Jakarta -
Perselingkuhan dalam pernikahan bisa terjadi kapan saja. Dan, hampir semua pasangan tak ingin diselingkuhi. Sayangnya, yang tidak habis pikir itu begitu banyak perselingkuhan yang terjadi ketika sang istri sedang hamil.
Selama ini, berita yang berseliweran tentang perselingkuhan adalah terjadi pada selebriti. Sebagai sesama wanita, tentu kita tidak bisa membayangkan di saat seorang istri hamil, yakni dalam keadaan paling rentan, ternyata malah diselingkuhi.
Kalau dipikir-pikir,Â
ibu hamil itu rela mengorbankan tubuhnya, kesehatan, kenyamanan, bahkan pekerjaannya, demi membawa kehidupan lain ke dunia. Belum lagi wanita hamil bakal mempertaruhkan nyawa ketika melahirkan. Lantas, balasannya suami malah berselingkuh?
Perselingkuhan saat istri hamil enggak hanya menimpa selebriti. Mengutip
Madam Enoire, tak sedikit wanita di masyarakat biasa juga mengalami. Beberapa penelitian menemukan, setidaknya 10 persen suami berselingkuh ketika pasangannya sedang hamil.
Lebih buruk lagi, penelitian lanjutan juga menemukan, kemungkinan seorang pria berselingkuh saat istrinya hamil meningkat. Orang tentu akan berpikir, dari 10 persen pria selingkuh itu berkarakter buruk. Namun, psikoterapis dan penasihat pasangan Dr. Keisha Downey menegaskan, tak bisa menilainya sesederhana itu.
"Saya pikir jawabannya adalah tergantung. Bagi saya, selingkuh itu curang. Dalam kebanyakan kasus, itu tergantung pada keadaan dan peluang," kata Downey.
Menurut Downey, sebagai publik yang disuguhkan informasi skandal selebriti, kita sulit untuk bertindak sebagai hakim dan juri. Karena benar-benar tidak mengetahui seluk beluk hubungan ini.
"Mungkin ada hal-hal lain yang tidak kita ketahui. Mungkin mereka tidak terhubung. Mungkin mereka sedang mengalami masa sulit," kata Downey menjelaskan.
 Ilustrasi suami selingkuh saat istri hamil/ Foto: iStock |
Downey bilang, ada banyak hal yang perlu diperhatikan sebelum bisa menuding siapa yang salah atau benar. Namun, seringkali orang begitu mudah mengatakan prialah yang salah. Padahal, kenyataannya perselingkuhan ada karena keadaan dan peluang.
"Kita mencintai pasangan kita, tetapi jika tidak solid, itu memberi ruang untuk terjadi," kata Downey.
Kalau sudah selingkuh, apa pasangan itu bisa akur kembali? Downey mengatakan, semua bisa terjadi. Namun, itu tidak mudah karena perbaikan ini membutuhkan tingkat kesadaran diri yang mungkin membuat beberapa pihak tidak nyaman.
"Dibutuhkan sering terapi, seperti yang dapat Anda bayangkan, butuh membangun kembali kepercayaan besar, yang lebih penting, kedua pasangan harus menjadi peserta yang bersedia melakukannya dengan benar," jelasnya.
Downey memperingatkan, ketika terjadi perselingkuhan maka lakukan konseling pasangan. Sering kali, pasangan mencoba menyelesaikan berdua saja atau dengan pihak yang berhubungan. Padahal, jika seperti itu kemungkinan selingkuh terjadi lagi lebih tinggi.
Kalau kata psikolog sekaligus konselor perkawinan, Adriana Ginanjar, perkawinan yang harmonis, istri yang pandai bikin suami senang dan anak-anak yang lucu bisa jadi benteng
perselingkuhan.
Sayangnya, semua itu enggak menjamin suami tak bakal melirik wanita lain. Soalnya, menurut penjelasan Adriana, faktor komitmen perkawinan dan keteguhan suami bertahan dari godaan juga berperan banget.
"Ada banyak alasan di balik perselingkuhan suami. Mulai dari cinta yang mendalam, menemukan sosok yang ideal, mencari selingan dari kejenuhan perkawinan, menikmati hubungan seks yang lebih bergairah, mencari wanita yang bisa mengangkat egonya, sampai sekadar iseng," kata Adriana dalam bukunya
Pelangi di Akhir Badai.
Bunda, simak juga kiat Enno Lerian langgeng di pernikahan kedua, dalam video berikut:
[Gambas:Video Haibunda]
(muf/muf)