PARENTING
7 Tanda Anak sedang Berjuang dengan Kesehatan Mentalnya
Kinan | HaiBunda
Sabtu, 18 Jan 2025 18:20 WIBMasalah kesehatan mental pada anak anak-anak mungkin sulit disadari oleh orang tua. Akibatnya banyak anak tidak mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan. Apa saja tanda-tanda anak sedang berjuang dengan kesehatan mentalnya?
Dikutip dari Mayo Clinic, kesehatan mental adalah kesejahteraan menyeluruh dari cara seseorang berpikir, mengelola perasaan, dan berperilaku. Masalah kesehatan mental merupakan pola atau perubahan dalam berpikir, merasakan, atau berperilaku yang menyebabkan tekanan atau menghalangi kemampuan untuk bertindak.
Kondisi kesehatan mental pada anak-anak paling sering didefinisikan sebagai keterlambatan atau perubahan dalam berpikir, perilaku, keterampilan sosial, atau pengendalian emosi.
Adanya masalah-masalah ini renta membuat anak-anak tertekan, serta mengganggu kemampuan mereka untuk bertindak dengan baik di rumah, di sekolah, atau di lingkungan sosial lainnya.
Hambatan dalam mengatasi masalah kesehatan mental anak
Sulit untuk mendeteksi kondisi kesehatan mental pada anak-anak karena pertumbuhan mereka yang khas adalah proses yang melibatkan perubahan. Selain itu, gejala suatu kondisi mungkin bergantung pada usia anak.
Anak-anak yang masih terlalu muda mungkin masih belum dapat mengungkapkan perasaan mereka atau menjelaskan mengapa mereka berperilaku dengan cara tertentu.
Kekhawatiran tertentu juga dapat menghalangi orang tua untuk mendapatkan perawatan bagi anak yang mungkin memiliki masalah kesehatan mental. Terutama yang berkaitan dengan stigma, biaya perawatan, atau masalah dalam mendapatkan bantuan.
Statistik tentang masalah kesehatan mental anak
Dikutip dari Yahoo Life, penelitian dari National Society for the Prevention of Cruelty to Children menemukan bahwa sebagian besar orang tua di Inggris dengan anak-anak berusia di bawah 5 tahun merasa cemas tentang kesejahteraan emosional dan mental anak mereka.
Untuk orang tua dari anak-anak berusia enam hingga 11 tahun, 56 persen responden mengatakan bahwa mereka merasa cemas tentang kesehatan mental anak-anaknya. Sementara itu, 47 persen orang tua dari anak-anak berusia antara 12 dan 17 tahun juga menyatakan kekhawatiran yang sama.
Statistik tambahan dari data National Health Services (NHS) UK terkini mengungkapkan bahwa 18 persen anak-anak berusia 7-16 tahun dan sebagian orang dewasa awal di usia 17-24 tahun kemungkinan memiliki masalah kesehatan mental.
Tanda-tanda anak sedang menghadapi masalah mental
Berikut beberapa perubahan perilaku yang bisa menjadi tanda bahwa anak sedang berjuang menghadapi masalah mental, Bunda:
1. Tiba-tiba menjadi sangat ceria
Menurut psikolog Barbara Santini, seorang anak yang tiba-tiba menjadi sangat ceria atau ingin menyenangkan orang lain mungkin menyembunyikan tekanan batin yang dalam.
"'Kompensasi berlebihan' emosional ini mungkin merupakan cara mereka menghindari konfrontasi atau menyembunyikan perasaan mereka yang sebenarnya," kata Santini.
2. Terobsesi dengan rutinitas tertentu
Tanda lainnya adalah anak yang mengembangkan obsesi dengan rutinitas. "Meskipun beberapa struktur adalah hal yang normal, seorang anak yang menjadi cemas atau tertekan ketika rutinitasnya terganggu mungkin sedang menghadapi kecemasan yang mendasarinya atau kebutuhan untuk mengendalikan," jelas Santini.
Hal ini sering kali berasal dari perasaan tidak aman, yang dapat terwujud dalam perilaku yang mungkin dianggap tidak berbahaya.
3. Punya rasa takut yang tidak biasa
Anak-anak yang memiliki rasa takut tidak biasa, seperti tiba-tiba menjadi takut terhadap benda atau aktivitas umumnya mungkin menandakan bahwa mereka merasa kewalahan secara emosional.
"Rasa takut ini dapat disalahartikan sebagai fase perkembangan, tetapi pada kenyataannya, rasa takut ini dapat menjadi ekspresi dari perjuangan mental yang lebih dalam," jelas Santini.
4. Semakin sering menyendiri
Menurut psikiater anak dan remaja, Dr. Hayley van Zwanenberg, Bunda dan Ayah juga perlu mewaspadai jika anak terlalu sering mengisolasi diri.
"Perhatikan juga jika suasana hatinya terus-menerus buruk dan tampak kurang energi, karena ini dapat menjadi bentuk kesulitan untuk melakukan apa pun," kata Dr. Hayley.
5. Perubahan dalam cara bertindak
Satu hal yang perlu diwaspadai orang tua adalah perubahan dalam cara anak mereka biasanya berperilaku atau bertindak. Apakah anak berperilaku dengan cara yang berbeda?
Misalnya saat anak jadi lebih sering menarik diri atau lebih jarang membicarakan sesuatu dari biasanya? Perhatikan juga nafsu makan atau pola tidur anak. Adanya masalah pada kesehatan mental anak rentan memicu perubahan pada hal-hal tersebut.
6. Perasaan sedih yang berkepanjangan
Kekhawatiran juga dapat muncul ketika seorang anak tidak mampu beranjak dari kesedihan yang berkepanjangan atau suasana hati yang buruk, serta kehilangan minat pada aktivitas yang sebelumnya mereka nikmati.
Anak yang sedang berjuang pada kesehatan mentalnya juga mungkin jadi lebih mudah lelah dalam jangka waktu yang lama.
7. Kurangnya motivasi
Perhatikan motivasi anak jika semakin menurun atau bahkan jadi meninggalkan kegiatan favoritnya. Kecemasan atau depresi rentan membuat anak mudah berpikir negatif, sehingga mulai meninggalkan hal-hal yang sebelumnya disukai.
Cara mendampingi anak dengan masalah mental
Dikutip dari Very Well Mind, ada beberapa cara yang dapat dilakukan orang tua untuk mendampingi anak dengan masalah kesehatan mental, termasuk seperti:
1. Ajak anak bicara
Jika usia anak sudah cukup besar, bicaralah dengan mereka dan tanyakan apa yang mereka rasakan. Kesampingkan dulu rasa marah Bunda jika anak mulai membuat ulah.
Beri tahu mereka bahwa Bunda akan selalu ada, termasuk jika mereka ingin berbicara atau membutuhkan dukungan.
Apabila anak saat itu tidak terbuka untuk berbicara, akan sangat membantu jika Bunda memiliki cara lain untuk terhubung, seperti melakukan suatu kegiatan bersama. Misalnya, dengan melukis atau membuat kue bersama, yang dapat meningkatkan bonding sekaligus membantu anak mengekspresikan apa yang mereka rasakan.
2. Cari cara untuk saling terbuka
Perawat kesehatan mental anak dan remaja, Ali Curtis, mengatakan bahwa beberapa orang tua merasa terbantu untuk menggunakan alur cerita film atau berita utama untuk memulai percakapan yang sulit.
"Sangat penting bagi orang tua untuk bersikap terbuka dan jujur serta mendiskusikan apa yang sedang dikhawatirkan," ungkap Curtis.
3. Lakukan konsultasi ke layanan profesional
Bawa anak ke penyedia layanan kesehatan seperti dokter anak, dokter keluarga, penyedia layanan kesehatan primer, atau terapis. Mereka dapat membantu mencari tahu kondisi kesehatan mental atau merujuk ke profesional lain jika perlu.
Tenaga profesional akan mengajukan pertanyaan tentang riwayat kesehatan dan keluarga anak, berbicara dengan anak, dan melakukan tes atau pemeriksaan jika diperlukan.
Jika anak memiliki diagnosis dengan kondisi kesehatan mental tertentu, penting untuk memberinya perawatan yang dibutuhkan. Misalnya mencakup terapi, perubahan gaya hidup, dukungan sosial, pendidikan, dan dalam beberapa kasus, pengobatan.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fir/fir)Simak video di bawah ini, Bun:
5 Cara Mengatasi Perubahan Perilaku Anak Usai Libur Panjang
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
4 Cara agar Anak Merasa Miliki Privasi, tapi Tetap Bisa Bunda Pantau
3 Dampak Buruk Tak Menjaga Kesehatan Mental Anak
Anak Tak Mau Ditinggalkan dan Cemas Berpisah, Harus Bagaimana?
Tips Agar Anak Tak Jadi Pelampiasan Emosi Bunda
TERPOPULER
Happy Berdua, Intip Potret Kebersamaan Raisa dan Zalina Liburan ke Korea
Istilah Dunia Kerja ala Gen Z dan Milenial: Career Minimalism hingga Polyworking
9 Kebiasaan Makan Penyebab Kerusakan Ginjal
4 Shio Kurang Beruntung di Tahun Kuda 2026, Beserta Solusi Mengatasinya
Momen Hagia Anak Jessica Iskandar Pertama Kali Main Salju, Bikin Gemas!
REKOMENDASI PRODUK
10 Rekomedasi Susu Program Hamil untuk Dukung Keberhasilan Promil
Dwi Indah NurcahyaniREKOMENDASI PRODUK
Review Eomma Head to Toe Happiness, Sampo & Sabun Mandi untuk Perawatan Bayi
Firli NabilaREKOMENDASI PRODUK
5 Rekomendasi Lipstik Warna Muted, Ada Pilihan Bunda?
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
PROTERAL Junior, Solusi Nutrisi untuk Si Kecil yang Suka Pilih-pilih Makan
Tim HaiBundaREKOMENDASI PRODUK
Rekomendasi Wipes untuk Membersihkan Mulut Bayi, Praktis dan Aman Sejak Dini
Tim HaiBundaTERBARU DARI HAIBUNDA
Happy Berdua, Intip Potret Kebersamaan Raisa dan Zalina Liburan ke Korea
Istilah Dunia Kerja ala Gen Z dan Milenial: Career Minimalism hingga Polyworking
9 Kebiasaan Makan Penyebab Kerusakan Ginjal
ADOR Berhentikan Kontrak Danielle NewJeans, Minji Masih Tahap Negosiasi
Vaksin Kanker Serviks: Jenis, Manfaat, Dosis, dan Efek Samping
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Dilaporkan Wardatina Mawa atas Dugaan Perzinaan, Inara Rusli Harap Bisa Damai
-
Beautynesia
6 Manfaat Rutin Jalan Kaki Santai Setelah Makan, Menurut Para Ahli Kesehatan
-
Female Daily
Liburan Bareng Bestie? Ini Cara Gampang untuk Bikin Konten Bareng!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
51 Tahun Seperti 20-an! Aksi Supermodel Cantik Jadi Cheerleader Viral
-
Mommies Daily
Pasangan Terlalu Sibuk? Ketahui 10 Bahaya jika Jarang Bercinta!