PARENTING
10 Tanda Anak Butuh Dukungan Emosional dari Orang Tua, Kenali Segera Jangan Anggap Remeh!
Mutiara Putri | HaiBunda
Jumat, 20 Dec 2024 21:20 WIBTidak hanya kesehatan mental kedua orang tuanya, kesehatan mental anak turut penting untuk diperhatikan, Bunda. Bahkan, terkadang Bunda tidak menyadari bahwa anak sedang membutuhkan dukungan secara emosional.
Ada berbagai hal yang menyebabkan anak merasa khawatir, cemas, dan depresi dalam hidupnya. Sayangnya, tanda-tandanya mungkin tidak disadari oleh kedua orang tua.
Menilik dari laman Child Psychologist, survei terhadap 6.300 keluarga Australia termasuk 3.000 anak usia empat sampai 17 tahun menemukan bahwa tingkat depresi hampir dua kali lipat dilaporkan oleh anak-anak daripada orang tuanya. Ditemukan juga fakta bahwa sejumlah anak yang mencari dukungan psikologis untuk masalah kesehatan mental ini meningkat dua kali lipat antara tahun 1998 hingga 2015.
Tanda anak membutuhkan dukungan emosional
Dikutip dari berbagai sumber, ada beberapa tanda yang terlihat ketika anak membutuhkan dukungan emosional dari orang tuanya. Berikut ini Bubun rangkumkan deretannya:
1. Perubahan perilaku yang signifikan
Menurut Psikolog Pendidikan dan Perkembangan Dr. Kimberley O'Brien, setiap anak mungkin mengalami perubahan perilaku terlebih ketika mereka lelah usai ujian sekolah. Oleh karena itu, Bunda perlu memerhatikan jika perilaku anak berbeda dalam waktu yang lama.
"Jika mereka biasanya cukup banyak bicara dan terbuka, tetapi mulai menarik diri dan tidak ingin memberikan detail apapun, itu adalah tanda bahwa mungkin ada sesuatu yang terjadi secara emosional," kata Dr. Kimberley dikutip dari laman Child Psychologist.
2. Anak mudah marah
Mudah marah juga merupakan salah satu tanda yang terlihat ketika anak membutuhkan dukungan emosional. Hal ini mungkin terjadi karena mereka merasa frustrasi dan tidak bisa mengungkapkan perasaannya.
"Meluapkan kemarahan atau menjadi lebih mudah marah daripada biasanya adalah tanda bahwa anak mungkin frustrasi dan tidak bisa mengekspresikan diri mereka," ujar Dr. Kimberley.
"Anda bisa mencoba untuk meminta mereka membuka perasaan mereka, tetapi seorang psikolog bisa membantu jika Anda tidak mendapatkan hasil apa pun," lanjutnya.
3. Perubahan pola tidur dan nafsu makan
Bunda sering melihat adanya perubahan pada pola tidur dan nafsu makan pada anak? Meski terlihat biasa, ternyata ini menjadi tanda bahwa anak merasa khawatir, cemas, atau depresi.
"Setiap perubahan signifikan dalam kebiasaan tidur dan makan anak Anda yang berlangsung lebih dari beberapa minggu bisa menandakan masalah mendasar yang perlu diselidiki," kata Kimberley.
4. Anak menarik diri dari temannya
Anak terlihat menghindari temannya ya, Bunda? Ada baiknya untuk segera bertanya pada Si Kecil dan mencari tahu apa alasannya.
Kondisi ini bisa saja terjadi karena anak sedang memproses sesuatu secara emosional. Selain itu, anak mungkin juga merasa tidak percaya diri.
"Itu bisa jadi karena mereka sedang memproses sesuatu secara emosional atau merasa tidak percaya diri dan merasa tidak punya apa-apa untuk ditawarkan," jelas Kimberley.
"Frustrasi dan ketidakbahagiaan membuat anak-anak tidak ingin bermain dengan teman-teman mereka. Hal-hal itu penting untuk diungkapkan," imbuhnya.
5. Melanggar batas
Ketika anak mulai melanggar batas yang sebelumnya telah ditetapkan, hal ini bisa saja menandakan bahwa mereka butuh dukungan emosional. Membicarakan hal tersebut dengan seorang psikolog mungkin bisa membantu.
"Melanggar batas sering kali merupakan tanda frustrasi dan anak-anak mungkin membutuhkan bantuan untuk menemukan kata-kata untuk mengungkapkan keinginan mereka dalam negosiasi tentang aturan," jelas Dr. Kimberley.
"Mungkin lebih mudah bagi mereka untuk terbuka kepada psikolog daripada kepada orang tua mereka," sambungnya.
6. Anak mengisolasi diri
Dilansir dari laman Times of India, anak yang mengisolasi diri biasanya menghindari interaksi baik dengan teman maupun keluarganya. Mereka lebih memilih untuk menghabiskan waktu sendirian.
Anak juga mungkin menolak untuk bergabung dalam aktivitas sosial atau bermain. Mereka juga tidak ingin berada di sebuah kelompok.
7. Anak sulit berkonsentrasi
Sulit berkonsentrasi juga menjadi tanda yang harus Bunda perhatikan. Ketika ini terjadi, mereka akan mengalami kesulitan dalam memerhatikan pelajaran di sekolah.
Jika dibiarkan, anak akan mengalami masalah akademis atau kemunduran performa. Mereka juga mungkin terlihat tidak tertarik atau tidak termotivasi dalam mengerjakan tugas sekolah, PR, hingga ekstrakurikuler.
8. Muncul gejala sakit fisik tanpa sebab
Ketika merasa frustrasi, stres, dan cemas, anak mungkin akan mengeluhkan gejala fisik seperti sakit kepala, sakit perut, atau otot yang tegang. Namun, biasanya penyebabnya tidak diketahui secara pasti.
9. Anak menghindari sekolah
Anak yang membutuhkan dukungan emosional biasanya menghindar atau tidak ingin pergi ke sekolah. Alasan yang kerap digunakan adalah takut, cemas, atau adanya perundungan.
Selain itu, anak juga mungkin menghindari aktivitas atau kegiatan yang sebelumnya mereka senangi. Lalu, mereka memilih untuk tetap berada di rumah atau mengurung diri.
10. Sulit menghadapi situasi yang penuh stres
Tanda lain yang bisa diperhatikan adalah anak sulit menghadapi situasi yang penuh dengan stres, Bunda. Anak mungkin kesulitan menghadapi stresor atau tantangan dalam keseharian. Mereka pun merasa kewalahan dan mudah tertekan bahkan dengan hambatan kecil.
Ketika mengalami hal ini, anak juga sulit beradaptasi dengan perubahan dan transisi lainnya. Misalnya seperti memulai tahun ajaran baru di sekolah atau adanya perubahan dalam keluarga.
Demikian informasi tentang tanda anak membutuhkan dukungan emosional, Bunda. Semoga bisa memberikan manfaat, ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(mua/fir)Simak video di bawah ini, Bun:
5 Jenis Gangguan Kesehatan Mental pada Anak & Cirinya
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
35 Quotes Parenting dari Tokoh Terkenal untuk Motivasi dalam Mendidik Anak
Bunda Perlu Tahu, Pentingnya Mengajarkan Kejujuran pada Anak Sejak Dini
Anak Tak Mau Ditinggalkan dan Cemas Berpisah, Harus Bagaimana?
Tips Agar Anak Tak Jadi Pelampiasan Emosi Bunda
TERPOPULER
Potret Kompak Samuel Rizal dan Putri Semata Wayangnya yang Kini Jadi Atlet Renang
6 Gejala Kerusakan Ginjal yang Muncul di Pagi Hari, Jangan Diabaikan!
5 Ide Stimulasi Bayi Baru Lahir agar Cegah Speech Delay
Perkembangan Terbaru Nasib Rumah Tangga Content Creator asal Korea Na Daehoon dan Julia Prastini
Benarkah Syarat Masuk Islam Hanya Menyebut Syahadat?
REKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Body Lotion Bayi yang Wanginya Tahan Lama, Aman & Lembapkan Kulit Si Kecil
Nadhifa FitrinaREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Makeup Palette Lengkap untuk Sehari-hari
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
15 Rekomendasi Test Pack yang Tersedia di Apotek dan Harganya
Dwi Indah NurcahyaniREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Sabun Bayi untuk Kulit Kering dan Sensitif
Nadhifa FitrinaREKOMENDASI PRODUK
7 Sabun Cuci Muka atau Facial Wash yang Aman untuk Ibu Hamil Berjerawat
Dwi Indah NurcahyaniTERBARU DARI HAIBUNDA
Potret Kompak Samuel Rizal dan Putri Semata Wayangnya yang Kini Jadi Atlet Renang
5 Ide Stimulasi Bayi Baru Lahir agar Cegah Speech Delay
6 Gejala Kerusakan Ginjal yang Muncul di Pagi Hari, Jangan Diabaikan!
55 Contoh Norma Kesopanan dalam Kehidupan Sehari-hari
Benarkah Syarat Masuk Islam Hanya Menyebut Syahadat?
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Andrew Andika Enggan Bahas Mantan Istri, Fokus Ibadah Bareng yang Baru
-
Beautynesia
Saatnya Self Reward! Kuis Ini Bisa Tentukan Kado Akhir Tahun yang Sesuai Kepribadianmu
-
Female Daily
Ini Fakta Hong Kyung, Aktor Muda yang Curi Perhatian Lewat Film ‘Good Days’!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Sheila Dara Spill Tips Makeup Agar Terlihat Mandi, Wajah Bareface Curi Atensi
-
Mommies Daily
15 Parfum Arab Tahan Lama untuk Suami dan Istri, Ada Oud hingga Musk