Jakarta -
Seiring perubahan zaman,
gendongan bayi kini makin beragam. Seperti Bunda tahu, sekarang ada yang namanya
ring sling,
hipseat, hingga
baby wrap.Tergiur banyak macamnya, ada lho Bunda yang sampai membeli banyak jenis
gendongan bayi karena penasaran. Tapi akhirnya malah berakhir ditumpuk di gudang. Pernah seperti ini Bun?
He-he-he.
Nah, sebetulnya kalau Bunda ingin gendongan bayi yang ringkas dan praktis bisa lho meniru orang tua zaman dahulu. Jarit namanya. Kain batik panjang ini biasa digunakan orang tua zaman dahulu untuk menggendong bayi.
Kelihatan kuno? Enggak dong, Bun. Artis Nycta Gina dan Sarwendah saja percaya diri mengenakan jarit.
Lagipula, banyak jarit sekarang memiliki motif dan warna yang lebih kekinian. Pokoknya, enggak bikin Bunda salah gaya saat bepergian dengan si kecil.
Nah, tapi tahukah Bunda bagaimana cara menggunakan gendongan jarit yang benar? Mengutip
CNN Indonesia TV, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika menggunakan gendongan anak.
1.
Tight. Pastikan kain ketat, jangan sampai longgar.
2.
In view at all times. Pastikan wajah bayi selalu terlihat oleh Bunda.
3.
Close enough to kiss. Bunda mudah untuk mencium kening bayi.
4.
Keep chin off chest. Untuk bayi lebih kecil, hindari dagunya menempel atau menunduk karena leher belum kuat.
5.
Supported back. Punggung bayi harus di-
support.
Mengutip web Indonesian Babywearers (IBW), menggendong bayi punya banyak manfaat buat si buah hati dan bundanya. Selain meningkatkan
bonding, menggendong bayi juga bisa merangsang hormon oksitosin pada bunda sehingga bisa membantu meningkatkan produksi air susu ibu (ASI) dan mengurangi depresi pascamelahirkan.
Saat digendong orang tuanya, bayi juga merasa memperoleh respons untuk mendapatkan kebutuhan dasarnya seperti kehangatan, makanan, keamanan dan kenyamanan. Bahkan, tangisan si kecil bisa reda kalau kita menggendongnya dengan penuh kasih.
Nah, Bunda tertarik menggunakan
jarit untuk menggendong si kecil? Yuk, lihat tutorialnya dalam video di bawah ini.
[Gambas:Video 20detik]
(som/rdn)