Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Kenali 5 Gejala Awal Disleksia pada Anak Balita dan Usia Sekolah

Meita Fajriana   |   HaiBunda

Sabtu, 06 Nov 2021 19:10 WIB

Ilustrasi anak belajar huruf vokal dan konsonan
Ilustrasi anak belajar membaca/Foto: Getty Images/kate_sept2004

Jakarta - Memiliki anak yang sulit membaca tentu membuat Bunda frustrasi. Namun, tahukah Bunda ternyata sulit membaca pada anak dapat terjadi akibat kelainan yang dikenal dengan disleksia. Apa saja gejala dan tanda-tandanya? Yuk perhatikan apakah Si Kecil mengalaminya ya Bunda. 

Melansir dari laman MayoClinic, disleksia adalah gangguan belajar yang melibatkan kesulitan membaca karena masalah mengidentifikasi suara bicara dan belajar. Kelainan ini berhubungan dengan kemampuan memproses huruf dan kata atau dikenal dengan decoding. Disleksia mempengaruhi area otak yang memproses bahasa, Bunda.

Anak dengan disleksia memiliki kecerdasan yang normal dan biasanya memiliki penglihatan yang normal. Sebagian besar anak disleksia dapat berhasil di sekolah dengan bimbingan belajar atau program pendidikan khusus. Dukungan emosional juga memainkan peran penting loh Bunda. Jadi penting sekali menerapkan parenting yang penuh kasih sayang ya Bunda.

"Meskipun tidak ada pengobatan medis untuk disleksia, penilaian awal dan intervensi menghasilkan hasil terbaik. Terkadang disleksia tidak terdiagnosis selama bertahun-tahun dan tidak dikenali sampai dewasa, tetapi tidak ada kata terlambat untuk mencari bantuan," kata Amita Shroff, MD dokter anak di Amerika dikutip dari laman WebMD, Rabu (3/11). 

Lantas apa saja gejala disleksia pada anak yang bisa dideteksi sejak dini? Yuk simak penjelasannya Bunda. 

Gejala disleksia pada anak

Tanda-tanda disleksia mungkin sulit dikenali sebelum anak Bunda masuk sekolah, tetapi beberapa petunjuk awal mungkin menunjukkan adanya masalah. Begitu anak Bunda mencapai usia sekolah, gurunya mungkin yang pertama menyadari adanya masalah. Tingkat keparahannya bervariasi Bunda, tetapi kondisinya sering menjadi jelas ketika seorang anak mulai belajar membaca.

Pada anak usia belum sekolah atau balita, tanda-tanda berisiko mengalami disleksia meliputi:

  1. Terlambat berbicara. 
  2. Belajar kata-kata baru secara perlahan dan lambat. 
  3. Bermasalah dalam membentuk kata-kata dengan benar atau bingung terhadap kata-kata yang terdengar sama. 
  4. Bermasalah dalam mengingat atau menamai huruf, angka, dan warna. 
  5. Kesulitan mempelajari lagu anak-anak atau bermain game berima. 
Banner 7 Warna Cat Rumah Terpopuler 2021Banner 7 Warna Cat Rumah Terpopuler 2021/ Foto: HaiBunda/Mia

Setelah anak Bunda bersekolah, tanda dan gejala disleksia mungkin menjadi lebih jelas, seperti berikut:

  1. Kemampuan membaca jauh di bawah tingkat yang diharapkan untuk usianya. 
  2. Bermasalah dalam memproses dan memahami apa yang dia dengar. 
  3. Kesulitan menemukan kata yang tepat atau membentuk jawaban atas pertanyaan. 
  4. Bermasalah dalam mengingat urutan suatu hal. 
  5. Kesulitan melihat dan kadang-kadang mendengar persamaan dan perbedaan huruf dan kata.
  6. Ketidakmampuan untuk mengucapkan pengucapan kata yang tidak dikenal. 
  7. Kesulitan dalam mengeja.
  8. Menghabiskan waktu yang sangat lama untuk menyelesaikan tugas-tugas yang melibatkan membaca atau menulis. 
  9. Menghindari kegiatan yang melibatkan membaca

Lantas apa yang bisa Bunda lakukan bila khawatir tentang kemajuan Si Kecil dalam kemampuan membaca dan menulis? Klik halaman berikutnya ya.

Simak juga video tentang 3 kunci cegah stunting pada anak di bawah ini yuk Bunda.

[Gambas:Video Haibunda]




PENANGANAN DISLEKSIA PADA ANAK

Asian kindergarten school girl with mother video conference e-learning with teacher on laptop in living room at home. Homeschooling and distance learning ,online ,education and internet.

Ilustrasi anak belajar membaca/Foto: Getty Images/iStockphoto/ake1150sb

Lantas apa yang bisa Bunda lakukan, jika khawatir tentang kemajuan anak dalam membaca dan menulis. Pertama-tama, usahakan bicarakan dan bekerja samalah dengan guru mereka.

Namun, jika berkelanjutan, bawa Si Kecil ke dokter ya Bunda sehingga dapat diperiksa tanda-tanda masalah kesehatan yang mendasarinya, seperti masalah pendengaran atau penglihatan, yang dapat memengaruhi kemampuan anak untuk belajar.

Jika anak Bunda tidak memiliki masalah kesehatan mendasar penyebab disleksia ini, metode pengajaran yang berbeda mungkin perlu dicoba Bunda. Bunda juga bisa meminta penilaian dari dokter untuk mengidentifikasi kebutuhan khusus yang mungkin anak Bunda perlukan.

Saat didiagnosis disleksia, bukan berarti anak Bunda tidak akan pernah belajar membaca. Terdapat sejumlah program yang dapat membantu, yang mencakup fitur-fitur berikut ini yang dikutip dari laman MayoClinic:

  1. Instruksi multiindera dalam keterampilan decoding
  2. Pengulangan dan peninjauan keterampilan. 
  3. Intensitas intervensi, mendapatkan pelajaran tambahan di luar kelas seminggu sekali untuk mendapatkan bantuan ekstra. 
  4. Kelompok kecil atau instruksi individu. 
  5. Mengajarkan keterampilan decoding
  6. Belajar kata-kata berdasarkan penglihatan. 
  7. Mengajarkan strategi pemahaman, untuk membantu anak-anak mendapatkan makna dari apa yang mereka baca. 

(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda