parenting
Cara Membesarkan Anak Laki-Laki agar Cerdas Secara Emosional
HaiBunda
Rabu, 24 Dec 2025 09:10 WIB
Daftar Isi
Anak laki-laki yang cerdas secara emosional, akan menunjukkan perilaku yang berbeda dari anak-anak sebayanya. Lalu, bagaimana cara mengasuh anak laki-laki agar cerdas secara emosional?
Bunda, perlu disadari bahwa tekanan agar anak laki-laki dituntut untuk terlihat selalu “kuat” sejak kecil, membuat sebagian dari mereka menekan perasaannya sendiri. Akibatnya, perkembangan kecerdasan emosional mereka menjadi terhambat.
Psikologi klinis, Dr. Shefali mengingatkan bahwa sudah saatnya orang tua mengubah cara pandang pola pengasuhan anak laki-laki. Menurutnya, membesarkan anak laki-laki tidak hanya tentang menjadi kuat, tetapi juga membentuk kecerdasan emosional yang baik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Tidak lagi cukup membesarkan anak laki-laki untuk menjadi kuat atau sukses. Kita perlu membesarkan mereka menjadi manusia yang sadar, peduli, penyayang, dan terhubung dengan dunia batin mereka,” ujarnya kepada Today’s Parent.
Lantas, bagaimana peran orang tua dapat membentuk dan membesarkan anak laki-laki yang cerdas secara emosional? Dr. Shefali membagikan sejumlah langkah yang dapat membantu orang tua memperbarui pola pengasuhan agar lebih relevan dengan tantangan dan kebutuhan anak di zaman ini.
Mengapa cerdas secara emosional itu penting?
Tidak banyak orang tua yang menyadari bahwa perilaku anak yang selalu patuh, tidak membantah, dan tidak membuat masalah, bukanlah murni kemauan mereka. Sikap ini sering dianggap suatu keberhasilan, tetapi dalam beberapa kasus, ini merupakan bentuk penyesuaian diri karena tekanan yang dirasakan mereka.
Menilik dari laman Conscious Mommy, dijelaskan bahwa parenting yang berlebihan pada pembentukan perilaku baik dan patuh, akan membuat anak menekan perasaannya demi rasa diterima. Bunda juga perlu mengetahui jangka panjangnya, yaitu anak rentan mengalami keterputusan emosional saat dewasa.
Sebaliknya, pola asuh yang mengutamakan kecerdasan emosional membantu anak memahami perasaan dan membentuk fondasi kekuatan mental dan relasional. Mereka akan lebih terbuka, menjalin hubungan sehat, serta mengembangkan empati dan keterampilan sosial.
Dr. Shefali kembali mengingatkan, jika anak laki-laki masih sering diajarkan untuk menahan tangis, menekan rasa takut, dan mengabaikan kerentanan, maka kemungkinan besar akan terjerumus pada budaya yang mendorong dirinya tak lagi terhubung dengan perasaannya sendiri.
“Ketika emosi tidak tersalurkan dengan baik, anak bisa tumbuh dengan cara mengekspresikan diri lewat mengontrol atau mendominasi orang lain, serta kesulitan membangun hubungan yang sehat dan saling menghargai,” jelasnya.
Seperti apa kecerdasan emosional membantu dalam kehidupan?
Bunda, anak yang cerdas secara emosional bukan berarti tidak pernah tantrum atau marah. Mereka tetap bisa menangis, berdebat, atau merasa kewalahan. Namun, seiring berjalannya waktu, mereka bisa menyalurkan emosinya dengan cara yang sehat dan penuh empati.
Melalui dukungan orang tua, mereka akan belajar menenangkan diri, merefleksikan apa yang mereka rasakan, berempati terhadap perasaan, serta mengedepankan pemikiran yang lebih rasional. Proses ini tidak mudah, tetapi sangat berharga untuk kesehatan mental anak.
Dengan pendekatan kecerdasan emosional, anak akan menjadi pribadi yang utuh dan sehat secara emosional karena mereka mampu merasakan emosi dan memberi ruang bagi perasaan orang lain.
“Manusia yang utuh tidak takut pada kerentanannya. Mereka justru menerimanya,” ujar Dr. Shefali.
6 Cara sederhana membesarkan anak laki-laki agar cerdas emosional
Menurut Dr. Shefali, ada beberapa langkah sederhana yang bisa mulai diterapkan orang tua untuk mendukung kecerdasan emosional anak laki-laki:
1. Dengarkan tanpa langsung menghakimi
Bunda, tidak semua cerita anak membutuhkan solusi atau nasihat dari orang tua. Dr. Shefali menekankan, kehadiran orang tua saat anak ingin bercerita sudah lebih dari cukup, terlebih jika mereka didengar tanpa dihakimi. Mereka belajar bahwa perasaan tersebut valid dan layak dihargai.
2. Bantu anak mengenali emosi
Anak laki-laki perlu dibantu mengenali dan menyebutkan apa yang mereka rasakan, Bunda. Sesederhana mengenali sedih, marah, ataupun kecewa, anak mulai memahami dunia emosinya sendiri. Ini penting, karena anak akan mampu mengekspresikan perasaannya.
3. Menjadi contoh atas pribadi yang terbuka
Dr. Shefali juga mengingatkan bahwa orang tua tak perlu merasa malu untuk menunjukkan kelemahan di depan anaknya. Anak akan menjadi lebih paham bahwa dalam menjalani hidup tidak selalu harus kuat. Terkadang, menjadi tidak sempurna bukan suatu hal yang memalukan dan menjatuhkan harga dirinya.
4. Tinggalkan toxic masculinity
Narasi kuno seperti “anak laki-laki harus kuat” atau “enggak boleh nangis” perlu digantikan dengan pendekatan emosional. Dr. Shefali menegaskan, menekan emosi justru dapat menjauhkan anak dari dirinya sendiri juga orang lain, sedangkan anak yang bebas berekspresi mereka tumbuh lebih sadar dan berempati.
5. Utamakan koneksi sebelum koreksi
Bunda, perlu diingat kembali bahwa sikap disiplin yang baik tidak berasal dari ketakutan dan tekanan, melainkan dari hubungan yang aman dan penuh kepercayaan. Ketika anak terhubung secara emosional dengan orang tua, mereka akan lebih terbuka untuk belajar dan berkembang.
6. Pentingnya edukasi seks
Tak kalah penting dari yang lain, edukasi seks bukan hanya berbicara tentang tubuh, tetapi juga tentang persetujuan, batasan, dan respect terhadap orang lain maupun diri sendiri. Dr. Shefali juga menekankan pentingnya dialog yang jujur dan berkembang seiring pertumbuhan anak sehingga pemahaman terkait edukasi seks dapat tersampaikan dengan baik.
Membesarkan anak laki-laki untuk cerdas secara emosional bukanlah tugas yang mudah, Bunda. Namun, mengingat manfaat jangka panjang terkait pembentukan karakter dan kepribadiannya, maka penting bagi orang tua untuk dapat membantu anak tumbuh menjadi individu yang utuh dan sehat secara fisik maupun mental.
Demikian informasi yang dapat disampaikan. Semoga bermanfaat untuk para Ayah dan Bunda, ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Parenting
Jangan Katakan 3 Kalimat Ini Jika Ingin Anak Punya Kecerdasan Emosional
Parenting
7 Cara Meningkatkan Kecerdasan Emosional pada Anak Sejak Dini, Bunda Perlu Tahu
Parenting
Mengenal Kecerdasan Emosional pada Anak & Cara Mudah Mengajarkannya
Parenting
Bunda, Ajarkan 5 Hal Ini pada Anak untuk Mencapai Kecerdasan Emosional
Parenting
Penting! Begini Cara Melatih Kecerdasan Emosional Anak, Bun
5 Foto
Parenting
Deretan Artis yang Masih Sembunyikan Wajah Anak, Ternyata Ada Alasannya
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda
5 Cara Mendidik Anak Laki-laki agar Menghargai Perempuan Sejak Dini
5 Tanda Anak Laki-laki Kurang Kasih Sayang Ayah Menurut Psikolog
7 Manfaat Memberikan Afeksi untuk Anak Laki-laki, Bisa Bikin Si Kecil Lebih Bahagia