London, Inggris -
Apa yang orang lain rasakan, belum tentu sama dengan yang kita rasakan. Seorang ibu dan juga penulis asal London, Inggris, Jessie Hewitson, awalnya hanya sekadar tahu saja definisi
autisme, sampai akhirnya ia benar-benar paham betul autisme ketika putranya lahir.
"Ibu mertuaku, seorang pensiunan psikolog pendidikan, menatapku dalam dan kemudian mengatakan sesuatu yang mengubah hidupku. Dia bilang anakku mungkin mengalami autisme," kata Jessie dikutip dari The Time.
Putranya didiagnosis dengan autisme pada usia dua tahun dan Jessie 'menggunakan' pengalamannya itu untuk menulis buku yang berjudul 'How to Raise a Happy Autistic Child'. Setelah dirilis bulan Maret 2018 lalu, buku ini direkomendasikan untuk para orang tua dari anak-anak autistik. Jessie menulisnya dengan penuh tips dan wawasan seputar kondisi anaknya.
Ada beberapa poin penting yang ia gunakan dalam mengajarkan anaknya yang autis, Bun.
1. StrukturBelajar struktur sangat penting untuk anak penyandang autis. Jessie menggunakan permainan papan. Permainan tersebut memiliki aturan main yang jelas. Selain itu, Jessie juga menggunakan kotak rias.
2. Garis BilanganDr Debora Elijah, seorang ahli neuropsikologi kognitif, menyarankan bahwa dengan membuat garis bilangan, kita bisa membantu anak autis belajar berpakaian.
Malam sebelumnya, susun pakaian mereka dalam lima tumpukan, tulis angka 1 sampai 5 pada memo kecil yang berbeda dan tempelkan nomor pada setiap pakaian. Jadi misalnya, 1 untuk celana, 2 untuk celana panjang dan seterusnya, dengan yang terakhir hadiah. Hadiahnya bisa bervariasi. Untuk Jessie, hadiah lima menit bermain iPad atau bermain trampolin sudah bikin dia happy, Bun.
3. Tabel WaktuVisual time table atau tabel waktu dapat membantu anak dengan
autisme menjadi tertib atau disiplin. Tabel waktu memungkinkan anak melihat apa yang akan terjadi sekarang dan selanjutnya dan untuk memeriksa apa yang telah mereka lakukan.
Tuliskan waktu, hari, dan kegiatan, tambahkan gambar atau foto apa yang akan mereka lakukan dan dengan siapa. Kita bisa mendownload berbagai template di laman seperti Pinterest atau blog. Ada beberapa hal kecil yang bisa orang tua lakukan untuk bisa membuat anak dengan autisme merasa spesial dan bahagia.
4. Berkunjung"Ketika kami mengunjungi teman-teman untuk pertama kalinya, saya meminta mereka untuk mengirim foto-foto diri mereka dan rumah mereka sehingga kami dapat melihat mereka bersama-sama sehingga nantinya mereka akan akrab," tulis Jessie dalam bukunya dikutip dari The Sun.
Menurut pengalaman Jessie, ia membuat jadwal harian saat ia dan anaknya pergi menemui teman-temannya. Hal ini Jessie lakukan agar anaknya tahu jadwal berkunjung.
5. TransisiBagi anak dengan autisme berpindah dari satu tugas ke tugas lain sangat memakan waktu. Untuk itu Jessie memberi anaknya peringatan agar jadwalnya nggak berantakan dan agar si kecil terbiasa dengan perubahan tugas seperti makan malam dalam lima menit, mematikan TV dalam sepuluh menit dan setelah mematikan TV si kecil harus menggosok gigi.
6. Waktu TidurBanyak penelitian telah menemukan hubungan antara
autisme dengan pola tidur yang buruk serta produksi melatonin yang tidak teratur, yang disekresikan oleh kelenjar pituitari di pangkal otak.
Bukan berarti anak-anak autis ini nggak memproduksi hormon melatonin (hormon untuk istirahat) ya, Bun. Hanya saja mereka nggak memproduksinya pada waktu yang tepat. Jessie juga menyarankan untuk menyediakan melatonin dalam bentuk tablet atau drop yang dosisnya ditentukan oleh dokter untuk membantu anak-anak tertidur.
(rdn)