Jakarta -
Penyanyi campursari, Didi Kempot dimakamkan pada Selasa (5/5/2020) sore. Jenazahnya dikebumikan di pemakaman umum Desa Majasem, Kecamatan Kendal, Ngawi yang hanya berjarak 500 meter dari rumah duka.
Ketika pemakaman, sang istri pertama, Saputri tak bisa menahan kesedihan. Dikabarkan, ia terus menangis sampai akhirnya terkulai lemas.
"Ya Allah," katanya sebelum pingsan, dikutip dari
detikcom.
Warga kemudian membawa
istri Didi Kempot yang pingsan itu. Saputri dibawa keluar pemakaman.
Menurut salah satu kerabatnya, semasa hidup
Didi Kempot selalu membanggakan istri pertamanya tersebut. Didi bahkan membangun masjid di Ngawi sebagai hadiah untuk sang istri.
"
Dia juga membangun masjid di Ngawi, sebagai hadiah kepada istrinya yang selalu dia banggakan sebagai ahli wirid dan seneng pengajian," tulis akun Facebook bernama Blontak Poer.
 Makam Didi Kempot/ Foto: ANTARA FOTO/Joni Pratama |
Didi Kempot sempat mengatakan kepadanya, sumber kekuatannya ada pada sang istri. Putri lah yang selalu mendoakannya supaya selalu sehat.
"'
Kalau bukan karena banyak wiridan Mbak Putri (istrinya), mungkin saya tidak sekuat sekarang, Mas. Alhamdulillah selalu diparingi sehat dan kuat oleh Gusti Allah,' kata Mas Didi dalam berbagai kesempatan, kepada saya," tulis Blontak Poer.
Menangis dan bersedih ketika suami meninggal merupakan luapan emosi yang sering terjadi. Menurut psikolog Samanta Ananta, seorang istri yang ditinggal oleh sang suami perlu menstabilkan emosinya.
Ketika suami meninggal, seolah waktu sekejap, seluruh tanggung jawab rumah tangga ada pada istri. Makanya, perlu ada pendampingan khusus dari ahli supaya istri dapat menghadapi semua ini.
"Keluarga terdekatnya pun perlu mendapatkan konseling agar dapat bersinergi memberikan dukungan-dukungan emosional yang sesuai dengan yang dibutuhkan oleh istri," kata Samanta.
Simak juga cerita Aldila Bekti yang menangis ketika kenang anak ketiganya yang meninggal dunia berikut ini.
[Gambas:Video Haibunda]
(sih/rap)