HaiBunda

PARENTING

Kutu Rambut: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya pada Rambut Anak

Annisya Asri Diarta   |   HaiBunda

Minggu, 05 Oct 2025 23:30 WIB
Gejala dan pengobatan kutu rambut/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Jovanmandic

Kutu rambut sering menjadi momok bagi para orang tua, terutama ketika menyerang anak-anak yang aktif dan sering berinteraksi dengan teman sebayanya. Meski tidak berbahaya secara medis, keberadaan kutu rambut dapat menyebabkan rasa tidak nyaman, gatal berlebihan, hingga gangguan tidur pada anak. Bahkan, kondisi ini bisa memengaruhi kepercayaan diri anak karena sering dikaitkan dengan kebersihan diri.

Padahal, kutu rambut merupakan masalah yang cukup umum terjadi, khususnya pada anak usia sekolah. Lingkungan yang padat dan interaksi yang intens membuat kutu mudah menyebar dari satu anak ke anak lainnya.

Dikutip dari IDAI, penyebaran kutu rambut terjadi dengan sangat cepat melalui kontak langsung, misalnya saat bermain bersama di sekolah atau tempat penitipan anak. Selain itu, penularan juga bisa terjadi lewat benda-benda pribadi seperti sisir, topi, bantal, atau handuk yang digunakan bersama.


Sayangnya, masih banyak orang tua yang beranggapan bahwa kutu rambut hanya menyerang anak-anak yang kurang menjaga kebersihan. Faktanya, kutu bisa menyerang siapa saja tanpa memandang seberapa bersih rambut atau tubuh anak. Karena itu, penting bagi orang tua untuk memahami penyebab sebenarnya, agar dapat menangani masalah ini dengan tepat tanpa menyalahkan anak.

Penyebab kutu rambut

Penyebab kutu rambut tidak selalu berkaitan dengan kebersihan rambut anak. Masalah ini bisa terjadi karena penularannya yang cepat melalui kontak langsung dengan anak lain yang sudah terinfeksi, dikutip dari Mayo Clinic.

Di Amerika Serikat, kutu rambut umumnya menyerang anak-anak serta orang yang merawat mereka. Penularannya terutama terjadi melalui kontak langsung, ketika kutu merayap dari rambut satu orang ke rambut orang lain. Kutu rambut juga sangat senang tinggal di rambut yang lembap. 

Faktor risiko kutu rambut

Menurut Kids Health, kutu rambut menyebar dengan sangat cepat, terutama melalui telur-telur yang mereka hasilkan. Kutu cenderung menetap di rambut anak dalam waktu lama. Selama berada di rambut, kutu akan mengisap darah dari kulit kepala, dan gigitan mereka dapat menimbulkan rasa gatal yang sangat mengganggu.

Saat anak menggaruk, bisa terjadi gangguan pada kulit kepala berupa lecet. Luka lecet ini rentan terinfeksi karena bakteri dapat masuk melalui permukaan kulit yang terbuka. Biasanya tanda-tanda infeksi meliputi munculnya nanah dan kerak berwarna kehijauan.

Jika infeksi menjadi parah, rambut bisa saling menempel membentuk gumpalan karena penumpukan nanah dan kerak, kondisi ini dikenal dengan istilah plikapelonika, dan sering kali disertai bau tidak sedap.

Gejala kutu rambut

Mengutip dari Mayo Clinic, gejala awal kutu rambut biasanya ditandai dengan rasa gatal di kulit kepala. Kemunculan gatalnya akibat air liur dan kotoran kutu yang masuk ke dalam kulit ketika mengisap darah.

Biasanya rasa gatal baru muncul setelah empat hingga enam minggu. Kutu rambut sulit dilihat karena bergerak cepat, menghindari cahaya, dan ukurannya kecil. Telur kutu sering terlihat menempel di batang rambut, terutama di sekitar telinga dan garis rambut di leher.

Selain gatal, gejala lain yang bisa muncul adalah luka pada kulit kepala, leher, dan bahu akibat garukan. Luka ini dapat tampak seperti benjolan merah kecil yang lebih mudah terlihat pada kulit berwarna terang, tetapi mungkin sulit dikenali pada kulit yang lebih gelap. Jika terus digaruk, luka tersebut bisa terinfeksi.

Diagnosis kutu rambut

Mengutip Kids Health, kutu rambut berkembang biak dengan cepat dan menghasilkan telur-telur baru yang menempel di rambut anak maupun orang-orang yang menjadi inangnya. Infeksi kutu rambut dapat terjadi pada semua jenis dan panjang rambut, tanpa memandang tingkat kebersihan. Gejala awal yang paling umum adalah rasa gatal hebat pada kulit kepala, yang biasanya baru muncul setelah empat hingga enam minggu setelah kutu pertama kali menginfeksi.

Telur kutu biasanya paling mudah ditemukan di area sekitar telinga dan sepanjang garis rambut bagian leher. Karena ukurannya yang sangat kecil, telur kutu yang sudah menetas (kosong) sering kali lebih mudah terlihat, terutama pada rambut yang berwarna gelap. Telur kosong ini cenderung berwarna lebih terang dan letaknya lebih jauh dari kulit kepala.

Namun, penting untuk diketahui bahwa keberadaan telur kutu yang kosong tidak selalu berarti masih ada kutu hidup. Hal ini terutama berlaku jika telur berada lebih dari 6 hingga 9,5 milimeter (sekitar 1/4 hingga 3/8 inci) dari kulit kepala.

Cara mengatasi kutu rambut pada anak

Salah satu cara alami yang bisa dicoba untuk membasmi kutu rambut pada anak adalah dengan menggunakan garam. Namun, tidak semua jenis garam efektif untuk mengatasi kutu pada rambut anak.

Garam Epsom menjadi pilihan yang direkomendasikan karena dikenal cukup ampuh dalam membantu mengatasi kutu rambut. Cara penggunaannya pun cukup mudah, Bunda hanya perlu mencampurkan garam Epsom dengan cuka, lalu masukkan ke dalam botol semprot (spray). Semprotkan larutan ini secara merata ke seluruh rambut anak, kemudian diamkan selama kurang lebih dua jam agar larutan terserap dengan baik. Setelah itu, bilas rambut Si Kecil hingga benar-benar bersih.

Meski terbilang alami, penggunaan garam sebagai pembasmi kutu perlu dilakukan dengan hati-hati. Salah satu efek samping yang mungkin terjadi adalah rasa perih atau terbakar di mata jika larutan garam secara tidak sengaja mengalir masuk. Hal ini tentu bisa membuat anak merasa tidak nyaman, bahkan menangis karena rasa perih yang ditimbulkan. Dengan begitu, Bunda perlu memastikan untuk proses aplikasi dilakukan dengan hati-hati dan hindari area wajah anak. 

Cara mencegah penyebaran kutu rambut

Dikutip dari Kids Health, Bunda bisa melakukan beberapa langkah pencegahan untuk menghindari penyebaran kutu di rambut anak. Simak selengkapnya.

  • Cuci seprai, boneka, bantal, guling, dan pakaian yang dipakai selama dua hari sebelum perawatan kutu rambut pada anak. Gunakan air yang sangat panas (sekitar 54,4°C) dan lanjutkan dengan siklus pengeringan panas selama minimal 20 menit agar kutu dan telurnya benar-benar mati.
  • Pada barang-barang yang tidak dapat dicuci, lakukan pencucian kering atau simpan dalam kantong kedap udara selama dua minggu agar kutu dan telurnya mati.
  • Menggunakan penyedot debu untuk membersihkan karpet serta perabotan berlapis kain di rumah atau mobil, kemudian buang kantong penyedot debu setelah digunakan.
  • Merendam perlengkapan perawatan rambut seperti sisir, jepit rambut, ikat rambut, bando, dan sikat rambut dalam air panas atau Bunda dapat membuang barang tersebut. Setelah barang bersih, Bunda dapat memberi tahu anak untuk tidak berbagi barang pada teman-temannya.
  • Sampaikan kepada anak-anak agar sebisa mungkin menghindari kontak langsung dengan teman-teman di sekolah, baik saat di tempat olahraga, taman bermain, maupun saat beraktivitas fisik, termasuk juga ketika bermain di rumah bersama anak-anak lain.
  • Bunda dapat mengajak anak yang pernah melakukan kontak dekat dengan orang yang memiliki kutu setiap 3-4 hari untuk periksa rutin setiap seminggu sekali. Jika ditemukan kutu atau telur kutu dekat kulit kepala, segera lakukan pengobatan.

Pengobatan kutu rambut

Selain dengan garam, Bunda dapat menjalani langkah-langkah berikut ini untuk mengatasi kutu di rambut anak. Simak selengkapnya.

1. Menggunakan sisir kutu secara rutin

Bunda dapat menggunakan sisir kutu sebagai cara pertama untuk mengusir kutu di rambut anak. Sisir ini memiliki gigi yang rapat sehingga mampu menangkap dan mengangkat kutu dari rambut saat disisir. Penggunaan sisir kutu secara rutin dapat membantu mengurangi jumlah kutu dan mencegah perkembangbiakannya. Namun, perlu diketahui bahwa sisir ini kurang efektif untuk menghilangkan telur kutu, karena ukurannya yang sangat kecil dan menempel kuat pada batang rambut. 

2. Tree Tea Oil

Tree tea oil dapat digunakan untuk menghilangkan kutu rambut pada anak. Hal ini juga termasuk salah satu cara alami yang aman dan bisa Bunda coba di rumah. Tea tree oil juga relatif tidak berbahaya jika secara tidak sengaja mengenai area wajah, karena tidak menimbulkan iritasi parah pada mata seperti bahan kimia lainnya.

Cara penggunaannya cukup mudah. Bunda bisa mengoleskan tea tree oil secara merata ke rambut anak, lalu diamkan selama 15–20 menit agar minyak bekerja. Setelah itu, bilas rambut menggunakan sampo hingga bersih, dan gunakan sisir kutu untuk membantu mengangkat sisa minyak serta kutu yang masih menempel. Ulangi langkah ini beberapa kali sampai rambut anak benar-benar terbebas dari kutu.

3. Minyak zaitun

Minyak zaitun juga merupakan pilihan alami yang aman untuk membantu menghilangkan kutu rambut pada anak. Bunda cukup mengoleskan minyak zaitun secara merata ke seluruh rambut anak dan diamkan selama 15–20 menit agar kutu melemah dan mudah diangkat.

Setelah itu, gunakan sisir khusus kutu untuk menyisir rambut dan membantu mengangkat kutu yang menempel. Lanjutkan dengan keramas menggunakan sampo untuk membersihkan sisa minyak. Ulangi perawatan ini secara rutin hingga rambut anak benar-benar terbebas dari kutu. 

4. Mayonaise

Saus yang biasanya digunakan untuk makanan hot dog dan burger, mayonaise juga dapat mengusir kutu pada rambut anak lho, Bunda. Cara penggunaannya sangat mudah, oleskan mayonaise secukupnya di kulit kepala anak secara menyeluruh lalu bungkus dengan topi mandi atau pelindung rambut. 

Biarkan semalaman lalu bilas dengan sampo keesokan paginya. Jangan lupa untuk menggunakan sisir kutu untuk menarik kutu dan telur kutu yang mati dari rambut ya, Bunda. 

5. Obat anti kutu

Salah satu cara yang paling efektif untuk membasmi kutu rambut pada anak adalah dengan menggunakan obat anti kutu. Cara penggunaannya pun cukup praktis, Bunda hanya perlu mengoleskan obat ini ke seluruh rambut anak sebelum keramas, lalu diamkan selama 15–20 menit agar bekerja maksimal. Setelah itu, bilas rambut dengan sampo hingga bersih.

Biasanya, obat anti kutu dirancang untuk membunuh kutu sekaligus telurnya yang menempel di rambut. Agar hasilnya optimal, lakukan perawatan ini secara berkala hingga kutu dan telurnya benar-benar hilang dari rambut anak.

Komplikasi kutu rambut

Pada umumnya, kutu rambut tidak berbahaya dan tidak menularkan penyakit. Namun, rasa gatal yang ditimbulkannya dapat membuat anak sering menggaruk kepala, yang berisiko melukai kulit dan memicu infeksi bakteri.

Dikutip dari Cleveland Clinic, infeksi bakteri dalam tubuh dapat menimbulkan komplikasi serius. Salah satu yang paling berbahaya adalah sepsis, yaitu reaksi ekstrem tubuh terhadap infeksi yang dapat menyebabkan kerusakan organ. Jika tidak ditangani, sepsis bisa berakibat fatal.

5 Rekomendasi obat untuk menghilangkan kutu rambut anak

Saat anak mengalami gatal-gatal pada rambut akibat kutu, Bunda dapat menggunakan obat-obat berikut ini untuk menghilangkan kutu. Simak selengkapnya.

1. Peditox Liquid 50 ml

Peditox Liquid 50 ml dikenal efektif untuk membasmi kutu rambut. Produk ini mengandung 1 persen permethrin, zat aktif yang bekerja untuk membunuh kutu serta mencegah perkembangbiakannya.

Selain itu, Peditox juga mengandung 0,5 persen hexachlorocyclohexane sebagai agen pengembang, yang berfungsi meningkatkan efektivitas permethrin dalam memerangi kutu dan telurnya.

Cara penggunaannya cukup mudah, Bunda. Aplikasikan Peditox ke seluruh bagian rambut, diamkan selama 10 menit, lalu bilas hingga bersih menggunakan air dan sampo. Setelah itu, keringkan rambut seperti biasa. Gunakan satu kali per hari sesuai petunjuk, hingga kutu dan telurnya benar-benar hilang.

Harga: Rp10.900 per botol

2. Medscab Cream 30 g

Rekomendasi berikutnya adalah Medscab Cream 30 gr, obat kutu rambut yang juga mengandung permethrin sebagai bahan aktif. Zat ini bekerja dengan cara melumpuhkan sistem saraf kutu, yang akhirnya menyebabkan kematian kutu tersebut.

Tak hanya efektif membasmi kutu rambut, Medscab Cream juga dapat digunakan untuk mengatasi scabies (gatal akibat tungau) dan kutu badan. Cara penggunaannya cukup sederhana, Bunda dapat mengoleskan krim pada area yang terinfeksi, biarkan selama 8 hingga 24 jam, lalu bilas hingga bersih.

Harga: Rp94.100 per tube

3. Ketomed 2% Scalp Solution 60 ml

Selanjutnya, Bunda dapat menggunakan ketomed 2% Scalp Solution 60 ml sebagai obat kutu rambut yang mengandung 2 persen ketoconazole, sebuah agen anti-jamur imidazol. Zat ini bekerja dengan cara menghambat pembentukan membran sel jamur sehingga membantu mengatasi infeksi yang dapat memperparah kondisi kulit kepala.

Cara penggunaannya pun mudah. Oleskan larutan ini pada kulit kepala yang basah sebanyak 1–2 kali seminggu, biarkan selama 3–5 menit, lalu bilas dengan air bersih atau sampo hingga bersih.

Harga: Rp61.500 per botol

4. Scabimite 5% Cream 10 g

Obat topikal ini mengandung permethrin dikenal dapat membunuh tungau serta telurnya. Penggunaan Scabimite sangat mudah, cukup oleskan krim dari kepala hingga seluruh tubuh, termasuk wajah, leher, dan telinga. Diamkan selama 8 hingga 24 jam, lalu bilas dengan sabun hingga bersih. Untuk hasil maksimal, ulangi pengobatan ini setelah satu minggu.

Harga: Rp64.500 per tube

5. Interzol 2% Cream 5 g

Interzol 2% Cream 5 g mengandung ketoconazole yang merupakan agen anti-jamur atau anti-fungi. Selain ampuh untuk mengatasi kutu rambut, Interzol juga dapat digunakan untuk mengobati tinea versikolor, tinea cruris, tinea pedis, dan dermatitis seboroik. Penggunaannya biasanya dilakukan satu sampai dua kali sehari sesuai kebutuhan atau anjuran dokter.

Harga: Rp30.100 – Rp41.300 per tube

Itulah gejala, penyebab, dan cara mengatasi kutu pada rambut anak yang aman dilakukan. Semoga bermanfaat untuk antisipasi kesehatan Si Kecil, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

Simak video di bawah ini, Bun:

5 Tips Merawat Kesehatan Rambut Si Kecil, Salah Satunya Bisa Pakai Minyak Kelapa

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Potret Keluarga Audy Item & Iko Uwais Bareng Anak, Paras Cantik Sang Bunda Bikin Salfok

Mom's Life Annisa Karnesyia

Kutu Rambut: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya pada Rambut Anak

Parenting Annisya Asri Diarta

Apakah Kondom Bisa Kedaluwarsa? Simak Faktanya

Kehamilan Melly Febrida

Mengenal Tradwife, Peran Istri dalam Rumah Tangga yang Picu Pro Kontra

Mom's Life Amira Salsabila

Klaim Trump yang Ternyata Keliru Menurut WHO: Parasetamol Picu Autisme pada Janin hingga Vaksin Bumil

Kehamilan Melly Febrida

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Bahagia Banget, Momen Kevin Aprilio & Istri Ajak Kedua Orang Tua Family Time Bareng Cucu Pertama

Kutu Rambut: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya pada Rambut Anak

Apakah Kondom Bisa Kedaluwarsa? Simak Faktanya

Potret Keluarga Audy Item & Iko Uwais Bareng Anak, Paras Cantik Sang Bunda Bikin Salfok

Mengenal Tradwife, Peran Istri dalam Rumah Tangga yang Picu Pro Kontra

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK