
parenting
3 Cara Dampingi Anak yang Takut Bertemu Orang Baru, Yuk Lakukan Role Play
HaiBunda
Senin, 18 Jul 2022 17:29 WIB

Dalam fase tumbuh kembangnya, sebagian anak merasa takut bertemu orang baru. Misalnya, bertemu orang baru di lingkungan keluarga yang baru dilihatnya, atau bahkan bertemu dengan teman-teman baru di sekolah barunya. Tentu, ini merupakan tantangan yang dihadapi oleh anak dan juga orang tua.
Apakah anak Bunda berperilaku seperti itu? Nah, dalam menghadapi tantangan ini, Kepala Rumah Main Cikal, Irene Puti Damayanti memberikan rekomendasi pendampingan bagi orang tua untuk mengasah langkah pembiasaan bagi anak usia dini bertemu orang lain dengan 3 cara berikut:
1. Pahami tahap tumbuh kembangnya dan lakukan role-play interaksi
Dalam proses ini, Bunda dapat belajar untuk memahami pola komunikasi dan interaksi anak yang disesuaikan dengan tahapan perkembangan bahasanya.
"Berkomunikasi dengan orang baru perlu diajarkan kepada anak sejak dini, tentunya disesuaikan dengan tahapan perkembangan bahasanya jika secara verbal anak juga sudah mampu mengucapkan kata secara verbal," tutur Puti, dikutip dari siaran pers Rumah Main Cikal yang diterima HaiBunda, baru-baru ini.
Menurut Puti, dengan mengetahui tahapan perkembangan bahasa anak, orang tua dapat mempersiapkan contoh yang sesuai dengan proses role-play mencakup bagaimana cara menyapa, mengenalkan diri, atau menjawab pertanyaan dan lainnya.
Beberapa pola pengenalan yang dapat dilakukan sebagai berikut:
Pertama, ceritakan anak akan bertemu dengan siapa
Contoh "Adik, nanti kita akan bertemu dengan teman Bunda dan Ayah/teman baru di taman. Namanya Tante Melati/Sofia. Tante Melati/Sofia itu baik dan senang bermain. Nanti, Adik berkenalan dengan Tante Melati/Sofia....Adik bersalaman lalu katakan halo.
Setelah itu, kita main bersama ya."
Kedua, kenalkan anak mengenai ekspresi wajah.
Misal, menunjukkan ekspresi wajah tersenyum, menatap lawan bicara, mengulurkan tangan untuk bersalaman/melambaikan tangan. Contoh kalimat, "(Salam), namaku Adik." Salam dan kalimat pembuka juga bisa disesuaikan dengan tahapan perkembangan bahasa anak.
Apabila anak merasa cemas, takut, atau tidak merasa nyaman, alangkah baiknya orang tua tidak melakukan pemaksaan karena kuncinya adalah pastikan anak dapat merasa nyaman sesuai dengan tahap tumbuh kembangnya dalam proses pertemuan dan interaksi bersama orang baru.
"Orang tua perlu memberikan ruang apabila anak masih malu dan takut saat memulai interaksi. Berikan pengertian misalnya, "Oh Adik mau main dahulu sebelum berkenalan ya." "Kita berkenalan bersama-sama ya, mulai Bunda dulu lalu Adik ya." "Yuk kita tos dulu." ujar Puti.
Baca cara lainnya di halaman berikutnya ya, Bunda.
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
Simak juga pendapat psikolog tentang memberikan les matematika pada anak sebelum sekolah formal melalui video berikut:
PILIH TEMPAT NYAMAN & BUAT KESEPAKATAN
ilustrasi bunda dan anak/ Foto: Getty Images/iStockphoto/ImagingStocker
Selain memahami konsep tumbuh kembang anak dan melakukan role-play yang interaktif, Bunda bisa lakukan cara berikut:
2. Pilih ruang atau tempat yang nyaman bagi anak saat bertemu
Puti menuturkan bahwa membimbing anak untuk beradaptasi dan berkomunikasi dengan orang baru dapat juga dilakukan dengan mempertemukan anak di ruang atau tempat yang memberikan kenyamanan, Bunda.
"Membimbing anak untuk berkomunikasi dengan orang baru memang perlu persiapan. Anak yang membutuhkan waktu lama, perlu mendapatkan ruang untuk mengobservasi situasi baru sebelum kemudian berkenalan, menyapa, dan berinteraksi. Memilih tempat atau area yang minim distraksi, nyaman untuk anak juga akan membantunya memulai interaksi dengan orang baru dengan lebih tenang," kata Puti.
3. Buat kesepakatan bersama anak
Di poin ketiga ini, orang tua dapat berkolaborasi bersama anak untuk membuat kesepakatan bersama. Orang tua dapat membangun diskusi mengenai hal-hal apa saja yang menjadi batasan aksi atau sikap yang dapat dibangun.
"Di dalam setiap keluarga biasanya aturan atau kesepakatan bersama bisa saja berbeda dalam konteks berkenalan dengan orang baru," ujar Puti.
Menurut Puti, orang tua dapat menyampaikan batasan-batasan yang memang perlu disepakati mengenai berinteraksi dengan baru. Apa yang boleh dan tidak boleh perlu diketahui oleh anak dan dipelajari sehingga perilaku yang muncul nanti sesuai dengan kesepakatan bersama dan nilai dalam keluarga.
Ya, Bunda, mendampingi anak dalam beradaptasi dengan orang baru memang membutuhkan waktu dan menyesuaikan pola tumbuh kembangnya. Tapi, dengan menerapkan cara dan pola yang tepat, perlahan-lahan anak akan mulai dapat beradaptasi dengan baik. Selamat mencoba, semoga berhasil ya, Bunda!
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
7 Tips Mengendalikan 'Pemberontakan' Si Kecil yang Mulai Beranjak Besar

Parenting
Bunda Perlu Tahu, Pentingnya Mengajarkan Kejujuran pada Anak Sejak Dini

Parenting
Anak Tak Mau Ditinggalkan dan Cemas Berpisah, Harus Bagaimana?

Parenting
Bunda Perlu Tahu, Cara Memahami dan Mengatasi Anak yang Suka Merengek

Parenting
Tips Agar Anak Tak Jadi Pelampiasan Emosi Bunda


7 Foto
Parenting
Potret 7 Anak Artis saat Menikmati MPASI, Ekpresinya Cute dan Gemas
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda