PARENTING
7 Ciri-Ciri Disleksia pada Anak Usia Sekolah, Salah Satunya Kesulitan Membaca
Kinan | HaiBunda
Jumat, 09 Aug 2024 04:00 WIBAda berbagai gangguan tertentu pada tumbuh kembang anak yang bisa memengaruhi proses belajarnya, termasuk seperti disleksia. Apa saja ciri-ciri disleksia pada anak usia sekolah?
Dikutip dari Mayo Clinic, disleksia adalah gangguan belajar yang melibatkan kesulitan membaca karena masalah dalam mengidentifikasi bunyi ujaran dan mempelajari kaitannya dengan huruf dan kata (decoding).
Kerap disebut juga dengan ketidakmampuan membaca, disleksia disebabkan oleh perbedaan individu pada area otak yang memproses bahasa.
Disleksia bukan disebabkan oleh masalah pada kecerdasan, pendengaran atau penglihatan. Kebanyakan anak dengan disleksia dapat lebih mampu mengikuti kegiatan akademik di sekolah melalui bimbingan belajar atau program pendidikan khusus.
Selain itu, dukungan emosional dari orang tua dan orang terdekat juga memainkan peran penting. Meskipun tidak ada obat secara spesifik untuk mengatasi disleksia, namun penilaian dan intervensi dini berpotensi memberikan hasil terbaik.
Ciri-ciri disleksia pada anak usia sekolah
Dikutip dari British Dyslexia Association, ciri-ciri disleksia mungkin sulit dikenali sebelum anak masuk sekolah, tetapi beberapa petunjuk awal mungkin mengindikasikan adanya masalah.
Setelah anak mencapai usia sekolah, guru biasanya menjadi orang pertama yang menyadari adanya masalah. Tingkat keparahannya bervariasi, tetapi kondisi ini sering kali terlihat saat anak mulai belajar membaca.
Ciri-ciri disleksia secara umum biasanya berpusat pada kecepatan pemrosesan bahasa (lisan dan/atau tulisan), konsentrasi yang buruk, kesulitan mengikuti instruksi, dan sering lupa kata-kata. Namun pada anak usia sekolah, ciri-ciri disleksia yang mungkin terlihat di antaranya:
1. Kesulitan menulis
- Kesulitan mengerjakan tugas tertulis dibandingkan dengan tugas kemampuan lisan
- Hasil pekerjaan tampak berantakan dengan banyak coretan dan kata-kata dicoba beberapa kali
- Bingung dengan huruf yang terlihat mirip, terutama b/d, p/g, p/q, n/u, m/w
- Tulisan tangan yang buruk dan sering terbalik saat menulis
- Mengeja sebuah kata dengan beberapa cara berbeda dalam satu tulisan
- Menulis dengan tata letak yang buruk dan tidak simetris
- Sulit menggenggam pensil
- Menghasilkan ejaan fonetik yang tidak sesuai dengan usia/kemampuan
- Menggunakan urutan huruf atau kata yang tidak biasa
2. Kesulitan membaca
- Sulit membaca dengan lancar
- Sulit untuk memadukan huruf menjadi satu
- Mengalami kesulitan dalam menetapkan pembagian suku kata atau mengetahui awal dan akhir kata
- Pengucapan kata yang tidak biasa
- Tidak ada ekspresi dalam membaca, sulit memahami kata-kata
- Membaca dengan ragu-ragu dan susah payah, terutama saat membaca dengan suara keras
- Melewatkan kata-kata saat membaca, atau menambahkan kata-kata tambahan
- Gagal mengenali kata-kata yang familiar
- Kehilangan inti cerita yang sedang dibaca atau ditulis
- Mengalami kesulitan dalam memilih poin-poin terpenting dari suatu bacaan
3. Kesulitan berhitung
- Kebingungan dengan nilai tempat, misalnya satuan, puluhan, ratusan
- Bingung dengan simbol seperti tanda + dan x
- Kesulitan mengingat sesuatu secara berurutan, misalnya tabel, hari dalam seminggu, alfabet, dan lain-lain
4. Kesulitan mengenal waktu
- Mengalami kesulitan belajar mengetahui waktu
- Sulit menghitung waktu
- Kesulitan mengingat hari apa dalam seminggu, tanggal lahir mereka, musim dalam setahun, bulan dalam setahun
- Kesulitan dengan konsep waktu, misalnya seperti kemarin, hari ini, dan besok
5. Kesulitan melakukan keterampilan sehari-hari
- Keterampilan motorik yang buruk, menyebabkan kelemahan dalam kecepatan, kontrol dan ketepatan menggenggam pensil
- Kesulitan memori terutama untuk rutinitas sehari-hari, pengorganisasian mandiri, pembelajaran hafalan
- Bingung membedakan kiri dan kanan, atas dan bawah, timur dan barat
- Preferensi tangan yang tidak dapat ditentukan
6. Masalah perilaku
- Tampak sering melamun, seperti tidak mendengarkan atau tidak fokus dengan pelajaran di sekolah
- Mudah teralihkan perhatiannya
- Sangat lelah karena banyaknya konsentrasi dan usaha yang diperlukan
7. Kesulitan koordinasi motorik
- Sulit menulis dengan rapi
- Sulit koordinasi tangan-mata
- Kesulitan dengan keterampilan motorik halus lainnya
Kapan disleksia perlu diperiksa ke dokter?
Untuk anak-anak yang mengalami masalah belajar, semakin dini dilakukan intervensi, maka perbaikan yang dirasakan berpotensi semakin pesat.
Dengarkan pendapat guru di sekolah. Jika tingkat membaca anak di bawah ekspektasi untuk usianya, sebaiknya konsultasikan dengan dokter anak.
Pahami bahwa dokter membutuhkan waktu untuk membuat diagnosis disleksia. Pertama, mereka perlu menyingkirkan kemungkinan penyebab lain dari masalah membaca pada Si Kecil.
Jika perlu, dokter mungkin merujuk anak ke spesialis lain seperti psikolog anak, psikolog klinis, ahli patologi wicara, dokter mata, serta
ahli saraf.
Kesimpulannya, disleksia sering juga disebut dengan ketidakmampuan membaca. Hal ini paling sering diidentifikasi pada masa kanak-kanak ketika masalah membaca pertama kali terlihat.
Umumnya anak dengan disleksia kesulitan memecah kata menjadi bunyi sederhana. Mereka kesulitan mempelajari bagaimana bunyi berhubungan dengan huruf dan kata, sehingga menyebabkan kegiatan membaca menjadi lebih sulit dan pemahaman bacaan buruk.
Meskipun memiliki dasar biologis, disleksia tidak dapat didiagnosis hanya dengan tes darah sederhana atau pemindaian otak. Ketika dokter membuat diagnosis, mereka mempertimbangkan hasil serangkaian tes membaca beserta gejala yang dilaporkan oleh orang tua maupun guru.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fir/fir)Simak video di bawah ini, Bun:
Mengenal Istilah Terrible Two: Penyebab, Tanda & Cara Mengatasinya
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
TERPOPULER
Ciri-ciri Orang Cerdas, Kerap Ucapkan 20 Kalimat Ini
Potret Ade Govinda & Indiarisa Sambut Kelahiran Anak Pertama, Banjir Ucapan dari para Musisi
Kenali Penyebab Hipertensi di Usia Muda & Cara Pencegahannya
Potret Luna Maya & Maxime Bouttier Hadiri Pernikahan Sahabat di Italia
Cerita Aline Adita Akhirnya Berhasil Hamil setelah 7 Th Jalani Promil
REKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Face Mist Terbaik untuk Lembapkan Kulit Wajah
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
5 Pilihan Tas Sekolah Anak TK-SD yang Bagus hingga Awet, Bisa Buat Perempuan & Laki-laki
Firli NabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Cleansing Oil untuk Semua Jenis Kulit dari Berminyak dan Berjerawat
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Slow Cooker Terbaik, Solusi Masak MPASI untuk Bayi
Azhar HanifahREKOMENDASI PRODUK
Review Main Virtual Sport di VS Thrillix AEON Mall Tanjung Barat, Lengkap dengan Harga Tiket
Firli NabilaTERBARU DARI HAIBUNDA
Curhat Inul Daratista Usai Kabarkan Adam Suseno Sudah Boleh Pulang dari RS
Kenali Penyebab Hipertensi di Usia Muda & Cara Pencegahannya
Potret Ade Govinda & Indiarisa Sambut Kelahiran Anak Pertama, Banjir Ucapan dari para Musisi
Ciri-ciri Orang Cerdas, Kerap Ucapkan 20 Kalimat Ini
Idol K-Pop Hadiri Paris Fashion Week, Cha Eun Woo hingga Mingyu SEVENTEEN
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Terungkap, Pacar Berondong Olla Ramlan Diduga Teuku Ryan
-
Beautynesia
Saatnya Move On, Ini 3 Tanda Kamu Berjuang Sendirian dalam Hubungan
-
Female Daily
Mulai Menjamur, Body Mist Diprediksikan Bakal Jadi Tren di Tahun 2025!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
7 Gaya Kim Kardashian Dikritik bak Penunggu Rumah Bordil, Terlalu Seksi
-
Mommies Daily
Cara Efektif Menegur Anak dalam 1 Menit ala dr. Aisah Dahlan, Orangtua Harus Coba