Jakarta -
Hidup di era digital membuat kita semakin merasa tak nyaman dengan
image diri sendiri. Sehingga media sosial akhirnya menjadi tempat untuk orang-orang melakukan pencitraan.
Wulan Tilaar, vice president chairwoman Sariayu Martha Tilaar mengatakan, definisi kecantikan seorang perempuan yang ia pahami berasal dari sang ibu, Martha Tilaar.
"Kecantikan dari zaman ibu saya dulu yaitu kecantikan keseimbangan dari dalam dan luar. Tak hanya sebatas fisik, kuncinya bagimana bisa menerima diri kita apa adanya," ujar Wulan di acara temu media Sariayu
Fearless Beauty, di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta Pusat, Rabu (27/3/2019).
Kata Wulan kecantikan perempuan itu terpancar dari senyuman, ketulusan, dan kebiasaan berbagi. Ketiga hal tersebut membantu setiap wanita dalam memaknai arti kecantikan luar dalam.
"Kata orang,
perempuan cantik itu harus kulitnya putih rambut panjang, kalau enggak kita merasa seperti anak bebek yang buruk rupa.
No, Beauty is beyond that, what we can contribute to our community," ujarnya.
 Cantik Luar - Dalam Jadi Jurus Penangkal Body Shaming di Era Digital/ Foto: Thinkstock |
Menurutnya, sekarang banyak yang 'berkiblat' pada sesuatu yang sedang viral di media sosial, alhasil kebanyakan wanita justru melihat pada kekurangan dirinya saja. Tanpa menyadari kelebihannya masing-masing.
"Padahal kita perlu mencintai diri kita sendiri, apa yang sudah kita dapatkan dari sang pencipta. Stop body shaming," sambung Wulan.
Di kesempatan yang sama, psikolog klinis dewasa Inez Kristanti, menyampaikan kalau perempuan seringkali terlalu
baper saat menggunakan media sosial apalagi saat dikritisi. Akhirnya, jadi kurang percaya diri, dan minder ya, Bun.
"Kuncinya jujur kepada diri sendiri. Kalau ada komentar dari warganet yang membangun diambil, kalo menjatuhkan enggak usah diambil," tutup Inez.
Wah benar banget ya, Bun, pendapat Inez. Yuk, kita bijak dalam menggunakan media sosial agar tidak mudah minder menerima diri apa adanya.
[Gambas:Video 20detik]
(aci/rap)