Jakarta -
Tiba waktunya mandi! Saatnya Bunda memandikan si kecil, nih. Walaupun kondisinya anak nggak sendirian di kamar mandi alias ada Bunda atau Ayah bersamanya, kita tetap nggak boleh lupa menutup pintu kamar mandi ya Bun. Lho, memang kenapa?
Bunda perlu tahu, nih. Menutup pintu kamar mandi walaupun anak nggak mandi sendiri terkait sama pembiasaan dalam keluarga. Kata psikolog anak dan remaja Ratih Zulhaqqi dari RaQQi Human Development and Learning Centre, terkait aktivitas mandi ada nih Bun pembiasaan yang salah. Misalnya, saat mandi anak nggak pernah tutup pintu.
Kalau begitu, anak jadi nggak tahu kalau proses
mandi merupakan kejadian private di mana dia dalam keadaan nggak pakai baju dan seluruh tubuhnya, termasuk area pribadinya terekspos. Maka dari itu, Bun, Ratih mengingatkan walaupun kita yang memandikan anak, selalu kita tutup pintu kamar mandi ya.
Bahkan, kalau bisa kita ajari juga anak membuka bajunya di kamar mandi. Kecuali, kebetulan memang ada kamar mandi di kamar si kecil, nggak apa-apa kalau anak membuka bajunya di kamar.
"Kalau kamar mandinya di luar kamar, buka bajunya di dalam. Karena kita tahu ini area privat kan. Berarti kita mesti punya tempat yang privat. Kalau nggak dibiasakan buka baju di dalam, percuma aja kita kasih penjelasan ini area privat kamu dek. Tapi, dia bebas buka baju di mana aja," kata Ratih waktu ngobrol sama HaiBunda.
Kadang, pernah nggak Bun anak main air sekalian mandi di teras atau carport? Jangan lupa, tetap pakaiakan anak celana dalam juga kaos dalam ya Bun. Soalnya, kalau anak dibiarkan telanjang begitu saja, yang dikhawatirkan anak akan berpikir di manapun dia boleh nggak pakai baju. Apalagi kalau ditambah kita bilang dia lucu banget dalam kondisi kayak begitu, kata Ratih itu jadi penguatan untuk anak bahwa nggak pakai baju di tempat yang terbuka itu sesuatu yang baik buat dia.
Membiasakan anak nggak buka baju saat mau
mandi di sembarang tempat, juga menutup pintu kamar mandi ketika kita memandikannya terkait sama seks edukasi yang orang tua berikan ke si kecil. Ketika kita membiasakan anak untuk tidak mengekspos area pribadinya karena area tersebut tidak boleh disentuh orang lain selain bunda, ayah, anggota keluarga, si mbak, dan dokter, setidaknya anak tahu ketika ada orang lain yang menyentuh area pribadinya, itu termasuk tindakan yang keliru.
(rdn)