HaiBunda

PARENTING

Daddy Issues vs Mommy Issues, Kenali Penyebab dan Tanda Anak Mengalaminya

ANNISA ZAHRA AULIANY   |   HaiBunda

Senin, 21 Oct 2024 09:15 WIB
Daddy Issues vs Mommy Issues/ Foto: Getty Images/Prostock-Studio

Daddy issues dan mommy issues adalah istilah yang populer digunakan untuk seorang anak yang memiliki hubungan buruk dengan orang tuanya. Hal ini dapat memengaruhi bagaimana anak membangun hubungan dengan orang lain di kemudian hari. 

Penting untuk mengetahui penyebab dan ciri-ciri daddy issues maupun mommy issues, agar Bunda dan Ayah dapat menerapkan gaya asuh yang positif pada Si Kecil. Berikut Bubun rangkum penjelasan seputar daddy issues dan mommy issues yang penting untuk dipahami. 

Apa itu mommy issues dan daddy issues?

Mommy issues adalah istilah untuk seorang anak yang mengalami efek psikologis akibat hubungan yang buruk dengan ibunya di masa lalu. Mommy issues adalah istilah modern dan bukan merupakan diagnosis kesehatan mental resmi.


Sama halnya dengan mommy issues, daddy issues adalah dampak psikologis yang dialami anak karena tidak harmonis dengan ayahnya, sehingga menyebabkan hubungan yang tidak sehat. Bagi beberapa anak yang tidak dekat sama sekali dengan ayahnya akan merasakan tidak hadirnya sosok ayah.

Masalah apa pun yang terjadi antara orang tua dan anak dapat berdampak jangka panjang pada kesejahteraan dan bagaimana mereka menjalin hubungan. Anak-anak dengan mommy issues atau daddy issues akan mengalami kesulitan untuk membangun hubungan dengan orang lain saat beranjak dewasa.

Apa penyebab mommy issues dan daddy issues?

Cara orang tua memperlakukan anak-anaknya sangat berkorelasi dengan cara orang tua mereka memperlakukan mereka dahulu. Ada banyak jenis dinamika orang tua dan anak yang tidak sehat sehingga menyebabkan masalah keterikatan saat anak dewasa.

Penyebab mommy issues

Merangkum dari laman Medical News Today, berikut ini beberapa penyebab mommy issues:

1. Ibu terlalu terlibat dengan kehidupan anak

Ibu mungkin bergantung pada anak untuk memenuhi kebutuhan emosional yang seharusnya dipenuhi oleh ayah. Hal ini membuat ibu dan anak terlalu terlibat satu sama lain, yang dapat memengaruhi perkembangan anak dan hubungannya dengan orang lain.

2. Perilaku mengendalikan

Ibu dapat mencoba mengendalikan kehidupan anak secara berlebihan, menggunakan ancaman fisik atau emosional, maupun taktik manipulatif untuk membuat anak menuruti kehendaknya.

3. Penyalahgunaan emosi

Hal ini berupa tindakan ibu yang ingin mengontrol, mengisolasi, atau menakut-nakuti anak. Seorang ibu mungkin mempermalukan anak karena kekurangannya, merasa cemburu pada hubungan anak, atau bahkan menghinanya di depan orang lain.

4. Parentifikasi

Parentifikasi adalah tanggung jawab orang tua yang dialihkan kepada anak atau pembalikan peran. Hal ini dapat berupa dukungan finansial atau emosional, atau merawat orang tua yang mengidap penyakit kronis.

5. Ibu yang narsistik

Perilaku narsistik dapat membentuk ego anak yang berlebihan, seperti ibu yang terlalu membanggakan anaknya.

Penyebab daddy issues

Dilansir laman Very Well Mind, berikut beberapa penyebab daddy issues:

1. Hubungan tidak sehat dengan ayah

Anak yang terlalu dekat dengan ayahnya dapat melewati batas dari yang sehat menjadi merusak. Memiliki hubungan yang dekat dengan ayah tidak selalu menimbulkan daddy issues. Hanya saja, hubungan yang terlalu dekat dan tidak sehat dapat berpotensi membahayakan kesehatan mental seseorang.

2. Ketidakhadiran sosok ayah

Anak juga dapat mengalami daddy issues karena tumbuh tanpa kehadiran ayahnya. Untuk mengisi kekosongan tersebut, seorang anak mungkin mencoba mencari perhatian dari pria yang lebih tua untuk menggantikan peran ayahnya.

3. Pelecehan seksual

Ayah kandung atau ayah tiri dapat melewati batas dan memanfaatkan anak yang rentan secara emosi. Anak-anak yang mengalami kekerasan sering kali menyalahkan diri sendiri. Trauma masa kecil juga dapat meningkatkan risiko depresi dan gangguan stres pascatrauma (PTSD).

Apa tanda anak mengalami mommy issues dan daddy issues?

Anak yang mengalami mommy issues atau daddy issues dapat menunjukkan tanda yang berbeda-beda. Simak penjelasannya berikut ini:  

Tanda mommy issues

Merangkum dari laman PsychCentral, berikut beberapa tanda dan ciri-ciri dari mommy issues:

1. Anxious attachment

Ibu yang memiliki gaya asuh anxious attachment lebih sering merasa cemas sehingga kebutuhan anak tidak terpenuhi dengan konsisten. Individu yang memiliki gaya anxious attachment biasanya menunjukkan tanda seperti:

  • Merasa pasangan mereka tidak menghargai
  • Selalu merasa rendah diri
  • Merasa takut ditinggalkan pasangan mereka
  • Kurangnya kepercayaan terhadap orang lain
  • Merasa bahwa orang telah menjauhi diri

2. Avoidant attachment

Ibu dengan gaya asuh avoidant attachment biasanya kurang memedulikan anaknya dan berpikiran bahwa anak bisa menjadi mandiri. Berikut tanda umum dari avoidant attachment style:

  • Tingkat kemandirian yang tinggi
  • Melihat konflik sebagai ancaman
  • Tidak menyukai keintiman
  • Jauh dari pasangan secara emosional
  • Tidak terampil memecahkan masalah
  • Merasa bahwa orang lain tidak dapat memenuhi kebutuhan mereka
  • Merasa tertekan saat harus terlibat dalam hubungan sosial

3. Disorganized attachment

Seseorang dengan gaya asuh disorganized attachment biasanya menunjukkan tanda gabungan dari anxious dan avoidant attachment. Berikut tanda umum dari disorganized attachment style:

  • Menarik diri
  • Marah tanpa alasan
  • Agresif atau mudah marah
  • Sering kebingungan
  • Memberikan freeze response atau diam sesaat

Tanda daddy issues

Berikut ini tanda dan ciri-ciri seseorang mengalami daddy issues:

1. Sulit memercayai atau terbuka terhadap pria

Sulit percaya pada orang adalah hal yang umum dalam hubungan. Tetapi, seseorang yang sangat kesulitan memercayai pria dapat menjadi tanda daddy issues. Hal ini biasanya terjadi saat seseorang menjauhkan diri dari hubungan emosional karena takut disakiti.

2. Sangat mendambakan seorang pria

Hubungan ayah dan anak yang tidak harmonis dapat menyebabkan seseorang berusaha mencari penggantinya di kemudian hari. Hal ini biasanya berupa seseorang yang cenderung ingin menyenangkan orang lain dan selalu membutuhkan kepastian dari pasangan pria.

3. Berharap seorang pria akan merawat dirinya

Seseorang mungkin mengalami daddy issues jika merasa tertarik pada pria yang dianggap akan merawatnya. Hal ini berupa keinginan yang kuat untuk dimanjakan dan dirawat, termasuk oleh pria yang lebih tua.

4. Menjalani hubungan yang mencerminkan masa lalu

Seseorang yang memiliki trauma mungkin kesulitan membangun keterikatan yang sehat dan cenderung menjalani hubungan yang mencerminkan pengalaman di masa lalunya.

5. Sering merasa cemburu

Seseorang yang mengalami daddy issues rasa cemburunya dapat lebih parah daripada orang pada umumnya. Rasa cemburu dapat terkait dengan ketergantungan emosional, rasa takut akan kesepian, takut diabaikan, dan perasaan tidak aman.

Dampak mommy issues

Dampak dari mommy issues dapat berbeda pada anak laki-laki dan anak perempuan. Berikut selengkapnya:

Dampak mommy issues pada anak laki-laki

Seorang pria biasanya mengalami mommy issues jika memiliki sifat dan perilaku berikut:

  • Berharap bahwa pasangannya akan lebih berperan dalam pekerjaan rumah tangga atau dukungan emosional.
  • Masalah kepercayaan atau tidak mau menunjukkan kerentanan.
  • Kebutuhan berlebih akan kasih sayang dan pengakuan.
  • Membutuhkan bantuan atau bimbingan saat membuat keputusan.
  • Kecemasan dalam hubungan.
  • Tidak nyaman akan keintiman.
  • Sensitif terhadap kritik.
  • Suka berkencan dengan orang yang memiliki kesamaan dengan ibunya.

Dampak mommy issues pada anak perempuan

Seorang putri yang mengalami mommy issues dapat tumbuh dengan harga diri yang rendah. Putri yang sering dikritik oleh ibunya juga akan sering merasa malu dan tidak aman sebagai orang dewasa. Hal ini berkaitan dengan pola hubungan yang tidak sehat serta depresi dan gangguan kecemasan.

Ibu yang terlalu dekat dan berusaha menjadi sahabat untuk putrinya juga dapat menimbulkan masalah. Anak akan merasa bahwa ibunya terlalu ikut campur sehingga berdampak pada hubungan sosial di masa depannya.

Dampak daddy issues

Daddy issues dapat memberikan efek psikologis yang berbeda pada anak laki-laki dan perempuan. Berikut ini penjelasannya:

Dampak daddy issues pada anak laki-laki

Anak laki-laki yang tidak memiliki figur ayah yang positif selama masa kanak-kanak dapat menghadapi berbagai masalah. Seorang pria mungkin menjadi sosok suami dan ayah yang kasar karena tidak pernah melihat contoh yang baik.

Mereka juga mungkin memiliki harga diri yang rendah, sulit mengatur emosi, dan tidak dapat membuka diri terhadap orang lain. Hal ini dapat menghambat kemampuan mereka untuk membangun hubungan kepercayaan dan intim.

Dampak daddy issues pada anak perempuan

Seorang perempuan yang tidak didukung dengan baik secara emosional oleh ayahnya tidak dapat belajar cara berinteraksi dengan pria lain secara sehat. Seorang ayah yang kasar dan acuh tak acuh dapat membuat anak perempuan merasa takut dan pantas diperlakukan buruk oleh laki-laki.

Dalam beberapa kasus, anak perempuan dengan daddy issues juga dapat mencari pasangan yang jauh lebih tua atau dominan. Anak perempuan juga biasanya memilih pasangan yang buruk karena memiliki harga diri yang rendah.

Cara mengatasi mommy issues dan daddy issues pada anak

Untuk memiliki hubungan yang berkualitas antara orang tua dan anak, penting untuk mengetahui cara mengatasi mommy issues atau daddy issues berikut ini.  

Cara mengatasi daddy issues

Langkah sederhana untuk mengatasi daddy issues adalah dengan berdamai dan melupakan pengalaman masa kecil yang buruk. Carilah orang-orang yang sekiranya dapat membantu untuk membangun hubungan yang sehat.

Seorang anak juga dapat menemui terapis untuk membantunya mengatasi masalah psikologis ini. Terapis dapat mendukung seseorang untuk mengelola emosi, serta memutus pola yang bersifat negatif.

Cara mengatasi mommy issues

Seorang anak yang mengalami mommy issues dapat menjalani terapi untuk menyembuhkan hubungan yang menyakitkan dengan ibunya. Anak juga dapat bersandar pada orang lain yang dapat diandalkan untuk memberikan dukungan.

Bersosialisasi dengan teman-teman dan belajar untuk bersikap terbuka dapat membantu meningkatkan hubungan emosional. Pastikan juga untuk merawat kesehatan diri dengan makan dan tidur yang cukup, serta melakukan hobi yang dapat memberikan perasaan bahagia.

Cara mencegah mommy issues dan daddy issues pada anak

Untuk membentuk hubungan yang sehat dan harmonis antara orang tua dan anak, Bunda dan Ayah perlu memahami cara mencegah daddy issues dan mommy issues berikut ini.

Cara mencegah daddy issues

Berikan dukungan positif kepada anak berupa kasih sayang dan pengasuhan yang baik. Interaksi yang harmonis antara ayah dan anak dapat membantu anak mengembangkan ikatan yang penting untuk pengaturan emosi dan pembentukan hubungan di kemudian hari.

Berperanlah dalam perkembangan kognitif anak. Anak-anak yang berinteraksi dengan ayah mereka akan mendapatkan berbagai perspektif dan pengalaman yang memperluas cakrawala kognitifnya.

Lebih lanjut, ayah adalah sosok model dan panutan untuk anaknya. Anak-anak mempelajari keterampilan sosial melalui interaksi dengan ayah mereka seperti komunikasi, kerja sama, dan empati.

Cara mencegah mommy issues

Mengembangkan hubungan ibu-anak yang sehat sangat penting untuk kesejahteraan anak. Seorang ibu bisa melakukan terapi diri seperti meditasi berupa yoga atau latihan pernapasan untuk mengelola stres dan mengatur emosi.

Seorang ibu juga harus menetapkan batasan tertentu untuk membangun hubungan yang sehat. Hal ini dapat berupa meluangkan waktu dari sosok ibu untuk mempelajari perspektif lain dari suatu permasalahan.

Membangun kesadaran adalah hal terpenting untuk mencegah mommy issues. Hal ini dapat dilakukan dengan refleksi diri, mengenai apa yang benar dan apa yang salah.

Itu dia penjelasan mengenai mommy issues dan daddy issues yang dapat terjadi pada anak laki-laki dan perempuan. Semoga dapat dipahami!

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

Simak video di bawah ini, Bun:

Tips Menumbuhkan Empati pada Anak Melalui Permainan dan Cerita

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

5 Potret Joanna Alexandra Ajak Kekasih Ketemu Orang Tua & Quality Time Bareng Anak

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Ternyata Pola Tidur Anak Bisa Ungkap Kepribadiannya Sejak Dini

Parenting Nadhifa Fitrina

Turun 227 Kg, Artis Reality Show Ini Ungkap Perjalanan Dietnya

Mom's Life Annisa Karnesyia

Kenangan Bubun Nitip ASI malah Jadi Basi

Komik Bunda Tim HaiBunda

Saatnya Jadi Robeli, Manfaatkan Promo Spesial Transmart Full Day Sale hingga 25%

Mom's Life Tim HaiBunda

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Bukan Putri Diana, Ternyata Ini Gaun Pengantin Termahal di Keluarga Kerajaan Inggris

Saatnya Jadi Robeli, Manfaatkan Promo Spesial Transmart Full Day Sale hingga 25%

Ternyata Pola Tidur Anak Bisa Ungkap Kepribadiannya Sejak Dini

Turun 227 Kg, Artis Reality Show Ini Ungkap Perjalanan Dietnya

Pemerintah Jadikan 18 Agustus 2025 Libur Nasional, Ajak Warga Lomba 17-an!

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK