Jakarta -
Yannie Kim begitu emosional saat membacakan berita tewasnya Anak Buah Kapal (ABK) Warga Negara Indonesia (WNI) yang tewas di kapal milik China, Long Xing 692. Artis drama Korea asal Bekasi ini geram karena mayat ketiga ABK dibuang ke laut secara tidak layak.
Awalnya, Yannie mengaku enggak tahu soal heboh berita di TV Korea,
MBC, yang mengangkat kematian ABK asal Indonesia di kapal China itu. Para
follower di Instagram lalu mengirim
direct message (DM) pada Yannie, lantaran penasaran dengan kebenaran berita itu.
"Banyak DM masuk kirim link minta diterjemahkan," kata
Yannie Kim kepada
HaiBunda, lewat pesan
WhatsApp, Kamis (7/5/2020).
Sesuai permintaan
netizen, Yannie akhirnya menerjemahkan berita berbahasa Korea itu. Disebutkan, tiga ABK tersebut bernama Sepri (24), Ari (24), dan Al Fatah (19). Sepri diketahui meninggal lebih dahulu pada 21 Desember 2019.
Sebelum meninggal, ketiga ABK itu mengalami gejala yang sama yakni nyeri dada dan sesak napas. Permintaan untuk dibawa ke rumah sakit pun tak digubris oleh awak kapal. Nahas, jenazah mereka dibuang ke laut tanpa prosedur yang seharusnya.
"Jika sesuai dengan isi surat pernyataan pekerja, tertulis perjanjian bahwa jika ABK meninggal di atas kapal selama berlayar, jenazah harus dikirim ke negara asal, yaitu Indonesia. Dengan kejadian ini, maka perusahaan sudah melanggar," begitu terjemahan berita yang dibacakan Yannie, dikutip dari
YouTube channel Yannie Kim.
 Kesaksian ABK asal Indonesia di kapal China/ Foto: YouTube MBCNews |
Ia melanjutkan, menurut saksi sesama ABK asal Indonesia, selama bekerja, banyak ketidakadilan yang mereka terima seperti dipaksa bekerja selama 18 jam dalam sehari, mendapat kekerasan dari ABK asal China. Dan yang sangat menyedihkan, mereka hanya minum air laut untuk minum sehari-hari, sedangkan ABK asal China diberikan air bersih.
Karena tidak kuat dengan perlakukan dan lingkungan kerja yang sangat buruk, 27 ABK lainnya memutuskan pindah ke kapal lain. Hingga pada 19 Maret lalu, mereka tiba di pelabuhan Kota Busan, Korea Selatan (Korsel). Inilah yang mungkin awalnya menyebabkan kesalahpahaman
netizen bahwa ABK itu bekerja di kapal Korsel.
"Cerita sedih harus kembali terjadi setelah sampai di Kota Busan, 1 dari 27 ABK yang selamat merasakan gejala yang sama dengan ketiga rekannya yang meninggal sebelumnya, yaitu sesak napas, sehingga harus dilarikan ke rumah sakit. Tapi sayang, nyawanya tidak tertolong sehari setelah dirawat di rumah sakit," sambung Yannie.
Hingga akhirnya, Yannie tak kuasa menahanÂ
emosi hingga mengusap air matanya. Saat
HaiBunda tanyakan kenapa sampai begitu emosional membacakan berita itu, ibu dua anak ini mengaku tak bisa membayangkan kalau dirinya ada di posisi korban.
"Pas aku lihat beritanya, aku secara refleks saja terbawa emosi, sedih
ngebayangin aku di posisi korban dan keluarga. Kok seram banget ya," ucapnya.
Tak lupa, Yannie mendoakan para korban, semoga arwahnya diterima di sisi Allah Subhanahu wa ta'ala. Ia juga berharap, semoga mereka yang melakukan ketidakadilan itu mendapat hukuman yang setimpal.
Bunda, simak juga cara Yannie Kim mendidik kedua putrinya, dengan budaya campuran Indonesia-Korea. Di video
Intimate Interview berikut ini:
[Gambas:Video Haibunda]
(muf/muf)