Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Viral Kabar Banyak Anak Kecil Cuci Darah di RSCM, Begini Tanggapan IDAI

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Kamis, 25 Jul 2024 19:19 WIB

Ilustrasi anak dirawat di rumah sakit
Viral Banyak Anak Kecil Cuci Darah di RSCM, Begini Tanggapan IDAI/Foto: Getty Images/iStockphoto/kan2d
Jakarta -

Belakangan ini masyarakat Indonesia tengah dikejutkan dengan sebuah konten yang menyebutkan bahwa banyak anak kecil cuci darah di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Cipto Mangunkusumo. Disebutkan penyebabnya karena mereka mengidap gagal ginjal sejak dini.

“Asli syok, di RSCM banyak bocil-bocil. Kirain berobah apaan, ternyata pada cuci darah,” tulis unggahan tersebut, dikutip dari laman detikcom, Kamis (25/7/2024).

Ginjal memiliki banyak tugas penting. Sebagai sistem penyaringan tubuh, ginjal membantu mengendalikan kadar air dan membuang zat-zat sisa melalui urine. Organ tubuh ini juga membantu mengendalikan tekanan darah, produksi sel darah merah, serta kadar kalsium dan mineral.

Penyakit ginjal sendiri adalah kondisi di mana ginjal rusak dan tidak dapat menyaring darah sebagaimana mestinya. Kerusakan ini dapat menyebabkan penumpukan zat sisa dan cairan di dalam tubuh.

Merespons konten viral itu, Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr Piprim Basarah Yanuarso, mengatakan setidaknya satu dari lima anak Indonesia berusia 12-18 tahun berpotensi mengalami kerusakan ginjal.

Ia pun mengatakan penyakit itu bisa disebabkan juga karena gaya hidup mereka yang kurang sehat, Bunda.

Melalui survei yang dilakukan IDAI, ditemukan kondisi hematuria dan proteinuria pada urine anak-anak, yakni adanya darah dan protein dalam air kencing mereka.

“Salah satu pakar ginjal IDAI bikin survei di anak-anak remaja usia 12-18 tahun. Ternyata satu dari lima anak remaja itu dicek urinenya terdapat hematuria dan proteinuria. Jadi, ada darah dan protein dalam urine,” ujar Piprim.

“Ini adalah satu indikator awal kerusakan ginjal. Ini menunjukkan gaya hidup anak-anak kita usia 12-18 tahun ini sangat memprihatinkan. Pola makannya, pola geraknya, pola tidurnya sering begadang, dan malas gerak olahraga,” sambungnya.

Ia pun menekankan pola makan dan minum anak-anak yang saat ini terbilang kurang baik. Menurutnya, anak-anak saat ini masih suka mengonsumsi makanan atau minuman yang manis-manis.

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!

(asa/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda