Jakarta -
Raden Ayu Siti Hartinah atau Ibu Tien Soeharto telah meninggal pada 28 April 1996 silam atau 24 tahun yang lalu. Kepergiaannya sempat memunculkan isu tak sedap kala itu, Bun.
Saat itu, Ibu Tien diisukan meninggal karena tertembak oleh kedua putranya, yakni Bambang Trihatmodjo dan Hutomo Mandala Putra atau yang lebih dikenal dengan Tommy. Namun, putri sulung Presiden ke-2 RI Soeharto, yakni Siti Hardiyanti Rukmana alias Tutut membantah kepergian ibunda karena tertembak. Dia pun mengungkap detik-detik kematian ibunda tercinta.
Dalam situs pribadinya,
tututsoeharto.id, Tutut bercerita bahwa ketika sang ibu menghembuskan napas terakhir, dia yang kala itu menjabat sebagai Presiden Donor Darah Dunia sedang bertugas memimpin sidang organisasi donor darah dunia di Prancis dan Inggris. Dia mengaku terkejut saat mendengar ibunda telah tiada karena saat berangkat bertugas, kondisi sang ibu masih segar bugar.
"Mendengar kabar
lelayu (berita ibu wafat), saya langsung kembali ke Jakarta. Itulah perjalanan paling lama yang saya rasakan selama saya bepergian," tulisnya.
Saat tiba di Solo, Tutut bersama ayahnya, yang akrab disapa Pak Harto berada dalam satu mobil berangkat ke makam di Giribangun. Dalam perjalanan menuju makam, dia mengatakan bahwa sang ayah bercerita tentang kondisi terakhir Ibu Tien sebelum meninggal dunia.
Saat itu, sekitar pukul 03.00 dini hari, Ibu Tien mengeluh kepada Pak Harto bahwa dia susah bernapas, namun dadanya tak sakit. Kemudian, Pak Harto merebahkan istrinya dengan posisi bantal agak tinggi.
"Bapak panggil ajudan untuk segera menyiapkan ambulans. Ibu harus dibawa ke rumah sakit segera," ujarnya, menirukan ucapan Pak Harto kala itu.
Ibu Tien dan Pak Harto/Foto: kiagoos auliansyah |
Di dalam perjalanan menuju rumah sakit,
Ibu Tien sudah tak sadarkan diri. Dan saat tiba di rumah sakit, semua dokter berusaha menyadarkannya, namun nyawanya tak tertolong. Ibu Tien berpulang pukul 05.10 WIB pada 28 April 1996 di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Jakarta.
"Bapak terdiam tidak bicara lagi. Sepertinya, bapak ingin mengungkapkan perasaan hati yang kehilangan ibu dengan bercerita. Tak dapat saya bendung air mata saya," tutur Tutut.
Setelah kepergian ibunda, Tutut mendengar soal isu Ibu Tien meninggal karena tertembak oleh kedua adiknya. Dia pun membantahnya dan tak habis pikir ada yang begitu tega menyebarkan isu tersebut.
"Demi Allah, apa yang bapak ceritakan, itu yang terjadi. Tadinya saya akan diamkan saja. Tapi rasanya berita itu semakin diulang-ulang ceritanya oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab," katanya.
Karena itu, dia mengungkapkan kejadian sebenarnya kepada publik saat ini. Dan bagi penyebar isu tersebut, dia dan keluarga mendiang
Soeharto menyerahkannya kepada Allah SWT.
Bunda bisa simak cerita Juliana Moechtar tentang mendiang suaminya, Herman 'Seventeen' sebelum meninggal dunia di video berikut:
(jue/jue)