Jakarta -
Sejak lockdown karena corona, pemerintah Malaysia menyediakan Penempatan Sementara Gelandangan (PSG), yaitu bilik khusus untuk gelandangan atau tunawisma.
Bilik berbentuk kubus oranye itu menjadi tempat tinggal para tunawisma. Inisiatif ini dibuat untuk menekan penyebaran virus corona di Malaysia.
Di PSG itu, setiap kasur ditempatkan berjarak 1 meter dari yang lainnya. Ada ratusan tunawisma yang tinggal dalam bilik-bilik di sejumlah area penampungan tersebut.
Selain mencegah penyebaran virus corona, ternyata bilik khusus di Kuala Lumpur ini memberikan dampak positif lainnya.
Dalam postingan Facebook Dewan Bandaraya Kuala Lumpur, Kamis (7/5/2020), diungkap bahwa dengan tunawisma yang dikumpulkan dalam satu area, memudahkan anggota keluarga atau perusahaan mencari mereka yang sudah lama hilang kontak.
"Hasilnya adalah permintaan dari keluarga/pemberi kerja penghuni PSG ingin mengajak mereka pulang," tulis Dewan Bandaraya Kuala Lumpur, dikutip Sabtu (9/5/2020).
Tunawisma di Malaysia bertemu keluarga/ Foto: Facebook/Dewan Bandaraya Kuala Lumpur |
Sejumlah tunawisma pun bisa reuni bareng keluarga. Tak sedikit yang akhirnya diajak pulang ke rumah, kembali berkumpul bersama keluarga. Seiring dengan Hari Raya Idul Fitri yang akan segera tiba.
Namun sebelum mengajak tunawisma pulang, ada beberapa prosedur yang harus diikuti. Salah satunya menandatangani Surat Aku Janji, untuk menjaga mereka supaya tidak berkeliaran di kota lagi, terlebih saat lockdown masih berlangsung hingga 12 Mei 2020.
Sebelumnya, tunawisma yang tinggal di PSG itu sudah dites
COVID-19. Semuanya tidak ada yang menderita corona.
"Semua penghuni PSG ini telah menjalani tes
COVID-19 dan hasil tes mereka adalah negatif," tulisnya
Simak juga video fakta-fakta social distancing untuk cegah corona:
(kuy/som)