Jakarta -
Kabar duka datang dari artis
Roger Danuarta yang belum lama ini menjadi mualaf. Sang bunda tercinta meninggal dunia.
Dikutip dari
detikcom ibunda Roger yang bernama Engnawati Atmadja meninggal pada Jumat (23/11). Penyakitnya belum diketahui jelas, tapi yang pasti wanita yang akrab disapa Eeng itu memang sudah sakit keras sebelum ini.
Dari keterangan potongan foto rumah duka yang beredar di kalangan wartawan, ibunda
Roger Danuarta akan dimakamkan di Taman Kenangan Lestari, Karawang Barat. Memang beberapa bulan lalu, di Instagram-nya Roger Danuarta sempat memosting foto dengan caption berisi doa untuk ibunya yang sedang sakit.
[Gambas:Instagram]
Roger tampak begitu sedih mendapati ibunya yang sakit keras. Kesedihan mendalam pun bisa Roger rasakan setelah kehilangan ibunda tercinta untuk selama-lamanya. Terkait kesedihan anak yang orang tuanya meninggal, seperti yang dialami
Roger Danuarta, penelitian menunjukkan bahwa kehilangan orang tua mengubah orang dewasa secara psikologis dan biologis.
Dalam keadaan yang lebih sulit, perubahan itu bisa menjadi patologis atau terkait dengan penyakit. Menurut Carla Marie Manly, psikolog klinis, anak perempuan memiliki respons kesedihan yang lebih kuat daripada anak laki-laki. Pria yang kehilangan orang tua mereka biasanya lebih lambat menunjukkan kesedihannya.
"Laki-laki cenderung menunjukkan emosi lebih sedikit dan lebih banyak memilah-milah," ujar Carla dilansir Fatherly.
Penelitian juga menunjukkan bahwa kehilangan ayah lebih terkait dengan hilangnya penguasaan diri, tujuan, visi, keyakinan, dan komitmen. Sedangkan,
kehilangan seorang ibu memunculkan respons atau kesedihan yang lebih dalam.
Tonton video: Kabar Duka, Ibunda Roger Danuarta Meninggal Dunia [Gambas:Video 20detik]"Banyak orang melaporkan merasa lebih kehilangan ketika seorang ibu meninggal. Ini bisa dikaitkan dengan sifat dari hubungan ibu dan anak yang memang cenderung lebih dekat," kata Carla.
Tetapi sebenarnya, baik kehilangan ibu maupun ayah, adalah sesuatu yang tidak diinginkan oleh anak. Walaupun, hal tersebut pasti akan dihadapi oleh semua anak. Menurut psikiater dr Nikole Benders-Hadi, dalam kasus kematian orang tua yang tidak terduga, seperti penyakit akut atau kecelakaan traumatis membuat anak-anak maupun orang dewasa berada dalam tahap penolakan dan kemarahan dari kehilangan tersebut.
Terkait bagaimana perbedaan kesedihan kehilangan ayah maupun ibu, itu tergantung kepada kedekatan sang anak dengan orang tuanya. Meski demikian, kesedihan mendalam pasti dirasakan anak, entah itu karena samg ayah atau ibunya yang meninggal.
"Lebih sering, itu tergantung pada hubungan dan ikatan yang ada dengan orang tua," kata Nikole.
(yun)