Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Khidmatnya Natal di Tengah Bencana Tsunami Selat Sunda

Amelia Sewaka   |   HaiBunda

Rabu, 26 Dec 2018 16:01 WIB

Meski belum pulih usai tertimpa bencana, para jemaat ini tetap khidmat dalam menjalani ibadah saat Natal.
Khidmatnya Natal di Tengah Bencana Tsunami Selat Sunda/Foto: Istimewa
Jakarta - Gelombang tsunami yang menyisir pantai di perairan Selat Sunda, Sabtu (22/12/2018) malam, masih menyisakan duka sangat dalam. Mungkin ini lebih terasa pada korban yang hendak beribadah saat perayaan Natal.

Misa pagi sempat diundur karena seluruh jemaat masih memulihkan keadaan lantaran terdampak bencana tsunami. Jemaat Gereja Pentakosta Rahmat Carita, Pandeglang, Banten, kemudian menggelar ibadah dengan khidmat pada Selasa (25/12/2018) sore, seperti dilansir CNN Indonesia.

Ibadah yang dimulai sekitar pukul 16.00 WIB ini berlangsung haru di tengah rasa duka akibat musibah, yang menelan 373 korban jiwa, 1.459 orang luka-luka dan 128 orang hilang ini. Meski pihak kepolisian sempat bilang kalau air laut naik, namun hal ini tak membuat kekhusukan beribadah menghilang.

"Kita semua pasrahkan kepada Tuhan atas musibah tsunami itu," ujar Rahmat, seorang pendeta Gereja Pantekosta Pantai Carita, dikutip dari CNN Indonesia.
Khidmatnya Natal di Tengah Bencana Tsunami Selat SundaFoto: Istimewa



Berbagai doa pun mengalir untuk para korban tsunami Anyer dalam perayaan Natal di berbagai kota. Salah satunya dari Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, menurut salah satu jemaat, Palakis Samudara, mereka turut berdoa agar terbebas dari bencana alam yang tidak diinginkan.

"Termasuk mendoakan daerah-daerah lain di Indonesia yang dilanda bencana alam, khususnya tsunami di Selat Sunda yang menimpa wilayah Banten dan Lampung Selatan," kata Palakis, jemaat gereja Katolik Santa Maria Bintang Kejora, Desa Bulalo, Kecamatan Kwandang, dilansir CNN Indonesia.
Khidmatnya Natal di Tengah Bencana Tsunami Selat SundaFoto: Istimewa
Dalam perayaan Natal, sebenarnya anak-anak bisa belajar berbagai nilai termasuk saling mengasihi dan mencintai. Jadi, Natal nggak sekadar bertukar kado dan hadiah, Bun. Demikian disampaikan Dharana Moniaga, pendeta Gerja Bethel Indonesia.

"Dalam sebuah perayaan tidak harus dengan sebuah hadiah atau pohon Natal. Yang terpenting dari Natal ialah cara kita memaknai Natal dalam kehidupan kita," tutur Dharana.

Dharana mengingatkan bahwa perayaan Natal nggak harus dengan sesuatu yang meriah kok, Bun. Hal terpenting, kita bisa memaknai Natal itu sendiri. Ia menambahkan, perayaan Natal sejatinya memberi pengetahuan tentang keberadaan Tuhan.

(aml/muf)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda