Jakarta -
Proses
bayi tabung membutuhkan waktu yang tak sebentar. Pasangan harus menunggu sekitar 2 minggu untuk mendapatkan jawaban sukses atau tidaknya proses transfer embrio yang sudah mereka lakukan.
Selama menunggu keputusan hamil atau tidak, merupakan waktu menegangkan bagi pasangan. Menurut dr. Yuslam Edi Fidianto, Sp.OG, dari
Mayapada Hospital Lebak Bulus, ada tiga penyebab gagalnya kehamilan usai transfer embrio bayi tabung. Berikut penjelasannya.
1. Proses transfer tidak benarTransfer embrio memengaruhi 30 persen keberhasilan. Kata Yuslam, kalau gagal transfernya, embrio akan lisis alias tak bisa bertahan di dalam rahim.
2. Rongga rahim luka"Jika proses transfer melukai rongga rahim. Apalagi sampai luka berdarah, maka embrio akan mati oleh darah," ujar Yuslam kepada HaiBunda.
Mengutip dari
Oxford Fertility UK, gumpalan kecil dalam darah adalah kemungkinan penyebab kehamilan gagal berkembang.
 3 Penyebab Kegagalan Bayi Tabung Pasca Transfer Embrio/ Foto: iStock |
3. Ketebalan dinding rahim Ketebalan dinding rahim jadi salah satu penentu keberhasilan untuk bisa
hamil. Yuslam bilang, ketebalan dinding rahim rata-rata yang bagus adalah 8 mm.
Namun, pada beberapa pasien, memiliki dinding rahim yang tipis sehingga tidak responsif terhadap perawatan. Ketika embrio dipindahkan dan dinding rahim tidak memadai, embrio biasanya gagal untuk melakukan implantasi. Demikian dikutip dari laman website
Enter for Human Reproduction.
"Untuk itu, setelah transfer embrio, dalam dua minggu, ibu harus istirahat," ujar Yuslam.
Akan tetapi jangan terlalu banyak istirahat, Bun, normal saja dalam beraktivitas. Keberhasilan bayi tabung itu sangat dipengaruhi oleh usia, keseimbangan hormon, dan kesehatan.
"Hidup sehat, berpikiran sehat. Olahraga berat enggak boleh, harus dikurangi, kalau dia ingin bayi tabung tapi juga ingin olahraga. Pilih yang santai seperti berenang, jalan kaki," ujarnya.
Disebutkan Yuslam, jika
program bayi tabung gagal dan pasien ingin mencoba lagi. Mereka dianjurkan untuk menunggu lagi dalam jeda waktu tiga bulan. Hal ini karena regulasi hormon perlu dinormalkan kembali ke basal hormon.
[Gambas:Video 20detik]
(aci/rap)