Di sebuah padang savana, hiduplah seekor anak singa bernama Leo. Leo adalah singa yang kuat dan ceria, tetapi suatu hari ia jatuh sakit. Kakinya menjadi lemah dan ia tak bisa berlari seperti biasa.

Teman-temannya, si Zebra dan si Gajah, sering datang menemaninya, tapi Leo hanya bisa duduk dan melihat mereka bermain.

"Kenapa aku tidak bisa sembuh seperti dulu?" pikir Leo dengan sedih.

Suatu pagi, datanglah seekor burung rajawali tua bernama Rana. Rana adalah burung yang bijaksana dan telah melihat banyak hal di savana.

"Leo, aku tahu kau sedang berjuang melawan rasa sakitmu," kata Rana lembut, "Tapi ingatlah, kekuatan terbesar bukanlah pada tubuhmu, melainkan pada hatimu. Jangan pernah menyerah."

Leo mengangguk, mencoba memahami kata-kata Rana. Setiap hari, meskipun lelah, Leo berusaha berdiri dan berjalan sedikit demi sedikit. Kadang ia jatuh, kadang kakinya terasa sakit, tapi Leo terus berusaha, selalu ingat kata-kata Rana.

Waktu berlalu, teman-teman Leo menyaksikan perjuangannya. Melihat Leo yang tak pernah menyerah, mereka semua memberikan dukungan.

Si Zebra membawa rumput obat, Si Gajah mengibaskan telinganya untuk menyejukkan Leo, dan Si Kelinci membawakan air segar. Hingga suatu hari, saat matahari terbit dengan cahaya emasnya, Leo berhasil berdiri dengan tegak.

Perlahan-lahan, ia mulai berlari kecil. Meski tidak secepat dulu, tapi setiap langkahnya adalah bukti dari keberaniannya melawan rasa sakit.

Teman-temannya bersorak gembira. Leo tersenyum lebar. Ia tahu, meski tubuhnya belum pulih sepenuhnya, ia telah memenangkan perjuangan terbesarnya: tidak menyerah pada rasa sakit dan terus berusaha untuk sembuh.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!