sign up SIGN UP search

trending

Jadi Imam Salat Ditemani Foto Ashraf Sinclair, Putra BCL Tuai Pujian

Yuni Ayu Amida   |   Haibunda Kamis, 19 Mar 2020 08:14 WIB
Pemandangan mengharukan Bunda, saat Noah Sinclair khusyuk menjadi imam salat, ditemani foto almarhum sang ayah, Ashraf Sinclair. Netizen pun memujinya. caption
Jakarta - Baru-baru ini, sebuah foto memperlihatkan putra semata wayang Bunga Citra Lestari (BCL) dan almarhum Ashraf Sinclair, Noah Sinclair, khusyuk menjadi imam salat. Foto tersebut mencuri perhatian banyak warganet.

Dalam foto yang diunggah akun fans BCL dan Ashraf itu, Noah tampak mengenakan baju putih serta sarung. Ia mengimami seorang anak yang sebaya dengannya.


Yang lebih mencuri perhatian dari momen itu, adanya foto almarhum Ashraf yang sedang tersenyum. Foto itu terletak di sebuah meja di hadapan tempat salat Noah.


Netizen yang melihat potret tersebut merasa terharu. Pasalnya, belum genap satu bulan Ashraf meninggal dunia, tepatnya pada 18 Februari lalu. Netizen pun memuji Noah.

"Masya Allah...anak sholeh yaaa," tulis akun @warohma*****.

"Ank soleh Noah," kata akun @aisyal*****

"Alhamdulillah semoga noah jd anak yg soleh," timpal akun @rere.mo*****

Jadi Imam Salat Ditemani Foto Ashraf Sinclair, Putra BCL Tuai PujianJadi Imam Salat Ditemani Foto Ashraf Sinclair, Putra BCL Tuai Pujian/ Foto: instagram


Kepergian orang tua karena meninggal dunia, seperti dialami Noah, pastinya sangat memilukan ya, Bunda. Dikatakan psikiater dr.Nikole Benders-Hadi, kematian orang tua adalah salah satu pengalaman manusia paling emosional dan universal.

Selain itu, kematian orang tua bukan hanya menyebabkan traumatis, tetapi juga dapat mengubah anak-anak secara biologis dan psikologis, bahkan bisa membuat mereka sakit.

"Dalam skenario terbaik, kematian orang tua diantisipasi dan ada waktu bagi keluarga untuk mempersiapkan, mengucapkan selamat tinggal, dan mengelilingi diri mereka dengan dukungan," kata Hadi, dilansir Fatherly.

"Dalam kasus di mana kematian tidak terduga, seperti dengan penyakit akut atau kecelakaan traumatis, anak-anak dewasa dapat tetap berada dalam fase penolakan dan kemarahan dari kehilangan, dalam jangka waktu yang lama," sambungnya.

Hadi menambahkan, bagi orang dewasa yang kehilangan orang tua mereka, normal mengalami berbagai emosi yang saling bertentangan, termasuk kesedihan, kemarahan, kegelisahan, mati rasa, kekosongan, rasa bersalah, dan penyesalan.

Bahkan, Hadi menegaskan, normal untuk menarik diri dari teman dan kegiatan, atau malah melampiaskan diri ke dalam pekerjaan.


Simak juga curhat Marissa Nasution dalam video ini:

[Gambas:Video Haibunda]



(yun)
Share yuk, Bun!
BERSAMA DOKTER & AHLI
Bundapedia
Ensiklopedia A-Z istilah kesehatan terkait Bunda dan Si Kecil
Rekomendasi
Bunda sedang hamil, program hamil, atau memiliki anak? Cerita ke Bubun di Aplikasi HaiBunda, yuk!
ARTIKEL TERBARU
  • Video
detiknetwork

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Ayo sharing bersama HaiBunda Squad dan ikuti Live Chat langsung bersama pakar, Bun! Gabung sekarang di Aplikasi HaiBunda!