Jakarta -
Bunda, sering nggak sih merasakan janin bergerak-gerak ketika mendengar suara? Rasanya tentu sangat menggemaskan ya, Bun, melihat calon bayi kita sudah bisa merespons dunia di luar kandungan.
Perlu diketahui, saat Bunda merasakan gejala tersebut, sebenarnya
janin sudah mulai bisa mendengar suara. Bunda bisa mulai berkomunikasi dengan bayi, melalui obrolan-obrolan ringan untuk menciptakan
bonding dengan si janin di dalam kandungan.
Selain mengajaknya bicara, Bunda bisa lho menyanyikan lagu dan membacakan cerita untuk janin, meskipun kadang dia tidak memberikan respon. Dikutip dari
The Sun, Dr Maris Lopez Teijon dari Institute Marques mengatakan bahwa
janin dapat mendengar dari minggu ke-16 dan seterusnya ketika mereka berukuran 11 cm.
Ya, di usia kehamilan 16 minggu, bayi memang sudah dapat mulai mendengar suara. Kemampuannya mendengar akan lebih sensitif seiring dengan bertambahnya usia kehamilan. Sedangkan pembentukan mata dan telinga bayi, dimulai pada bulan kedua kehamilan, Bun. Saat itulah sel-sel di dalam embrio yang sedang berkembang, mulai mengatur diri menjadi wajah, otak, hidung, mata, dan telinga. Pada kira-kira usia 9 minggu, sedikit lekukan di sisi leher bayi akan muncul ketika telinga terus terbentuk di bagian dalam dan luar. Lekukan ini akan mulai bergerak ke atas, sebelum berkembang menjadi telinga.
 Janin mulai mendengar suara/ Foto: iStock |
Pada saat yang sama, bayi mulai mendengar suara untuk pertama kali. Berlanjut pada usia 24 minggu kehamilan, telinga-telinga kecil itu berkembang pesat. Sensitivitas calon bayi terhadap suara pun akan semakin meningkat, Bun. Di masa-masa awal
bayi mulai bisa mendengar, suara yang bisa didengarnya masih sangat terbatas. Namun, dia akan mendengar suara tubuh Bunda lho. Seperti suara detak jantung, udara yang masuk dan keluar dari paru-paru, perut yang keroncongan, dan suara darah yang bergerak melalui tali pusat, seperti dikutip dari
Healthline.
Saat janin makin besar, akan lebih banyak suara lagi yang terdengar olehnya. Pada minggu ke-25 atau 26 kehamilan, bayi dalam kandungan telah terbukti merespons suara. Rekaman yang diambil dari dalam rahim mengungkapkan, suara-suara dari luar rahim diredam kurang lebih setengahnya. Ini dikarenakan tidak ada udara terbuka di dalam rahim, Bun. Janin dikelilingi cairan ketuban dan diproteksi dengan lapisan tubuh Bunda.
Suara paling penting yang didengar bayi di dalam rahim yakni suara Bunda sendiri. Pada trimester ketiga,
janin juga sudah bisa mengenali suara Bunda. Bayi akan merespons dengan peningkatan detak jantung, itu menunjukkan kalau bayi lebih 'ngeh' lho ketika Bunda sedang berbicara.
(rap)