parenting
6 Tanda Anak Tumbuh di Lingkungan Bahagia Menurut Psikolog
HaiBunda
Sabtu, 01 Nov 2025 19:10 WIB
Bunda, siapa sih yang tidak ingin anak tumbuh dengan bahagia di rumah? Setiap orang tua tentu ingin rumah menjadi tempat yang aman dan nyaman untuk Si Kecil.
Kebahagiaan anak enggak melulu soal memiliki banyak mainan atau bisa bermain gadget. Satu hal yang paling penting justru cinta dan rutinitas sehari-hari bersama anak.
Seorang Psikolog Pendidikan dan Anak Usia Dini, Sasha Hall mengatakan bahwa rumah yang bahagia lebih dari soal kenyamanan fisik. Anak butuh pengalaman yang membuat mereka merasa aman, Bunda.
"Rumah tangga yang bahagia dibangun lebih dari sekadar kenyamanan fisik atau keamanan," ujar Sasha Hall, menilik dari laman Newsweek.
Terkait hal ini, ada beberapa tanda yang bisa menunjukkan kalau anak tumbuh di lingkungan yang bahagia. Simak penjelasannya menurut psikolog.
Tanda anak tumbuh di lingkungan bahagia menurut psikolog
Berikut berbagai tanda yang bisa menunjukkan anak tumbuh di lingkungan yang bahagia:
1. Anak merasakan cinta dari orang tua
Anak perlu merasakan bahwa cinta dari orang tua itu tidak bergantung pada perilaku mereka. Rasa aman ini yang membuat mereka berani untuk mengekspresikan perasaan dan belajar dari kesalahan.
"Anak-anak perlu merasakan bahwa cinta itu tanpa syarat dan tidak bergantung pada perilaku. Keamanan emosional memungkinkan mereka untuk mengungkapkan perasaan, membuat kesalahan, dan tahu bahwa hubungan dapat diperbaiki setelah konflik," kata Sasha Hall.
Hindari kalimat seperti, "Kalau kamu melakukan ini, aku tidak akan mencintaimu". Memberikan cinta tanpa syarat bukan berarti anak bebas tanpa aturan ya, Bunda.
Namun mereka tahu, rasa sayang dari Ayah dan Bunda selalu ada, sehingga mereka lebih percaya diri dan nyaman berada di rumah.
2. Batasan yang konsisten untuk anak bahagia
Anak yang tumbuh di lingkungan bahagia biasanya belajar menghargai aturan dengan cara yang tenang. Mereka tahu batasan yang diterapkan karena orang tua peduli, bukan untuk menakut-nakuti.
Menurut seorang Psikolog berlisensi dari Houston, Texas, Stewart Pisecco, wajar jika anak kadang melanggar batasan yang diterapkan orang tua.
"Wajar bagi anak-anak untuk melanggar batasan yang Anda tetapkan kepada mereka," ujarnya.
Lebih lanjut, anak mungkin mencoba melawan di awal, tapi saat batasan ditegakkan dengan kesabaran, mereka akan belajar mengenal tanggung jawabnya.
"Rasanya stres ketika batas kemampuan kita diuji dan kita mudah bereaksi. Jadi, memiliki respons yang terencana membantu menciptakan rasa kepastian bagi anak-anak, tetapi juga, dan yang lebih penting, membantu Anda tetap tenang di saat-saat kacau," kata Stewart Pisecco.
3. Anak belajar dari cara orang tua mengatur emosinya
Anak yang tumbuh di lingkungan bahagia bisa melihat orang tuanya mengelola emosinya dengan baik. Mereka belajar bagaimana cara menenangkan diri dan berkomunikasi melihat dari contoh yang diberikan oleh Ayah dan Bunda.
Meskipun mengasuh anak kadang bikin Bunda kewalahan, penting juga untuk tetap mencontohkan komunikasi yang sehat untuk anak. Nantinya, mereka akan jadi lebih tenang ketika melihat orang tuanya mampu mengelola perasaannya dengan baik.
4. Rutinitas yang membuat anak merasa nyaman
Anak yang merasa aman di rumah biasanya terbiasa dengan rutinitas sehari-hari yang teratur, Bunda. Mereka merasa nyaman karena tahu kapan waktunya makan, tidur, dan melakukan aktivitas lainnya.
Psikolog Sasha Hall menjelaskan, anak-anak lebih mudah berkembang ketika mereka terbiasa dengan hal-hal yang familier. Rutinitas yang sudah jelas membuat mereka merasa tenang dan nyaman pastinya, Bunda.
5. Bunda melihat mereka berbuat baik
Anak yang tumbuh di lingkungan bahagia biasanya senang ketika perilakunya dihargai. Memberi pujian spesifik, seperti, "bagus sekali kamu sudah merapikan ranselmu," lebih efektif daripada hanya memberikan pujian yang umum saja.
Psikolog Stewart Pisecco mengatakan, saat perilaku baik anak diakui dengan jelas, mereka akan lebih paham tentang apa yang diharapkan, sehingga Bunda juga lebih mudah mengajak mereka bekerja sama.
6. Orang tua menciptakan momen yang berarti untuk anak
Saat anak memiliki momen khusus dengan orang tua, mereka merasa diperhatikan dan lebih dekat secara emosionalnya, Bunda. Psikolog Pisecco menyarankan untuk Bunda meluangkan waktu untuk bersenang-senang dengan anak.
Lebih lanjut, jangan lupa juga untuk fokus pada kegiatan yang disukai anak supaya hubungan pun semakin erat. Saat anak merasa senang dan diperhatikan, mereka akan lebih terbuka dan rasa percaya dirinya pun meningkat.
Menurut psikolog Sasha Hall, keluarga yang sering melakukan kegiatan bersama biasanya menunjukkan kebahagiaan dan rasa kebersamaan yang lebih besar.
Kegiatan seperti makan bersama, membaca cerita sebelum tidur, atau melakukan hobi bersama bisa membuat anak merasa kehadirannya benar-benar berarti, Bunda.
Itulah informasi terkait tanda-tanda anak tumbuh di lingkungan bahagia menurut psikolog.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ndf/fir)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Parenting
3 Cara Mendidik Anak agar Bahagia Menurut Psikolog
Parenting
6 Kebiasaan Dilakukan Orang Tua Belanda agar Anak Bahagia Menurut Psikolog
Parenting
Anak Muda Lithuania Dinobatkan jadi Paling Bahagia di Dunia, Ini Cara yang Dilakukan Orang Tua
Parenting
Cara Efektif Membesarkan Anak Jadi Bahagia yang Jarang Diketahui Menurut Psikolog
Parenting
5 Pola Asuh di Belanda yang Berhasil Bikin Anak Jadi Paling Bahagia Sedunia
9 Foto
Parenting
Potret Kesederhanaan Anak-anak Nepal yang Penuh Kebahagiaan
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda
Tanda-tanda Toddler Alami Stres yang Jarang Diketahui Orang Tua
Ternyata "Orang Tua yang Sempurna" Justru Bisa Merusak Pola Makan Anak Tanpa Disadari
Perkembangan Sosial & Emosional Anak Usia 5-7 Tahun Perlu Diketahui Ortu