anak-anak.
Ketika pertama kali mendengarnya, mungkin sekilas Bunda akan merasa bahwa lagu ini terdengar seperti guyonan. Meskipun begitu, apabila diperhatikan, makna dari lagu Gundul-Gundul Pacul ini cukup mendalam, lho. Lagu ini mempunyai nilai filosofi tinggi sehingga akan memunculkan kesan akan banyaknya sarat makna.
Untuk mengetahui lebih jelas dari maknanya, berikut adalah lirik lagu, makna, serta asal-usul dari lagu daerah Gundul-Gundul Pacul. Yuk, simak selengkapnya di bawah ini.
Lirik Lagu Gundul-gundul Pacul
Seringkali di sekolah, anak-anak mendapatkan tugas menyanyikan satu lagu daerah. Nah, Bunda bisa mengajarkan Si Kecil untuk melantunkan lagu satu ini, lho, yakni Gundul-Gundul Pacul.
Untuk menampilkan nyanyian yang sempurna, berikut adalah contoh lirik lagu Gundul-Gundul Pacul yang bisa Bunda ajarkan pada Si Kecil untuk dinyanyikan nantinya.
Gundul-gundul pacul cul gembelengan
Nyunggi-nyunggi wakul kul gembelengan
Wakul ngglimpang segane dadi sak latar
Wakul ngglimpang segane dadi sak latar
Gundul-gundul pacul cul gembelengan
Nyunggi-nyunggi wakul kul gembelengan
Wakul ngglimpang segane dadi sak latar
Wakul ngglimpang segane dadi sak latar
Makna lagu Gundul-gundul Pacul
Meskipun lirik lagu Gundul-Gundul Pacul terdengar sederhana sebab pilihan kata serta iramanya yang berulang-ulang, sebenarnya lagu ini memiliki makna yang cukup dalam, lho. Di tiap bait liriknya terdapat makna berupa nasihat yang diberikan oleh rakyat kepada para pemimpin.
Menurut kutipan dari buku Indonesia Pusaka yang ditulis oleh Dr. Sopan Adrianto, S.E, M. Pd., arti lagu Gundul-gundul Pacul merupakan pesan nasihat yang mengajak para pemimpin untuk menjadi sosok yang bersahaja, bekerja keras, dan memiliki keteguhan hati untuk terus memanggul amanah dalam memimpin rakyatnya. Untuk lebih jelasnya, berikut makna yang terkandung pada tiap baris lirik dari lagu Gundul-Gundul Pacul:
1. Gundul-gundul pacul-cul, gembelengan
Dalam lirik "gundul-gundul pacul, gembelengan", terdapat makna filosofis bahwa seorang pemimpin sejati seharusnya tidak hanya identik dengan mahkota yang dipakai di kepalanya, melainkan juga dengan cangkul yang digunakannya untuk menggali. Hal ini disampaikan oleh Conie Wishnu dalam bukunya yang berjudul Kanjeng Sunan Kalijaga: Jejak-Jejak Sang Legenda.
Cangkul tersebut adalah bentuk simbolis yang menggambarkan upaya untuk menciptakan kesejahteraan bagi rakyatnya. Kemudian, kata "pacul" merupakan singkatan dari "Papat Kang Ucul", yang mengandung makna bahwa kemuliaan seorang pemimpin tergantung pada empat hal, yakni:
- Mata untuk melihat kesulitan rakyat atau masyarakat.
- Telinga untuk mendengarkan nasihat.
- Hidung untuk mencium aroma kebaikan.
- Mulut untuk berbicara secara adil.
Namun, ada kalanya pemimpin cenderung melupakan keempat hal tersebut dan berubah sikap menjadi congkak atau sombong (gembelengan). Oleh sebab itu, bait ini menyinggung sifat dan sikap pemimpin yang selayaknya dimiliki.
2. Nyunggi-nyunggi wakul-kul gembelengan
Selanjutnya, lirik “nyunggi-nyunggi wakul kul, gembelengan” memiliki arti membawa bakul di atas kepala. Bait ini bermakna bahwasanya pemimpin wajib menjunjung dan menjaga amanah yang diberikan rakyat padanya, tetapi tidak dengan sikap yang sombong.
Sosok pemimpin perlu merasa sadar akan tanggung jawabnya terhadap amanah yang dipikul. Sebab amanah tersebut merupakan bentuk kepercayaan rakyat padanya.
3. Wakul Ngglimpang Segane Dadi Sak Latar
Nah, pada bait terakhir ini, yakni wakul ngglimpang segane dadi sak latar adalah lirik yang artinya bakul (di atas kepala) terguling hingga nasinya tumpah berserakan di halaman. Runtunan kalimat ini merupakan lambang simbolis yang begitu dalam maknanya.
Makna bakul terguling adalah ibarat dari amanat rakyat yang jatuh dan hancur akibat sikap sombong dari pemimpin. Ia melupakan amanah yang harus dipikulnya.
Lalu, isi dari bakul, yaitu nasi yang jatuh berserakan merupakan simbol dari amanah yang hancur berantakan. Tentunya, nasi yang sudah jatuh ke tanah maka, maka nasi tersebut tidak dapat dimakan lagi. Begitu pula dengan amanah yang diemban oleh pemimpin sombong. Amanah itu akan menjadi sia-sia dan tidak bisa dipupuk lagi. Alhasil, sudah tidak ada lagi rasa kesejahteraan yang dapat didapatkan manfaatnya oleh masyarakat.
Asal-usul Lagu Gundul-Gundul Pacul
Selain dari maknanya, penting juga untuk diketahui bahwa lagu daerah Gundul-Gundul Pacul ternyata memiliki asal-usul yang mulia. Sebab, masyarakat Jawa percaya kalau tembang satu ini diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga pada tahun 1400-an, sebagaimana dilansir dari laman Badan Kepegawaian Daerah Yogyakarta.
Sunan Kalijaga adalah salah satu wali songo, yakni tokoh penyebar agama Islam di Indonesia, yang memanfaatkan seni sebagai media ajarannya. Nah, beliau dipercaya sebagai pencipta dari lagu Gundul-Gundul Pacul. Lagu ini diciptakan Sunan Kalijaga sebagai bentuk nasihat yang cukup menohok kepada para pemimpin masyarakat.
Contoh lagu yang bertangga nada seperti lagu gundul gundul pacul beserta liriknya
Lagu daerah asal provinsi Jawa Tengah ini kerap kali dijadikan pilihan lagu dalam mengisi tembang di acara tradisional. Biasanya, dalam menyanyikannya, lagu ini akan diiringi macam-macam alat musik tradisional, seperti gamelan. Alasan digunakannya gamelan dalam penampilan lagu Gundul-Gundul Pacul dikarenakan tangga nada alat musik ini yang termasuk pada pentatonik pelog.
Tangga nada pentatonik pelog memiliki interval yang tak jauh berbeda dengan tangga nada diatonis, yaitu 1-2-3-4-5-6-7-1 atau do-re-mi-fa-sol-la-si-do. Akan tetapi, hanya ada lima nada dominan yang dipakai. Nada re (2) dan la (6) jarang sekali digunakan.
Alhasil, dalam pertunjukannya, alat musik pentatonik pelog akan banyak menggunakan nada 1-3-4-5-7-1 atau do-mi-fa-sol-si-do’ atau C-E-F-G-B-C’. Selanjutnya, interval yang terdapat pada tangga nada pentatonik pelog pun menjadi 2-½-1-2-½.
Dengan begitu, kebanyakan lagu-lagu yang memakai tangga nada pentatonik pelog akan terdengar begitu tenang dan terasa khidmat serta sakral. Berikut adalah contoh lagu daerah lainnya dengan nada pentatonik pelog, selain Gundul-Gundul Pacul:
1. Suwe Ora Jamu (Jawa Tengah)
Yang pertama ada lagu daerah yang berasal dari Jawa Tengah dengan tajuk Suwe Ora Jamu. Tentunya, lagu satu ini sudah sangat familiar, ya, Bunda.
Mengutip dari buku Mengukir Nilai Karakter Melalui Tembang Dolanan Anak karya Suratinem, dkk., lagu daerah ini seringkali dijadikan lagu bermain sebab unsur dalam lagunya yang mengandung pantun. Dengan begitu, lirik lagu ini kerap diubah-ubah asalkan sesuai dengan sajaknya.
Nah, berikut adalah contoh lirik lagu dari tembang dolanan Suwe Ora Jamu yang dapat Bunda ajarkan pada Si Kecil:
Suwe ora jamu, jamu godhong telo
Suwe ora ketemu, ketemu pisan atine gelo
Suwe ora jamu, jamu sugu tunteng
Suwe ora ketemu, ketemu pisan atine seneng
Suwe ora jamu, jamu godhong bunder
Suwe ora ketemu, ketemu pisan tambah pinter
2. Jamuran (Jawa Tengah)
Selanjutnya masih dengan lagu daerah dari provinsi Jawa Tengah, yaitu Jamuran. Lagu ini masih termasuk dalam kategori tembang dolanan atau sebuah lagu yang kerap dinyanyikan dalam mengiringi permainan anak-anak.
Jamuran merupakan lagu yang cukup singkat dengan hanya terdiri dari empat baris. Berikut adalah lirik dari lagu daerah Jamuran yang mudah untuk dihafalkan oleh Si Kecil, Bun.
Jamuran yo ge ge thok,
Jamur opo yo ge ge thok
Jamur gajih mberjijih sak oro oro
Sira bage jamur opo
Jamuran yo ge ge thok,
Jamur opo yo ge ge thok
Jamur gajih mberjijih sak oro oro
Sira bage jamur opo
3. Pitik Tukung (Jawa Tengah)
Pitik Tukung merupakan lagu daerah asal Jawa Tengah yang juga menyebar sampai Yogyakarta. Lagu ini cukup terkenal di kalangan anak-anak sebab mereka sering menyanyikan ini dalam mengiringi permainan.
Adapun di bawah ini adalah lirik dari Pitik Tukung yang dapat Si Kecil coba nyanyikan bersama teman-temannya.
Aku duwe pitik, pitik tukung
Saben dino, tak pakani jagung
Petok gogok petok petok
Ngendhog pitu, tak ngremake netes telu
Kabeh trondol dol, tanpa wulu
Megal megol gol, gawe guyu
Aku duwe pitik, pitik tukung
Saben dino tak pakani jagung
Petog gogog petog petog
Ngendhog pitu, tak ngremake netes telu
Kabeh trondol dol, tanpa wulu
Megal megol gol, gawe guyu
4. Karatagan Pahlawan (Jawa Barat)
Berpindah ke arah barat dari Pulau Jawa, yakni pada Provinsi Jawa Barat, ada sebuah lagu daerah yang kerap dijadikan tugas menyanyi Si Kecil saat bersekolah, lho. Lagu tersebut berjudul Karatagan Pahlawan.
Makna lagu ini menceritakan perjuangan pahlawan yang gigih dalam membela negaranya. Sehingga, saat menyanyikan lagu ini, anak-anak dapat belajar rasa nasionalisme yang tinggi serta jiwa patriot yang tergambar dari pahlawan dalam lagu ini.
Berikut adalah lirik lagu dari lantunan Karatagan Pahlawan yang dapat Bunda ajarkan pada anak-anak.
Teu honcewang sumoreang
Tekadna pahlawan bangsa
Cadu mundur pantrang mulang
Mun maksud tacan laksana
Berjuang keur lemah cai
Lali rabi tur tegang pati
Taya basa menta pamulang tarima
Iklas rido keur korban merdeka
Sinatria danalaga
Bela bangsa jeung nagara
Dibarengan tekad suci
Berjuang keur lemah cai
Teu ngingetkeun ka dirina
Asal nagri bangsa waluya
Kadar jembar raharja mukti wibawa
Gembleng tujuan pahlawan bangsa
5. Macepet-cepetan (Bali)
Satu lagi lagu daerah yang menggunakan tangga nada pentatonik pelog adalah Macepet-cepetan. Lagu yang berasal dari Provinsi Bali ini menggambarkan karakter dari rasa semangat masyarakatnya dalam menyelesaikan pekerjaan maupun masalah. Dengan begitu, makna lagu ini mengingatkan orang Bali untuk memiliki sikap tersebut.
Berikut adalah lirik lagu dari Macepet-cepetan yang mudah untuk dinyanyikan oleh Si Kecil, Bun.
Jalan jani macepet cepetan
Jalan jani macepet cepetan
Nanging limane tusing dadi matiang
Sejaba ento mekajang dadi
Nyenje kalah lakar gedhing
Jalan jani macepet cepetan
Jalan jani macepet cepetan
Nanging limane tusing dadi matiang
Sejaba ento mekajang dadi
Nyenje kalah lakar gedhing
Bunda, itulah informasi seputar lirik lagu daerah Gundul-gundul Pacul yang berasal dari Jawa Tengah. Yuk, ajak Si Kecil untuk belajar menyanyikan beberapa lagu daerah di atas. Semoga bermanfaat, ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
13 Lagu Daerah Maluku Populer Lengkap Beserta Lirik dan Maknanya

Parenting
10 Lagu untuk Guru yang Menyentuh Hati dan Penuh Makna Lengkap dengan Liriknya

Parenting
35 Lirik Lagu Bahasa Inggris yang Mudah Dihafal untuk Praktik Tugas Sekolah, Pendek sampai Viral

Parenting
15 Lagu tentang Alam dari Pegunungan hingga Pantai, Bagus Diajarkan ke Anak

Parenting
5 Lagu Anak Indonesia Terfavorit, Si Kecil Suka yang Mana Bunda?


7 Foto
Parenting
7 Potret Natarina Anak Taufik Hidayat yang Kini Beranjak Dewasa
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda