PARENTING
7 Cara Membangun Rasa Percaya Diri pada Anak Laki-Laki
Asri Ediyati | HaiBunda
Minggu, 17 Aug 2025 10:10 WIBSebagai orang tua, kita tidak bisa mencegah anak-anak dan remaja kita melewati masa-masa sulit. Namun, kita bisa berperan besar dalam mendukung mereka mengembangkan rasa percaya diri yang membuat mereka lebih mampu menghadapinya.
Memiliki rasa percaya diri yang baik merupakan bagian penting dari kesehatan mental yang baik. Hal ini karena percaya diri membantu kita merasa nyaman dengan diri sendiri dan hidup kita, serta menjadi salah satu hal yang dapat membantu kita melewati masa-masa sulit.
Merasa dicintai, didukung, dan dihargai oleh orang tua atau orang dewasa yang terpercaya merupakan bagian penting dari memiliki rasa percaya diri yang baik.
Dimulai dari sejak dini adalah kesempatan yang bagus untuk membangun kepercayaan diri dan harga diri yang sehat serta untuk menemukan keseimbangan antara menerima individualitasnya dan merasa nyaman dengan teman-temannya.
Khusus untuk anak laki-laki, bagaimana cara membangun rasa percaya diri mereka? Simak caranya menurut pakar berikut ini!
1. Puji usaha anak
Hindari hanya memuji hasil, misalnya mendapat nilai A atau kualitas, seperti pintar. Mengutip KidsHealth, sebaliknya, beri selamat kepada anak-anak atas usaha, kemajuan, dan sikap mereka.
Misalnya: "Kamu bekerja keras untuk proyek itu," "Kamu semakin mahir dalam tes mengeja ini," atau, "Ibu bangga padamu karena kamu berlatih dengan tekun." Dengan pujian seperti ini, anak-anak akan berusaha keras, mencapai tujuan, dan berani mencoba. Hal ini membuat mereka lebih mungkin berhasil.
2. Tantang anak laki-laki dan biarkan mereka mengembangkan keterampilan
Menurut Michael Thompson, PhD, tim penulis Raising Cain: Protecting the Emotional Life of Boys, orang tua perlu menempatkan anak laki-laki dalam situasi yang sangat menantang, dan biarkan mereka mencari tahu dan menemukan kepemimpinan mereka sendiri.
"Mereka akan kembali berpikir, 'Kita berhasil. Kita berhasil.' akan melihat banyak kepercayaan diri." Tetapi tidak harus seekstrem itu. Meskipun anak laki-laki mungkin tertinggal dari anak perempuan, mereka dapat dan seharusnya diharapkan untuk mempelajari keterampilan," ujarnya dikutip dari Child Mind.
Menurut Thompson, ini melibatkan penciptaan situasi di mana mereka dapat mengembangkan suatu keterampilan dan sebagai hasilnya anak akan memiliki percaya diri.
3. Bicarakan tentang perbedaan, bukan yang lebih baik
Anak laki-laki perlu tahu bahwa kita semua memiliki kemampuan yang berbeda dan tumbuh serta belajar dengan kecepatan yang berbeda. Fokuslah pada kekuatan. Perhatikan apa yang anak lakukan dengan baik dan nikmati.
Pastikan mereka memiliki kesempatan untuk mengembangkan hal-hal ini. Lebih fokuslah pada kekuatan daripada kelemahan untuk membantu mereka merasa nyaman dengan diri mereka sendiri.
4. Role model yang beragam
Memiliki role model yang beragam misalnya, seniman, guru, koki, musisi, menunjukkan kepada anak laki-laki bahwa ada berbagai cara yang sah untuk mengembangkan bakat mereka.
“Jika Anda ingin memberi anak laki-laki kepercayaan diri, maka memberi mereka perasaan bahwa keterampilan yang mereka miliki akan membuat mereka dihormati oleh pria dan anak laki-laki lain,” kata Thompson.
5. Biarkan mereka menangis, validasi perasaannya.
Bunda bisa memberi tahu anak laki-laki bahwa mereka tidak perlu malu menangis dan bahwa mengungkapkan perasaan bukan berarti mereka lemah. Terbukalah tentang perasaan, Bunda.
Orang tua juga dapat memvalidasi kesedihan atau kemarahan anak laki-laki mereka dengan mendorong mereka untuk membicarakan emosi mereka. Waktu tidur bisa menjadi kesempatan yang baik untuk menanyakan kabar anak-anak yang lebih kecil, dan dengan anak remaja, kita bisa membuat mereka terbuka di mobil.
6. Dorong persahabatan anak yang sehat
Ajari anak-anak bahwa sahabat adalah mereka yang memperlakukan mereka dengan baik, dan mendukung mereka melalui perkataan dan perbuatan mereka. Anak-anak harus menghindari orang-orang yang bertindak dengan cara yang menjatuhkan orang lain.
Sebaliknya, mereka harus memilih teman yang bisa membuat mereka merasa nyaman dengan diri mereka sendiri dan yang membantu mereka merasa nyaman dengan diri mereka sendiri.
7. Ajari anak-anak untuk membela diri mereka sendiri
Perundungan bisa saja terjadi pada anak kita. Meskipun orang dewasa mungkin perlu campur tangan ketika perundungan terjadi, psikolog klinis, Rachel Busman, PsyD, mengatakan bahwa anak-anak harus diajari untuk mencoba menangani situasi ini sendiri. Orang tua dapat berbicara dengan putra mereka tentang perundungan sebelumnya dan strategi bermain peran untuk menanganinya.
Misalnya, orang tua akan membantu jika anak memiliki beberapa kalimat yang dapat diucapkannya jika seseorang menargetkannya untuk mengalihkan perhatiannya. Orang tua juga dapat menyusun strategi bersama untuk membuat daftar beberapa orang dewasa atau teman yang dapat ia mintai dukungan.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)