Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

3 Manfaat Menggendong Anak

Siti Hafadzoh   |   HaiBunda

Selasa, 30 Oct 2018 20:32 WIB

Sering-sering gendong anak, emangnya nggak takut anaknya jadi 'bau tangan'? Eits, jangan salah, Bun. Menggendong anak juga punya manfaat lho.
Ilustrasi ibu gendong anak/ Foto: thinkstock
Jakarta - Mungkin Bunda pernah dengar, orang tua zaman dulu tidak memperbolehkan kita untuk sering-sering menggendong anak. Nanti 'bau tangan' katanya atau anak jadi manja. Tapi, menggendong justru kini sedang gencar diterapkan oleh ibu-ibu muda yang tergabung dalam Indonesian Babywearers.

Dalam 'Babywearing Class Preview' di Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (30/10/2018), Founder Indonesian Babywearers, Yohana Habsari menjelaskan ada beberapa manfaat yang bisa didapatkan ibu dari menggendong.

1. Tercipta bonding ibu dan anak.

Para ibu yang terbiasa menggendong anaknya mengaku, anak-anak yang mereka gendong setiap saat punya hubungan yang lebih erat dengannya dibanding dengan anak yang jarang mereka gendong. Posisi menggendong yang baik, seperti M-shape dan J-shape memungkinkan ibu untuk melihat dan mencium kening anak. Selain itu, dengan menggendong anak, ibu jadi lebih mudah menyusui nih, Bun. Karena ada teknik gendongan tertentu yang bisa mendukung pemberian ASI.



2. Leluasa beraktivitas

Manfaat yang paling signifikan dirasakan oleh ibu adalah dengan menggendong, baik menggunakan kain jarit ataupun gendongan ransel, ibu bisa melakukan berbagai aktivitas dengan leluasa. Karena teknik menggendong yang diajarkan sekarang ini berbeda dengan zaman dulu. Kalau sekarang, tangan ibu nggak lagi harus menopang tubuh atau kepala bayi, Bun.

"Handsfree itu manfaat utama dari menggendong. Tangan bebas itu enak banget," ujar Yohana kepada HaiBunda.

3. Meningkatkan kepercayaan diri ibu

Ilustrasi menggendong anakIlustrasi menggendong anak (Foto: Instagram/ Istimewa)
Dengan menggendong anaknya, ibu jadi merasa lebih percaya diri bahwa dia mampu mengurus dan membesarkan anak-anaknya dengan baik. Bahkan seharusnya pelatihan menggendong ini sudah diberikan sebelum IBU melahirkan. Jadi, ketika si kecil lahir, ibu sudah tahu caranya menggendong, Bun.

"Perasaan mampu ini di ibu penting. Karena ketika dia punya perasaan mampu, tingkat stresnya lebih rendah. Jadi kita mengurangi risiko depresi," kata Yohana.

Nah, bagaimana, Bun? Sering-sering menggendong anak nggak selamanya berdampak buruk kan? Malah Bunda jadi bisa lebih dekat dengan si kecil.

(rdn/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda