Jakarta -
Semua orang tua pasti akan memberi yang terbaik untuk si kecil, termasuk dari segi makanan. Nah, bagi Bunda yang memiliki anak dengan
down syndrome ada beberapa asupan yang disarankan dikonsumsi si kecil nih.
American Academy of Pediatrics mencatat anak dengan
down syndrome cenderung mengembangkan masalah kesehatan tertentu. Hal ini bisa terjadi akibat dari struktur tubuh yang tidak berkembang secara normal.
"Anak-anak dengan down syndrome juga cenderung kelebihan berat badan dan memiliki risiko obesitas lebih tinggi. Pembakaran kalori pada tubuh anak dengan down syndrome lebih lambat. Diagnosis tiroid yang kurang aktif dan sering dialami anak dengan down syndrome juga berkontribusi pada penambahan berat badan," kata konselor kesehatan holistik Jacqueline Banks dikutip dari
Fox News.
Selain itu, kata Jacqueline anak dengan down syndrome juga rentan mengalami Gastroesophageal reflux disease (GERD) serta penyakit gigi dan mulut. AAP menyarankan supaya anak dengan
down syndrome mengonsumsi makanan alami yang dimasak sendiri. Sebisa mungkin hindari konsumsi makanan olahan terutama junk food.
 Ilustrasi makanan yang baik untuk anak down syndrome/ Foto: thinkstock |
"Tujuannya, untuk menurunkan risiko obesitas mereka. Makanan yang baik untuk anak dengan downs syndrome antara lain minyak kelapa dan minyak zaitun juga mentega yang mengandung asam butirat dan asam lemak omega 3," tambahnya.
Lalu, untuk anak dengan down syndrome yang tiroidnya kurang aktif, disarankan banget, Bun, mengonsumsi rumput laut kaya yodium. Bila anak nggak kena GERD, makanan kaya vitamin C seperti jeruk, stroberi, paprika hijau dan brokoli bisa membantu mencegah penyakit gigi dan mulut, Bun.
"Makanan antimikroba seperti bawang putih, bawang, thyme, oregano, dan kayu manis sangat bagus dikonsumsi secara teratur membantu membunuh bakteri. Nah, jika anak punya GERD, hindari makanan yang bisa memicu naiknya asam lambung seperti jeruk dan makanan tinggi gula dan lemak. Misalnya, keripik, brownies, kukis, saus krim, es krim, daging berlemak, nugget dan kentang goreng," papar Jacqueline.
Dikutip dari
detikcom, kemungkinan down syndrome pada anak sebenarnya bisa dideteksi sejak ibu hamil. Melalui pemeriksaan USG tahap awal, kelainan pada janin misalnya penebalan tulang tengkuk pada usia kehamilan 11-14 minggu bisa diketahui.
Apabila penebalan area tersebut melebihi 3 mm maka janin dicurigai mengalami down syndrome. Dokter spesialis kebidanan dan kandungan Rumah Sakit (RS) Universitas Gadjah Mada (UGM), dr Widya Dwi Astuti, SpOG menuturkan jika hasil USG telah menunjukkan kecurigaan Down Syndrome pada janin, maka perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan melalui tes darah.
"Pemeriksaan darah tersebut guna memastikan kromosom janin positif trisomi 21 atau tidak. Untuk diketahui,
down syndrome terjadi karena kelainan pada kromosom nomor 21. Selanjutnya perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan pada trimester kedua melalui USG lanjutan untuk melihat apakah terdapat kelainan organ janin," papar dr Widya.
(rdn/rdn)