Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

5 Fakta Suami di Ponorogo Robohkan Rumah karena Istri Selingkuh

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Sabtu, 07 Mar 2020 22:30 WIB

Seorang pria asal Ponorogo, Jawa Timur merobohkan rumahnya lantaran mengetahui istrinya selingkuh. Kabar itu didapat ketika ia pulang merantau dari Korea.
Istri Ketahuan Selingkuh, Suami Kecewa dan Robohkan Rumah/ Foto: Charolin Pebrianti
Jakarta - Sebuah rumah di Desa Pengkol, Ponorogo, Jawa Timur dirobohkan dengan alat berat. Warga desa pun dibuat heboh dengan kejadian tersebut.

Ternyata, rumah itu merupakan milik pasangan Hendrik M dan Nila WW. Dan masalah perobohan rumah yang menggemparkan masyarakat itu terjadi karena dipicu masalah rumah tangga.

Berikut ini sejumlah fakta soal perobohan rumah tersebut, dirangkum dari detikcom:

Istri selingkuh

Robohnya rumah tersebut merupakan bentuk kekecewaan sang suami dengan istrinya gara-gara selingkuh. Sang istri selingkuh saat ditinggal merantau ke Korea.

"Ini ceritanya lakinya kerja di Korea, perempuannya di rumah selingkuh sama laki-laki lain," ujar salah satu tetangga Sarmin kepada detikcom, Sabtu (7/3/2020).

Rumah baru dibangun 5 tahun

Rumah seluas 98 meter persegi tersebut rata dengan tanah usai Hendrik, sang suami menyewa sebuah alat berat untuk menghancurkan rumah yang baru dibangun 5 tahun lalu.


Rumah sempat ingin dijual namun tak laku

Sebelum rumah dirobohkan, Kapolsek Sumoroto Kompol Nyoto menjelaskan Hendrik berusaha menjual rumah yang berada di Desa Pengkol, Kecamatam Kauman, tersebut. Namun tak kunjung laku.

"Sudah pernah dijual, katanya paling tinggi Rp 100 juta, paling laku Rp 75 juta," tutur Nyoto, Sabtu (7/3/2020).

Nyoto menjelaskan rumah berada di tanah milik saudara perempuan Nila, Wiwit. Selain itu, posisi rumahnya berada di dekat aliran sungai. "Dekat sama sungai. Selain itu, kalau banjir, air biasanya masuk," kata Nyoto.

Lokasi rumah juga jauh dari jalan raya sehingga tidak ada pembeli yang tertarik pada rumah tersebut.

"Pernah ditawarkan juga ke saudara Wiwit, tapi tidak ada yang beli," tambah Nyoto.

"Dipilih dirobohkan karena rumahnya pun masih setengah jadi. Kan itu mau di tingkat tapi belum selesai," kata Nyoto.

Sempat ada mediasi

Sementara itu, pihak Desa Pengkol, Kecamatan Kauman juga sudah melakukan mediasi agar rumah tersebut untuk dua anaknya saja. Sayangnya, upaya mediasi itu gagal.

"Kalau dari pihak desa inginnya masalah rumah dan tanah itu dihibahkan kepada kedua anak mereka, tapi dari pihak Hendrik tidak mau," kata Kepala Desa Pengkol Sunoto.

Istri pilih tinggal dengan selingkuhan

Sementara itu sang istri, Nila memilih tinggal bersama pria selingkuhannya meski sudah kerap dimediasi oleh warga dan perangkat desa. Padahal pasutri ini menikah selama 15 tahun dan dikaruniai dua anak.

"Oleh pihak desa, sebelumnya rumah sebenarnya ditawarkan agar dibeli Nila dengan separuh harga. Nantinya uang hasil penjualan diserahkan kepada kedua anaknya," tambahnya. Karena tidak ada titik temu, akhirnya Hendrik memilih menghancurkan rumahnya dan merelakan istrinya untuk laki-laki lain.

"Kedua anaknya saat ini tinggal bersama neneknya," ujar Sunoto.

Akhirnya, karena proses perceraian sudah berjalan 7 bulan terakhir, Hendrik memilih merobohkan bangunan dengan menggunakan alat berat. Proses perobohan ini menjadi tontonan warga desa, mereka menyaksikan bangunan bernilai ratusan juta itu dihancurkan.


Simak juga tips pernikahan langgeng ala  Avi Basalamah dan Ramzi melalui video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



(aci/jue)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda