Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Dongeng Anak: JJ Si Anak Jerapah dan Mopi Si Monyet Pintar

Dongeng Kak Lia - Kampung Dongeng Bali   |   HaiBunda

Jumat, 07 Mar 2025 16:50 WIB

Dongeng Anak: JJ si Anak Jerapah dan Mopi Si Monyet Pintar
Dongeng Anak: JJ si Anak Jerapah dan Mopi Si Monyet Pintar/Foto: HaiBunda/Dwi Rachmi
Jakarta -

Di sebuah hutan belantara di pelosok Kalimantan, hiduplah sepasang sahabat, JJ si anak jerapah dan Mopi si monyet pintar. Hutan itu penuh dengan berbagai hewan liar yang dilindungi, menciptakan kehidupan yang harmonis di dalamnya.

JJ adalah jerapah muda yang ceria, sementara Mopi si monyet lincah selalu menemani JJ dengan bergelantungan dari satu pohon ke pohon lainnya.

Suatu hari, JJ tampak tidak bersemangat. Ia berjalan lesu, bahkan tidak menyentuh satu pun daun dari pepohonan yang mereka lewati.

"JJ, kenapa kamu tidak makan? Apa kamu tidak lapar?" tanya Mopi heran.

"Entahlah, Mopi. Aku bosan! Bunda selalu menyuruhku makan tanaman yang itu-itu saja. Memangnya kamu tidak bosan? Coba aku bisa seperti singa yang kuat karena memakan daging."

Mopi berpikir sejenak, lalu berkata dengan bijak, "JJ, sepertinya kamu kurang bersyukur. Tuhan menciptakan kita dengan tujuan, begitu juga dengan makanan yang kita konsumsi."

"Maksudmu bagaimana, Mopi?" tanya JJ penasaran.

"Kamu ingin kuat seperti singa karena dia makan daging, kan? Tapi apakah kamu lupa kalau gajah jauh lebih kuat daripada singa? Dengan belalainya, ia bisa mengangkat pohon besar, padahal makanannya sama sepertimu-tumbuhan!".

JJ terdiam sejenak, lalu berkata, "Iya juga, sih. Tapi singa tetap lebih hebat! Dia bisa melawan banyak hewan dan menjadi raja hutan."

Mopi tersenyum dan menjelaskan, "Benar! Tapi justru karena itu Tuhan memberi singa cakar dan gigi tajam agar bisa berburu dan bertahan hidup. Namun, hidup mereka tidak mudah, JJ. Mereka harus mengintai mangsa, mengejarnya, lalu bertarung untuk mendapatkan makanan. Sedangkan kita? Kita cukup makan tumbuhan dan buah yang sudah tersedia. Semua nutrisi yang kita butuhkan ada di sana, dan kita bisa tumbuh besar tanpa harus mencelakai hewan lain."

JJ mulai mengangguk-angguk, memahami apa yang dikatakan Mopi. Ia akhirnya mengerti bahwa makanan yang diberikan ibundanya adalah yang terbaik untuknya.

"Wah, Mopi, aku jadi malu pada Bunda. Aku sering membantah saat disuruh makan daun."

Mopi tertawa kecil. "Tidak apa-apa, JJ. Yang penting sekarang kamu paham. Mulai sekarang, jangan membantah Ibu lagi, ya? Dan jangan lupa untuk lebih banyak bersyukur!"

"Kamu benar, Mopi! Kalau begitu, ayo kita makan!".

Akhirnya, JJ dan Mopi kembali menikmati perjalanan mereka, sambil memakan dedaunan dan buah-buahan yang mereka temui di sepanjang hutan.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fir/fir)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda