Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

4 Cara Melatih Rasa Percaya Diri Anak Perempuan Menurut Pakar Parenting Harvard

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Minggu, 04 Aug 2024 20:50 WIB

Happy little Asian girl and her loving grandmother hugging and looking at camera on couch at home. Portrait of granny and grandchild embracing, expressing love and affection indoors
Ilustrasi Rasa Percaya Diri Anak Perempuan/Foto: Getty Images/iStockphoto/Prostock-Studio
Daftar Isi
Jakarta -

Setiap anak perlu menanamkan rasa percaya diri sejak kecil. Tidak hanya berlaku pada anak laki-laki, hal ini juga harus dilakukan oleh anak perempuan, Bunda.

Rasa percaya diri adalah indikator kesuksesan di masa depan berdasarkan penelitian. Hal ini karena anak dan orang dewasa kemungkinan memerlukan motivasi diri agar bisa melakukan hal yang positif.

Sayangnya, orang tua seringkali mengabaikan pembentukan rasa percaya diri pada anak perempuan. Mereka lebih mementingkan perasaan sang putri agar tidak disakiti oleh anak laki-laki.

Banner Pekan ASI Sedunia

Pada kenyataannya, anak perempuan sering kali menghadapi tekanan yang lebih besar dibandingkan anak laki-laki untuk mencapai kesuksesan, Bunda. Mereka lebih sering bergumul dengan rasa takut akan kegagalan yang bisa melemahkan rasa kepercayaan dirinya.

Tiga dari lima anak perempuan mengatakan bahwa mereka merasakan tekanan pada masyarakat untuk menjadi seseorang yang sempurna. Hal ini berdasarkan survei terbaru dari 61.500 orang tua dan anak-anak berusia antara lima hingga 12 tahun yang dilakukan oleh perusahaan mainan LEGO Group.

Lebih dari separuh anak-anak dalam survei tersebut mengatakan mereka yakin orang dewasa lebih mendengarkan ide-ide kreatif dari anak laki-laki dibandingkan anak perempuan.

Menumbuhkan kreativitas pada anak-anak dapat meningkatkan kepercayaan diri mereka dengan memberi mereka kebebasan mengambil risiko dan mencoba ide-ide baru, Bunda. Hal ini bisa membantunya membangun sifat lain yang sering dikaitkan oleh para psikolog.

"Ketika anak-anak takut gagal, hal itu dapat menghambat kemauan mereka untuk bereksplorasi dan berpikir di luar kebiasaan. Hal ini berdampak pada keterampilan utama kepercayaan diri kreatif yang dapat dibawa hingga dewasa," kata jurnalis lulusan Harvard dan peneliti parenting, Jennifer Breheny Wallace, merangkum dari laman CNBC Make It.

Cara melatih kepercayaan diri anak perempuan

Jennifer turut membagikan beberapa cara yang bisa Bunda dan Ayah lakukan untuk melatih kepercayaan diri anak perempuan, Bunda. Berikut ini Bubun bantu rangkumkan deretannya:

1. Selalu berikan pujian

Banyak orang tua memberikan tekanan kepada anak-anak perempuannya dengan meminta mereka menjadi sempurna. Padahal, Ayah dan Bunda bisa mengurangi tekanan tersebut dan membuat anak menjadi lebih nyaman.

"Banyak anak merasa perlu menjadi sempurna karena masyarakat, budaya, atau pemikiran mereka sendiri. Tetapi, hanya dengan mengubah cara kita berbicara, orang dewasa dapat meredakan ketegangan tersebut," kata Jennifer.

Daripada terus menerus memberikan tekanan pada anak, Bunda bisa memberikan pujian pada setiap usaha yang mereka berikan. Hal ini akan membuat anak mengetahui bahwa hasil yang sempurna bukanlah satu-satunya hal yang penting.

Pujian yang Bunda berikan akan membuat anak perempuan tetap termotivasi untuk terus bekerja keras di masa depan meski usahanya tersebut belum membuahkan hasil.

2. Kesalahan adalah sebuah pembelajaran

Mengajarkan anak perempuan untuk memandang kesalahan sebagai pembelajaran bukanlah hal yang memalukan. Ini justru akan membantu mereka menjaga kepercayaan diri dan termotivasi untuk terus bereksperimen di masa depan.

Menurut penelitian, anak-anak yang memiliki kekuatan dan kepercayaan diri untuk mengambil risiko akan lebih mungkin untuk mencoba dan mengatasi hambatan yang akan mereka hadapi. Mereka akan menjadi lebih sukses dalam jangka panjang.

Jennifer merekomendasikan agar Bunda bersikap terbuka kepada anak perempuan. Jangan lupa untuk berbagi contoh kesalahan masa lalu dan bagaimana cara Bunda menghadapi hal tersebut.

"Memiliki sebuah pola pikir berkembang berarti percaya bahwa kamu bisa menjadi lebih baik dalam berbagai hal dengan bekerja keras dan pantang menyerah alih-alih berpikir bahwa kamu dilahirkan dengan keterampilan tertentu," ujarnya.

"Ketika anak-anak memiliki pola pikir seperti ini, mereka akan cenderung bangkit kembali dari masa-masa sulit, menikmati pembelajaran hal-hal baru, dan bersemangat untuk mencoba hal-hal baru meskipun rumit," lanjut Jennifer.

3. Berhati-hatilah dalam memilih kata

Jennifer mengingatkan orang tua untuk berhati-hati terhadap stereotip gender dalam kata-kata yang dipilih untuk menggambarkan ide anak. Terutama jika menyangkut anak perempuan dan proyek kreatif.

"Bias bahasa bisa memperkuat stereotip dengan mengasosiasikan kualitas, perilaku, atau pilihan karier tertentu dengan gender tertentu," ujarnya.

Menurut survei LEGO Group, kata seperti 'cantik' dan 'imut' lebih mengarah untuk menggambarkan gadis-gadis muda. Sedangkan kata 'keren', 'berani', bahkan 'jenius' hampir dua kali lebih mungkin digunakan untuk menggambarkan anak laki-laki.

4. Kenalkan teladan yang menginspirasi

Orang tua bisa mendorong anak-anak untuk berdiskusi secara terbuka dan menentang stereotip gender yang ada. Saat melakukan hal ini, ada baiknya menunjuk pada panutan inspiratif yang dapat memicu kreativitas dan meningkatkan kepercayaan dirinya, Bunda.

Misalnya saja tokoh-tokoh terkemuka yang berhasil dalam industri yang biasanya didominasi oleh laki-laki. Selain itu, teladan ini juga bisa datang dari teman atau anggota keluarga yang berprestasi.

Demikian informasi tentang cara melatih kepercayaan diri anak perempuan, Bunda. Semoga bisa memberikan manfaat, ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(mua/fir)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda