PARENTING
Mengenal Obat Nebulizer untuk Atasi Masalah Pernapasan Anak & Cara Tepat Menggunakannya
Kinan | HaiBunda
Kamis, 31 Jul 2025 16:00 WIBNebulizer kerap dipakai dalam proses pengobatan atau perawatan terutama pada anak dengan masalah pernapasan. Bagaimana cara tepat penggunaan alat ini?
Sebenarnya dengan penggunaan yang tepat, nebulizer dapat membantu membersihkan hidung tersumbat pada anak, termasuk bayi dan balita, untuk membantu mereka bernapas lebih baik.
Dikutip dari Medical News Today, alat ini bekerja dengan mengubah obat cair menjadi uap. Uap ini memungkinkan anak untuk lebih cepat dan mudah menghirup obat langsung ke paru-paru.
Penggunaan nebulizer atau yang kerap disebut sebagai 'nebu' ini pun dapat menjadi cara yang aman dan efektif untuk mengatasi masalah pernapasan anak.
Apa itu obat nebulizer?
Nebulizer adalah alat yang digunakan untuk mengubah obat cair menjadi uap dan dihirup, agar obat tersebut lebih mudah mencapai sistem pernapasan.
Dengan kata lain, alat nebulizer membantu memberikan obat langsung ke paru-paru, terutama untuk anak dengan gangguan pernapasan seperti asma atau penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
Nebulizer dengan masker digunakan untuk anak-anak di bawah usia 6 tahun. Sementara nebulizer dengan corong mulut digunakan untuk anak-anak usia 6 tahun ke atas.
Anak-anak yang menggunakan nebulizer sebaiknya duduk tegak, untuk membantu mereka bernapas dengan baik. Hal ini penting supaya obat yang dihirup bisa lebih maksimal.
Selama pengobatan, Bunda bisa memberikan aktivitas pengalihan pada anak agar ia tetap duduk tenang. Misalnya seperti membacakan buku.
Pastikan anak memakai masker dengan benar selama prosesnya, yang rata-rata memerlukan waktu hingga 15 menit.
Manfaat obat nebulizer untuk anak
Dikutip dari Healthline, nebulizer dapat membantu meredakan batuk dan gejala lain yang disebabkan oleh masalah pernapasan. Seperti disebutkan sebelumnya, alat ini digunakan untuk mengantarkan obat langsung ke paru-paru.
Manfaat lainnya, alat ini juga bekerja sesuai dengan ritme pernapasan alami tubuh, sehingga disebut cukup ideal untuk bayi dan anak-anak. Setelah obat masuk ke paru-paru dengan optimal, gejala seperti sesak napas, mengi, dada terasa berat, dan batuk secara perlahan akan membaik.
Dokter mungkin merekomendasikan penggunaan nebulizer untuk anak-anak jika mereka mengalami masalah terkait pernapasan, termasuk sesak napas. Beberapa kondisi lain yang mungkin memerlukan pengobatan dengan nebulizer di antaranya:
- Gangguan pernapasan kronis, seperti asma atau fibrosis kistik
- Infeksi paru-paru, seperti pneumonia
- Reaksi alergi berat
Cara kerja alat nebulizer
Nebulizer adalah alat bertenaga listrik atau baterai. Biasanya terdiri dari empat bagian yakni mesin corong mulut atau masker wajah, cangkir obat, dan selang.
Obat dimasukkan ke dalam cangkir, yang dihubungkan ke motor melalui selang. Corong mulut atau masker wajah kemudian dipasang ke cangkir obat.
Ketika alat nebulizer dinyalakan, mesin akan mengubah cairan obat menjadi uap, yang kemudian keluar lebih corong mulut atau masker.
Setelah itu, corong mulut atau masker ini digunakan pada anak. Mereka sebenarnya tidak perlu melakukan hal khusus, selain tetap tenang dan bernapas secara biasa sambil menghirup uap obat tersebut.
Jika anak berada dalam kondisi tidak mau diam atau menangis, mereka mungkin tidak menghirup obat sesuai yang dibutuhkan. Oleh sebab itu, selama pengobatan penting untuk membantu anak tetap tenang.
Cara tepat menggunakan nebulizer pada anak
Berikut cara tepat menggunakan nebulizer pada anak yang perlu diketahui oleh orang tua:
- Cuci tangan secara menyeluruh dan pastikan benar-benar kering.
- Siapkan nebulizer, selang, dan masker/corong mulut untuk dirakit.
- Isi cangkir obat dengan dosis obat yang diresepkan oleh dokter, lalu tutup rapat.
- Hubungkan satu ujung selang ke nebulizer dan ujung lainnya ke cangkir obat.
- Pasangkan masker/corong mulut pada anak, pastikan sudah nyaman dan digunakan dengan tepat.
- Nyalakan alat nebulizer dan pastikan uap mulai keluar. Biarkan anak menghirup uap sampai selesai.
- Jika pengobatan perlu dihentikan sementara, matikan nebulizer untuk menghindari obat terbuang.
- Saat selesai dan cangkir obat sudah kosong, matikan mesin.
- Lepaskan nebulizer dan cuci cangkir obat serta masker dengan air sabun hangat, bilas hingga bersih, dan keringkan. Setelah kering, simpan di tempat bersih.
Ingat, anak usia 6 tahun ke bawah perlu menggunakan masker untuk menggunakan nebulizer dengan benar. Ketika anak sudah lebih besar, mereka mungkin sudah bisa menggunakan corong mulut, karena mereka sudah dapat memegang sendiri dengan benar.
Cara perawatan alat nebulizer
Untuk merawat alat nebulizer, pastikan selalu mencuci dan membersihkannya setiap kali selesai digunakan.
Selain itu, pembersihan secara menyeluruh juga penting dilakukan seminggu sekali. Caranya seperti berikut ini:
- Rendam masker, bagian atas, dan cangkir obat dalam larutan cuka dan air selama 30 menit atau sesuai petunjuk dalam kemasan.
- Bilas sampai bersih, lalu pastikan untuk disimpan di tempat yang kering.
- Bersihkan kompresor dan selang dengan tisu disinfektan. Jangan rendam bagian ini dalam air.
- Ganti filter udara setiap 6 bulan atau sesuai petunjuk dalam kemasan.
Perbedaan nebulizer dengan inhaler
Orang tua sering kali masih sulit membedakan perbedaan nebulizer dan inhaler. Pada dasarnya, nebulizer adalah mesin bertenaga listrik atau baterai yang mengubah obat cair menjadi uap.
Uap ini kemudian mengalir melalui selang yang terhubung ke corong mulut atau masker wajah.
Nebulizer lebih mudah digunakan untuk anak terutama yang berusia di bawah 6 tahun, karena tidak membutuhkan banyak tindakan. Anak cukup menghirup uap obat melalui corong mulut atau masker.
Kendati demikian, nebulizer memerlukan waktu setidaknya 5 hingga 15 menit sampai obat habis. Alat ini ukurannya juga lebih besar, sehingga mungkin lebih sulit untuk dibawa bepergian.
Sementara itu, inhaler adalah perangkat kecil yang bisa digenggam dan cukup kecil untuk dimasukkan ke dalam tas, ransel, atau saku.
Jenis inhaler yang cukup umum digunakan yakni Metered Dose Inhalers (MDI). Bentuknya seperti kaleng aerosol berukuran kecil, yang juga bisa menyemprotkan obat secara langsung ke paru-paru.
Cara penggunaannya dengan memasukkan corong inhaler ke mulut (di antara bibir tanpa digigit), lalu tutup mulut dengan rapat.
Sambil menarik napas perlahan, tekan inhaler untuk menyemprotkan obat pada saat yang bersamaan. Kemudian tahan napas selama sekitar 5-10 detik atau selama mungkin yang terasa nyaman.
Penggunaan alat ini biasanya lebih cocok untuk anak berusia 5 tahun ke atas, karena perlu tingkat kemandirian dan pemahaman yang lebih tinggi, Bunda.
Cara memilih obat nebulizer untuk anak
Cara memilih obat nebulizer atau alat yang tepat untuk anak memerlukan pertimbangan dari dokter. Dokter dapat merekomendasikan penggunaan nebulizer atau inhaler sesuai dengan kondisi anak, serta gejala yang terjadi. Berikut ulasannya, Bunda:
1. Usia anak
Usia anak akan menentukan apakah lebih baik mereka menggunakan obat melalui nebulizer atau inhaler.
Nebulizer biasanya lebih cocok untuk anak yang masih kecil karena tidak memerlukan usaha berat untuk digunakan. Anak cukup mengenakan masker atau corong, lalu menghirup uap obat.
Inhaler, terutama jenis MDI, mengharuskan anak menekan alat sambil menarik napas dalam secara bersamaan, yang mungkin sulit dilakukan oleh bayi dan balita.
2. Frekuensi kebutuhan
Inhaler dapat menjadi pilihan yang paling portabel. Ketika anak pergi ke sekolah atau rumah teman, mereka mungkin perlu bantuan cepat jika tiba-tiba mengalami serangan asma. Oleh sebab itu, inhaler bisa lebih mudah dimasukkan ke dalam saku atau tas.
Sementara itu, nebulizer lebih sulit untuk dibawa bepergian oleh anak secara mandiri. Beberapa jenis nebulizer juga memerlukan sumber listrik yang stabil.
3. Kecepatan penggunaan
Inhaler mengirimkan obat ke paru-paru dalam hitungan detik, sedangkan nebulizer memerlukan beberapa menit untuk memberikan dosis lengkap.
Jika anak sering mengalami serangan asma yang muncul dengan gejala berat secara cepat, inhaler bisa menjadi pilihan yang lebih baik daripada nebulizer.
Namun ingat, untuk obat mencapai paru-paru saat menggunakan inhaler, anak harus menarik napas dalam dan cepat. Hal ini mungkin akan cukup sulit dilakukan saat sedang mengalami serangan.
4. Dosis obat yang diberikan
Inhaler bisa sulit digunakan secara benar oleh anak, sehingga sebagian obat mungkin tidak masuk ke paru-paru. Sementara itu, nebulizer umumnya bisa memberikan jumlah obat yang tepat, terutama jika anak menggunakan masker yang pas dan tidak bocor.
Ada beberapa jenis obat yang dapat digunakan oleh anak dengan nebulizer, di antaranya seperti:
- Obat pengencer dahak: Untuk membantu mengencerkan dahak pada anak yang mengalami batuk berdahak.
- Obat pereda radang: Untuk meredakan peradangan pada saluran pernapasan.
- Obat pelega pernapasan: Untuk melebarkan saluran pernapasan yang menyempit, seperti pada pengidap asma.
5. Pemantauan dosis obat
Beberapa inhaler memiliki penghitung dosis yang memungkinkan Bunda melihat berapa banyak dosis yang tersisa, tetapi tidak semua memilikinya. Hal ini kerap membuat orang tua bingung kapan harus membeli obat lagi.
Namun dengan nebulizer, Bunda bisa tahu persis berapa banyak obat yang dimasukkan ke dalam wadah dan berapa sisa yang tersedia. Jangan ragu berkonsultasi dengan dokter guna mempelajari lebih pasti tentang penggunaan nebulizer dan inhaler ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fir/fir)