Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Setia Dampingi Didi Kempot dari Bawah, Istri Pertama Pingsan di Pemakaman

Siti Hafadzoh   |   HaiBunda

Rabu, 06 May 2020 12:28 WIB

didi kempot
Setia Dampingi Didi Kempot dari Bawah, Istri Pertama Pingsan Di Pemakaman/ Foto: istimewa
Jakarta - Penyanyi campursari, Didi Kempot dimakamkan pada Selasa (5/5/2020) sore. Jenazahnya dikebumikan di pemakaman umum Desa Majasem, Kecamatan Kendal, Ngawi yang hanya berjarak 500 meter dari rumah duka.

Ketika pemakaman, sang istri pertama, Saputri tak bisa menahan kesedihan. Dikabarkan, ia terus menangis sampai akhirnya terkulai lemas.


"Ya Allah," katanya sebelum pingsan, dikutip dari detikcom.

Warga kemudian membawa istri Didi Kempot yang pingsan itu. Saputri dibawa keluar pemakaman.

Menurut salah satu kerabatnya, semasa hidup Didi Kempot selalu membanggakan istri pertamanya tersebut. Didi bahkan membangun masjid di Ngawi sebagai hadiah untuk sang istri.

"Dia juga membangun masjid di Ngawi, sebagai hadiah kepada istrinya yang selalu dia banggakan sebagai ahli wirid dan seneng pengajian," tulis akun Facebook bernama Blontak Poer.

Kerabat menabur bunga di atas pusara almarhum penyanyi campursari Dionisius Prasetyo atau Didi Kempot sesuasi dimakamkan  di Tempat Pemakaman Umum Desa Majasem, Ngawi, Jawa Timur, Selasa (5/5/2020). Didi Kempot meninggal di Solo, Jawa Tengah pada usia 53 tahun. ANTARA FOTO/Joni Pratama/zk/hp.Makam Didi Kempot/ Foto: ANTARA FOTO/Joni Pratama

Didi Kempot sempat mengatakan kepadanya, sumber kekuatannya ada pada sang istri. Putri lah yang selalu mendoakannya supaya selalu sehat.

"'Kalau bukan karena banyak wiridan Mbak Putri (istrinya), mungkin saya tidak sekuat sekarang, Mas. Alhamdulillah selalu diparingi sehat dan kuat oleh Gusti Allah,' kata Mas Didi dalam berbagai kesempatan, kepada saya," tulis Blontak Poer.

Menangis dan bersedih ketika suami meninggal merupakan luapan emosi yang sering terjadi. Menurut psikolog Samanta Ananta, seorang istri yang ditinggal oleh sang suami perlu menstabilkan emosinya.


Ketika suami meninggal, seolah waktu sekejap, seluruh tanggung jawab rumah tangga ada pada istri. Makanya, perlu ada pendampingan khusus dari ahli supaya istri dapat menghadapi semua ini.

"Keluarga terdekatnya pun perlu mendapatkan konseling agar dapat bersinergi memberikan dukungan-dukungan emosional yang sesuai dengan yang dibutuhkan oleh istri," kata Samanta.

Simak juga cerita Aldila Bekti yang menangis ketika kenang anak ketiganya yang meninggal dunia berikut ini.

[Gambas:Video Haibunda]

(sih/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda