
moms-life
Mengenal 2 Srikandi Hebat di Balik Pembangunan MRT Jakarta
HaiBunda
Selasa, 26 Mar 2019 17:00 WIB

Sebagian warga Jakarta menyambut MRT dengan suka cita. Mereka sangat antusias mencoba perjalanan dari Lebak Bulus menuju Bunderan HI, dengan jarak tempuh hanya dalam waktu 30 menit saja, Bun.
Baca juga: Bunda, Yuk Pelajari Panduan Naik MRT Jakarta |
Banyak orang mengaku bangga dengan beroperasinya MRT karena dianggap sebagai pintu peradaban baru Indonesia. Sepakat ya, Bun? Setelah sekian lama menanti, akhirnya orang-orang Indonesia enggak perlu ke Singapura atau Jepang untuk mencoba naik MRT.
Tapi, tahukah Bunda, di balik itu ada beberapa sosok wanita hebat yang berperan besar mewujudkan proyek MRT? Adalah Silvia Halim yang menjabat sebagai Direktur Konstruksi MRT Jakarta.
![]() |
Pada 31 Agustus 2016, dia ditunjuk sebagai Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta. Melansir Wikipedia, Silvia disebut-sebut sebagai satu-satunya srikandi yang membawahi 60 pegawai yang mayoritas laki-laki. Hebat ya, Bun.
Pada peresmian akhir pekan lalu, ada Anggun juga lho, Bun, yang ikut mencobanya. Lihat di video di bawah ini! Sedangkan di halaman selanjutnya, ada kisah Tengku Alia Sandra yang enggak kalah hebat dari Silvia Halim.
Tengku Alia Sandra
Foto: Youtube Australia Global Alumni
Sementara itu, di bawah Silvia, ternyata ada wanita cantik yang enggak kalah tangguh lho, Bun. Tengku Alia Sandra, yang memegang jabatan sebagai Head of Engineering Departement MRT Jakarta. Mengintip video akun YouTube Australia Global Alumni, Alia merupakan lulusan Railway Signalling and Telecommunications di Central Queensland University, Australia.
Sebelum berkarier di MRT Jakarta, Alia sudah menghabiskan waktu 10 tahun di Australia. Di sana, Alia bekerja di sebuah perusahaan consultant engineering di bagian railway drafter, Bun.
"Bermula di tahun 2002, saya dihadapkan gagal SPMB. Itu artinya, cita-cita saya jadi dokter gagal. Saya terlalu PD (percaya diri) dan enggak punya back up, namun untungnya, Bina Nusantara masih buka program untuk jurusan sistem informasi. Setelah 3,5 tahun, kemudian lulus Binus. Pada 2006, network engineer sangat jarang dan itu buat saya modal jualan," ungkap Alia.
Setelah bekerja beberapa tahun, pada 2014, Alia mendapat kesempatan dan dukungan dari kantornya untuk melanjutkan pendidikan S2 di Central Queensland University. Diceritakan Alia, kampusnya itu merupakan satu-satunya universitas yang memiliki jurusan railway engineer.
Selepas pendidikan di Central Queensland University, Alia memutuskan kembali ke Indonesia. Bertepatan dengan dimulainya pembangunan proyek MRT Jakarta, Bun.
"Bekerja di bawah construction director. Tugasnya mengatur hidup dan mati orang, sama seperti tugas seorang dokter. Beruntungnya, construction director kami seorang perempuan. Di bidang ini jumlah perempuan baru 23 - 25 persen," cerita Alia.
"Kesempatan itu ada dan terbuka untuk siapa saja. Untuk laki-laki dan perempuan sama saja, tergantung kita memanfaatkannya."
Nah, Bunda, tidak ada kata terlambat untuk mulai mengejar passion ya! Belajar dari semangat Silvia dan Alia untuk terus berkarya dan keluar dari zona nyaman mereka.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda