HaiBunda

TRENDING

Sedih! KFC Rumahkan 450 Karyawan & Gaji Ikut Dipotong

Siti Hafadzoh   |   HaiBunda

Sabtu, 25 Apr 2020 18:39 WIB
Sedih! KFC Rumahkan 450 Karyawan & Gaji Ikut Dipotong/ Foto: iStock
Jakarta - PT Fast Food Indonesia Tbk yang memegang hak lisensi KFC beberapa waktu lalu merumahkan 450 pekerjanya. Tak sampai di situ, perusahaan ini juga akan memotong gaji karyawan.

Besar gaji yang dipotong bervariasi, dari 20-50 persen. Hal ini merupakan dampak dari adanya pandemi corona, Bun.


Pemangkasan gaji tersebut mendapat protes dari serikat buruh. Bukan dari Serikat Pekerja Fast Food Indonesia (SPFFI), penolakan justru datang dari Solidaritas Perjuangan Buruh Indonesia (SPBI).


"Kami punya anggota di KFC. Jadi harusnya untuk organisasi legal, kita dilakukan perundingan soal upah ini. Bukan hanya libatkan SPFFI saja, tapi semua serikat yang berdiri di perusahaan itu diberi duduk bersama untuk membicarakan terkait itu," kata Sekretaris Jenderal Komite Pusat SPBI Fatkhul Khoir dikutip dari CNBC Indonesia.

KFC membagi karyawan menjadi beberapa grade (tingkat). Semua grade tersebut dipastikan terkena pemangkasan gaji. Gaji dipotong maksimal 50 persen dari gaji pokok, tergantung grade dan status dirumahkan atau tidaknya.

Pihak SPBI meminta agar perusahaan yang meliburkan pekerjanya membayar upah secara utuh. Fatkhul juga mengatakan, THR pekerja tidak bisa dipotong.

Ilustrasi uang/ Foto: iStock

Pihak SPBI sedang menunggu kepastian tentang informasi pemotongan gaji karyawan KFC. Kalau benar gaji mereka dipotong, SPBI akan mengambil tindakan.

"Kami lihat dulu, tanggal 27 Mei itu kawan-kawan anggota kami yang dirumahkan itu dipotong, kami akan bikin laporan. Kami anggap kesepakatan itu sepihak karena enggak libatkan unsur buruh serikat pekerja," kata Fatkhul.

Ketika masa pandemi seperti ini, perekonomian rumah tangga mungkin akan kacau. Terlebih lagi, kalau gaji dipotong.

Nah, inilah pentingnya memiliki tabungan dana darurat, Bun. Kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi di masa depan.

Dikutip dari Huffington Post, laporan penelitian baru-baru ini dari Assets and Opportunity menyebutkan sekitar 27 persen responden keluarga tidak memiliki tabungan. Bahkan disebutkan bahwa para responden ini tidak memiliki cukup dana untuk menutupi biaya hidup dasar jika mengalami kemunduran keuangan, selama kira-kira 3 bulan.


Pakar industri yang terlibat dalam penelitian ini menyimpulkan bahwa keberadaan dana darurat pun masih kerap dianggap tidak penting. Padahal, dana darurat akan sangat berguna ketika situasi mendesak.

Salah satu cara supaya Bunda punya tabungan dana darurat adalah dengan menjadikan menabung sebagai prioritas. Jangan hanya menabung sisa uang. Tapi, siapkan sejak awal dapat gaji ya, Bun.

Lihat juga kisah Mona Ratuliu yang pernah alami bokek ketika krisis moneter berikut ini.

(sih/rap)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Andhara Early Gunting Kartu Kredit Usai KPR Lunas, Tak Ingin Berutang dan Riba

Mom's Life Ajeng Pratiwi & Sandra Odilifia

Ariana Grande Diserang Penyusup di Karpet Merah Premier Film, Pelaku Sering Lakukan Aksi Serupa

Mom's Life Annisa Karnesyia

Momen Persalinan Ketiga Evi Masamba, Intip Potretnya Pakai Makeup hingga Aktif Bergerak

Kehamilan Annisa Karnesyia

7 Penyebab Doa Tidak Terkabul

Mom's Life Amira Salsabila

Unggahan Tasya Farasya Usai Resmi Cerai Ramai Dikomentari, Intip Potretnya

Mom's Life Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

73 Lagu Rohani Kristen Terbaik dan Terpopuler, Penyembahan & Pujian Syukur

Penuh Haru, Aline Adita Bagikan Perjalanan Kehamilan dari Trimester 1 hingga Melahirkan

Jangan Bilang 'Tidak', Ini 5 Cara Profesional Menolak Tugas di Luar Tanggung Jawab

5 Penyebab Rambut Bayi Baru Lahir Rontok dan Cara Mengatasinya

Australia Blokir Medsos untuk Remaja di Bawah 16 Th, Pelanggara Bisa Didenda Rp544 M

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK