Jakarta -
PT Fast Food Indonesia Tbk yang memegang hak lisensi KFC beberapa waktu lalu merumahkan 450 pekerjanya. Tak sampai di situ, perusahaan ini juga akan memotong gaji karyawan.
Besar gaji yang dipotong bervariasi, dari 20-50 persen. Hal ini merupakan dampak dari adanya pandemi corona, Bun.
Pemangkasan gaji tersebut mendapat protes dari serikat buruh. Bukan dari Serikat Pekerja Fast Food Indonesia (SPFFI), penolakan justru datang dari Solidaritas Perjuangan Buruh Indonesia (SPBI).
"Kami punya anggota di KFC. Jadi harusnya untuk organisasi legal, kita dilakukan perundingan soal upah ini. Bukan hanya libatkan SPFFI saja, tapi semua serikat yang berdiri di perusahaan itu diberi duduk bersama untuk membicarakan terkait itu," kata Sekretaris Jenderal Komite Pusat SPBI Fatkhul Khoir dikutip dari
CNBC Indonesia.
KFC membagiÂ
karyawan menjadi beberapa grade (tingkat). Semua grade tersebut dipastikan terkena pemangkasan gaji. Gaji dipotong maksimal 50 persen dari gaji pokok, tergantung grade dan status dirumahkan atau tidaknya.
Pihak SPBI meminta agar perusahaan yang meliburkan pekerjanya membayar upah secara utuh. Fatkhul juga mengatakan, THR pekerja tidak bisa dipotong.
 Ilustrasi uang/ Foto: iStock |
Pihak SPBI sedang menunggu kepastian tentang informasi pemotongan gaji karyawan KFC. Kalau benar gaji mereka dipotong,
SPBIÂ akan mengambil tindakan.
"Kami lihat dulu, tanggal 27 Mei itu kawan-kawan anggota kami yang dirumahkan itu dipotong, kami akan bikin laporan. Kami anggap kesepakatan itu sepihak karena enggak libatkan unsur buruh serikat pekerja," kata Fatkhul.
Ketika masa pandemi seperti ini, perekonomian rumah tangga mungkin akan kacau. Terlebih lagi, kalau gaji dipotong.
Nah, inilah pentingnya memiliki tabungan dana darurat, Bun. Kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi di masa depan.
Dikutip dari
Huffington Post, laporan penelitian baru-baru ini dari Assets and Opportunity menyebutkan sekitar 27 persen responden keluarga tidak memiliki tabungan. Bahkan disebutkan bahwa para responden ini tidak memiliki cukup dana untuk menutupi biaya hidup dasar jika mengalami kemunduran keuangan, selama kira-kira 3 bulan.
Pakar industri yang terlibat dalam penelitian ini menyimpulkan bahwa keberadaan dana darurat pun masih kerap dianggap tidak penting. Padahal, dana darurat akan sangat berguna ketika situasi mendesak.
Salah satu cara supaya Bunda punya tabungan dana darurat adalah dengan menjadikan menabung sebagai prioritas. Jangan hanya menabung sisa uang. Tapi, siapkan sejak awal dapat gaji ya, Bun.
Lihat juga kisah Mona Ratuliu yang pernah alami bokek ketika krisis moneter berikut ini.
[Gambas:Video Haibunda]
(sih/rap)