Jakarta -
Seperti diketahui, Pangeran Harry dan Meghan Markle tengah berbahagia, Bun. Pasalnya, Meghan sedang hamil anak pertama dan diprediksi akan melahirkan saat musim semi tahun depan. Ternyata tak hanya pasangan ini lho yang bahagia, tapi juga
Kate Middleton.
Rasa bahagia Kate Middleton ungkapkan ketika dia berkunjung ke Universitas Leicester. Saat itu, The Duchess of Cambridge sedang menjelaskan tentang ketiga anaknya yang bersemangat menyambut Natal.
"Mereka sudah mulai bernyanyi lagu Natal dan menghias pohon Natal. Louis juga mulai tumbuh besar, saya pun hampir tak percaya itu," tutur Kate Middleton dilansir Today.
Nah, ketika sedang membahas Pangeran George (5), Putri Charlotte (3), dan Pangeran Louis (3), ada fans yang bertanya mengenai kehamilan sang ipar, Meghan Markle. Respons yang diberikan Kate ternyata tak disangka dan bikin adem. Kate mengatakan, mungkin dia tak bisa membantu banyak namun tak kalah bersemangat dengan kedatangan si calon keponakan.
"Saya bersemangat, ini adalah waktu istimewa untuk anak-anak. George, Charlotte dan Louis juga tak sabar menunggu calon sepupunya," ungkap
Kate Middleton.
Dengan begini, terhapus sudah rumor bahwa Kate Middleton memiliki hubungan tak akur dengan sang adik ipar. Dari pernyataan Kate tersebut, bisa terlihat bahwa hubungannya dengan Meghan baik-baik saja.
Bicara soal ipar, siapa sih yang nggak ingin akur dengan saudara termasuk saudara ipar. Tapi, kadang karena satu atau lain hal, kita sulit banget deh akur sama ipar. Hmm, harus gimana ya?
Psikolog klinis dewasa dari Tiga Generasi, Inez Kristanti sedikit memberi tips biar kita akur sama ipar. Yuk simak bersama, Bun.
1. Hargai hubungan Foto: dok. Thinkstock |
"Coba hargai hubungan yang sudah terbentuk antara pasangan kita dan ipar," tutur Inez.
Pahami bahwa saudara ipar adalah orang yang berarti bagi pasangan kita, sehingga sebenarnya tidak perlu terjadi 'persaingan', begitu kata psikolog lulusan Universitas Indonesia ini.
2. Buat aturan jelasJika tinggal serumah dengan ipar, ada baiknya sejak awal membuat 'aturan yang jelas' tentang peran dan pembagian tugas antar masing-masing penghuni rumah, terkait pekerjaan rumah tangga.
"Misalnya, siapa yang bertugas untuk memasak, dan siapa yang bertugas untuk mencuci piring," tutur Inez.
3. Buat kesepakatan Foto: iStock |
Jika ipar menjadi salah satu orang yang membantu kita dalam mengurus anak, buatlah kesepakatan mengenai sejauh apa keterlibatannya tersebut. Sepakat jugalah dengan aturan-aturan dan gaya pengasuhan yang akan diterapkan untuk anak.
4. Bersikap terbukaCoba bersikap terbuka untuk lebih mengenal ipar. Lakukan tanpa melihat hal ini sebagai 'keharusan', namun seperti mencoba untuk mengenal teman baru.
5. Kelola ekspektasiAda kemungkinan watak kita dan
ipar memang kurang cocok sehingga sulit sekali untuk bisa menjadi teman akrab.
"Di dalam situasi ini, kita tidak perlu merasa harus bersahabat dengan ipar, namun membangun hubungan yang harmonis tanpa cekcok yang berlebihan juga sudah cukup," tutur Inez.
(aml/muf)