Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Cerita Roger Federer Tak Paksakan Anak untuk Suka Tenis

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Minggu, 04 Feb 2018 17:33 WIB

Meskipun sudah 20 kali juara dunia, Roger Federer nggak mau memaksa anaknya suka olahraga tenis.
Cerita Roger Federer Tak Paksakan Anak untuk Suka Tenis/ Foto: Fiona Hamilton-Pool/Getty Images
Jakarta - Roger Federer mungkin salah satu petenis terbaik. Tapi ini bukan berarti juara grand slam 20 kali itu harus mengarahkan keempat anaknya untuk menyukai olahraga yang ia geluti.

Petenis nomor 2 dunia itu sangat senang membiarkan anak kembarnya yang berusia delapan tahun Myla Rose dan Charlene Riva membuat pilihannya sendiri begitu mereka memasuki masa remajanya. Demikian kata Federer di sela-sela Australian Open di Melbourne, Australia.

Sementara itu, dia dan istrinya Mirka memastikan bahwa anak kembar perempuannya dan juga adik kembar laki-lakinya Lenny dan Leo, yang berusia empat tahun, setidaknya senang berolahraga saat mereka tumbuh. Ya, walaupun hanya untuk bermain dan bersenang-senang dengan teman-teman mereka. Federer dan Mirka sama sekali nggak memaksa anaknya harus sampai ikut kejuaraan.

"Saya pikir sangat bagus bagi mereka untuk melakukan olahraga sejak dini dalam kehidupan mereka. Olahraga itu bagus untuk mereka. Menang, kalah, anak belajar banyak dari itu," kata Federer dikutip dari Star 2.

Dia menambahkan anak akan membuat banyak teman melalui olahraga dan akan mengenal diri mereka sendiri sedikit lebih baik. Selain itu, olahraga membuat anak sehat lantaran banyak bergerak.



"Saya senang mereka semua bermain tenis karena secara harfiah semua teman kita yang memiliki anak juga bermain tenis," tambah Federer.

Federer mengatakan dia memang tidak akan menjadi orang yang memaksa anaknya untuk menjadi petenis, tapi yang jelas dia akan mendukung bila ada anak-anaknya yang ingin mengikuti jejaknya.

"Saya orang tua yang suportif. Saya tidak tahu ke arah mana mereka akan pergi. Jika ada sesuatu dalam olahraga atau di suatu tempat di bidang keuangan atau bisnis... Saya tidak tahu," ujar Federer.

Soal tidak memaksakan anak untuk menyukai atau menjalani apa yang dikehendaki orang tua itu memang pilihan, Bun. Tapi, psikolog anak dan remaja Ratih Zulhaqqi mengatakan untuk anak ada beberapa pemahaman yang memang mereka belum bisa mengerti dengan tepat. Seperti konsep cita-cita ini, kata Ratih anak terutama balita belum terlalu paham cita-cita itu apa.

"Penting bagi kita mengenalkan anak berbagai profesi sebelum bertanya apa sih cita-cita mereka dan apa sih tugas profesi-profesi tersebut. Jangan harap anak bakal jawab dia ingin jadi dokter kalau nggak pernah kenal dengan sosok dokter," tutur Ratih waktu ngobrol sama HaiBunda.

Selain itu, kita juga bisa lihat kecenderungan anak dari aktivitas yang dirasa menyenangkan baginya. Jangan terlalu paksakan apa yang kita inginkan, siapa tahu anak dapat rezeki dari situ, Bun.

(rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda