Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

5 Hal Terkait Pola Asuh Anak Setelah Orang Tua Bercerai

Siti Hafadzoh   |   HaiBunda

Kamis, 22 Nov 2018 21:15 WIB

Ketika orang tua bercerai, pola asuh anak tetap harus diutamakan. Terapkan 5 hal ini agar anak tidak menjadi korban ya, Bun.
Ilustrasi pola asuh anak setelah ortu bercerai/ Foto: thinkstock
Jakarta - Baru-baru ini, Gisella Anastasia dikabarkan melayangkan gugatan cerai kepada Gading Marten. Pihak pengadilan membenarkan kabar tersebut. Tapi, hingga saat ini, masih belum diketahui perkara apa yang membuat pasangan ini memutuskan untuk berpisah.

"Pengadilan hanya menginformasikan nomor perkaranya dan itu perkara apa, perceraian, kapan di daftar tanggal 19 November," ujar Humas Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Ahmad Guntur kepada detikcom.

Perceraian bukan hanya memberi dampak pada orang tua, anak-anak juga pasti kena dampaknya. Seperti yang diutarakan para netizen di media sosial Twitter. Mereka khawatir akan psikis putri kesayangan Gading dan Gisel, Gempita akan terganggu.



Tapi, bukan berarti Bunda dan mantan pasangan nggak bisa kooperatif dalam pola asuh anak ya. Dilansir Psychology Today, berikut 5 hal terkait pola asuh anak yang harus Bunda perhatikan setelah bercerai dengan pasangan.

1. Hentikan konflik

Banyaknya konflik yang terjadi pada orang tua merupakan pengalaman yang paling menyedihkan untuk anak-anak. Sehingga, Bunda bisa bekerja sama dengan si ayah untuk membantu perkembangan anak dengan menghentikan konflik.

Ilustrasi pola asuh setelah orang tua berceraiIlustrasi pola asuh setelah orang tua bercerai/ Foto: Thinkstock
2. Rutinitas baru

Kita tahu bahwa anak anak membutuhkan kestabilan. Maka, Bunda harus membentuk rutinitas baru yang terstruktur setelah bercerai supaya perkembangan anak nggak terganggu.

3. Menjadi orang tua yang lebih baik

Kondisi berpisah dengan pasangan bisa jadi tantangan tersendiri untuk individu dalam menjadi orang tua. Kalau ada sifat mantan pasangan yang nggak disukai, seperti terlalu sering keluar rumah untuk mendaki gunung, Bunda bisa katakan pada anak, "Baguslah kamu punya orang tua yang sangat mencintai alam."

4. Melakukan kegiatan bareng anak

Bunda bisa menciptakan momen positif bagi anak yang nggak ada hubungannya dengan hubungan cinta kedua orang tuanya. Bunda bisa melakukan kegiatan di luar rumah dengan anak.

5. Menyiapkan kondisi diri

Bunda harus siap hadir secara emosional untuk anak. Makanya, Bunda harus memprioritaskan kondisi diri sendiri terlebih dahulu.

Jadi, ketika orang tua memutuskan bercerai seperti Gisel dan Gading Marten, bukan berarti Bunda mengabaikan pola asuh anak ya. Tetap prioritaskan pengasuhan anak supaya si kecil nggak jadi korban karena perkembangannya terhambat.

(rdn/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda