Jakarta -
Terkadang ada anak yang suka menangis jika ditinggal sang ibu. Akibatnya, sang ibu enggak bisa jauh-jauh dari anaknya.
Baru-baru ini, seorang ibu dari Jepang bernama Fuki Sato membuat ide kreatif agar putranya enggak nangis saat ditinggal. Ia membuat replika dirinya dari papan kardus.
Suami Sato membagikan video singkat saat anaknya ditinggal main di ruang tamu dalam akun @sato_nezi. Terlihat Sato meninggalkan ruangan sambil menempatkan replikanya di dapur, tempat yang terlihat oleh putranya.
Sang putra yang bermain, beberapa kali menoleh mencari ibunya. Saat melihat replika sang ibu di dapur, ia tampak tersenyum dan lanjut bermain.
Ada dua replika Sato ditaruh dalam rumah. Satu dalam posisi berdiri di dapur, satu lagi duduk simpuh di dekat TV.
Replika Fuki Sato/ Foto: Twitter @sato_nezi |
Sato dan suaminya sengaja membuat replika ini agar anaknya yang berusia satu tahun tidak menangis saat ditinggalkan ibunya. Ia ingin putranya merasa sang ibu selalu ada di sekitarnya.
"Ini sulit karena anak saya yang berusia setahun langsung menangis begitu ibunya menghilang," kata suami Sato, dikutip dari
Daily Mail."Untuk mengatasinya, saya bereksperimen dengan membuat replika seukuran ibunya. Hasilnya, dia tidak menyadari sampai 20 menit. Replika ini mungkin bisa berguna," sambungnya.
Video ini sendiri telah ditonton sekitar 2 juta orang, Bun. Banyak yang memuji ide pasangan ini.
Replika Fuki Sato/ Foto: Twitter @sato_nezi |
Anak yang masih kecil memang wajar jika enggak bisa jauh dari ibunya. Mengutip
Slate, hal ini bisa menjadi tanda jika anak menganggap kita sebagai 'tempat yang aman'. Bayi atau balita mengembangkan rasa aman pada seseorang yang mengasuhnya.
Menurut peneliti dari University of Minnesota, Alan Sroufe, perilaku ini alami, Bun. Bayi atau balita mencari dukungan dan perlindungan.
"Hal terbaik yang bisa dilakukan adalah membiarkan mereka terus melakukan itu. Mereka akan mencari yang dibutuhkan, kemudian akan kembali bereksplorasi dan bermain bersama teman-temannya," kata Sroufe.
Sebaiknya jangan menolak jika anak ingin dekat. Tapi, jangan pula memanjakan ya.
"Sering kita lihat anak-anak ingin dekat, tapi orang tuanya memaksa untuk menjauh. Ini hanya membuat anak ingin semakin dekat atau tidak bisa jauh dari orang tuanya," ujar Sroufe.
Simak juga keseruan Fairuz A Rafiq dan dr.Reisa liburan bareng di video berikut:
(ank/rdn)