Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Pakai Obat Jerawat Saat Hamil, Aman Nggak Ya?

Melly Febrida   |   HaiBunda

Rabu, 07 Feb 2018 07:10 WIB

Saat hamil, aman nggak ya pakai obat jerawat yang mengandung asam salisilat?
Pakai Obat Jerawat Saat Hamil, Aman Nggak Ya?/ Foto: Thinkstock
Jakarta - Lihat jerawat di wajah itu rasanya gemas sekali. Maunya segera dimusnahkan, salah satunya dengan memakai obat jerawat. Tapi, kalau sedang hamil pakai obat jerawat bagaimana ya?

Bunda pernah dengar asam salisilat (salicylic acid) yang bisa menghilangkan jerawat? Kalau kita sedang hamil atau sedang berencana hamil, tapi ingin menggunakan obat jerawat, cara paling aman adalah berkonsultasi dulu dengan dokter.

Situs Popsugar juga melakukan penelitian dengan berkonsultasi ke beberapa ahli kulit untuk mengetahui aman tidaknya menggunakan asam salsilat untuk mengatasi jerawat. Asam salisilat itu sebenarnya asam beta hidroksi yang biasanya digunakan untuk mengobati kondisi kulit seperti jerawat, psoriasis, ketombe, dan dermatitis seboroik. Kalau untuk perawatan kulit, kita sering melihatnya dalam bentuk topikal untuk pembersih, krim, wipe, dan spot treatment.

Obat ini membantu pengelupasan kulit, sehingga mencegah dan mengatasi pori-pori kulit yang terblokir. Saat ini, asam salisilat sering dibuat secara sintetis, tapi pada awalnya diambil dari kulit kayu willow.

Asam salisilat memang sering terlihat dalam bentuk topikal. Namun, ada juga yang oral, Bun. Nah, ahli kulit menganjurkan ibu hamil tidak menggunakan asam salisilat oral.

"Asam salisilat oral yang pasti jangan," kata dr Mark Gray, ahli patologi dan ahli dermatologi yang terlatih Harvard dan pendiri Ao Skincare.



"Itu bagian dari keluarga aspirin yang bisa menyebabkan pendarahan dan komplikasi," tambahnya.

Kalau asam salisilat oral nggak boleh untuk ibu hamil, bagaimana dengan versi topikalnya ya? Kata dokter kulit dr David Lortscher, pendiri dan CEO of Curology, FDA sudah memberi nilai asam salisilat sebagai obat dalam kategori kehamilan C.

"Yang berarti risikonya tidak dapat dikesampingkan," jelas dr Lortscher.

Apabila penggunaan asam salisilat masih dalam konsentrasi rendah, tidak lebih dari 2 persen untuk toner dan cleanser, itu masih dianggap aman, Bun. Namun, ada kekhawatiran ketika asam salisilat digunakan pada konsentrasi yang lebih tinggi.

"Untung mengantisipasi, sebaiknya hindari dulu asam salisilat selama kehamilan," saran dr Lortscher.

Bunda yang tetap ingin menggunakan obat jerawat, ada alternatif selain asam salisilat yang disetujui untuk ibu hamil dan membuat kulit tetap bersih. "Asam glikolat, asam laktat, asam sitrat, atau witch hazel semuanya dianggap oke untuk digunakan secara topikal selama kehamilan," catat dr Gray.

Selain itu, Bun, diet juga bisa mengatasi jerawat yang berhubungan dengan kehamilan. "Makanlah makanan yang tinggi vitamin A seperti wortel, susu dan telur, kangkung, bayam, dan brokoli. Jika ragu, berkonsultasilah dengan dokter kulit," sambung dr Gray.



Amannya Bun, kata dr Lortscher, saat hamil cobalah meminimalkan penggunaan obat topikal apapun, dan hanya menerapkan produk ke area wajah yang bermasalah untuk meminimalkan keterpaparan. Menurutnya, belum ada ada resep perawatan jerawat yang masuk kategori A, artinya tidak ada yang terbukti 100 persen aman karena FDA tidak pernah dengan sengaja menguji obat selama kehamilan.

"Dengan kewaspadaan yang lebih tinggi, kami menyarankan pasien kami untuk segera berhenti (menggunakan obat topikal) setelah mereka tahu mereka hamil," tambah dr Lortscher.

(Nurvita Indarini)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda