Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Mengenal Telur Infertil yang Dilarang Pemerintah, Amankah Dikonsumsi?

Yuni Ayu Amida   |   HaiBunda

Jumat, 12 Jun 2020 19:35 WIB

telur infertil
Mengenal Telur Infertil yang Dilarang Pemerintah, Amankah Dikonsumsi?/ Foto: istimewa
Jakarta -

Baru-baru ini sedang ramai isu soal telur infertil, Bunda. Telur ini banyak dijual di pasaran, padahal peredarannya dilarang oleh pemerintah. Lalu sebenarnya apa itu telur infertil?

Telur infertil merupakan telur yang proses pembentukannya tidak sempurna karena tidak ada sperma ayam jantan pada telur tersebut, jadi tidak bisa untuk ditetaskan. Sedangkan telur ayam biasa, bisa ditetaskan karena ada sperma ayam jantan di dalamnya.

Telur ayam dikelompokkan jadi dua jenis, Bunda, yakni telur konsumsi dan telur tetas. Yang paling banyak ditemui di pasaran adalah telur konsumsi, di mana telur ini dihasilkan ayam petelur dan tanpa dibuahi ayam jantan. Jadi otomatis tidak mengandung bakal embrio.

Sementara itu, telur tetas diproduksi oleh perusahaan pembibitan ayam (breeder). Caranya dengan melakukan pembibitan dengan pemeliharaan induk betina dan jantan. Saat proses penetasan dilakukan langkah candling atau peneropongan.

Jika terlihat embrio pada telur, maka proses penetasan akan dilanjutkan, namun jika telur tidak mengandung embrio, maka telur tersebut dipisahkan atau dibuang. Nah, telur yang dibuang inilah yang disebut telur infertil, demikian dilansir detikcom.

Telur yang harusnya dibuang ini ternyata dimanfaatkan oknum-oknum nakal untuk kemudian dijual kembali dengan harga murah. Harganya hanya berada di kisaran Rp4.000 hingga Rp7.000 per kilogram (kg), jauh di bawah harga telur ayam ras yang umumnya dijual di pasar di atas Rp20 ribu per kg.

Lalu bisakah kita melihat perbedaanya?

telur infertiltelur infertil/ Foto: istimewa

Melansir The Poultry Site, telur infertil ini punya ciri-ciri berupa blastodisc, yakni bercak tidak sempurna yang berwarna putih pada kuning telurnya. Ukuran bercak tersebut biasanya dua milimeter. Sementara telur biasa punya sel bernama blastoderm, bercak berwarna putih, namun memiliki ukuran lebih besar sekitar 4-5 milimeter (mm).

Tak hanya itu, kita juga bisa membedakan telur infertil dengan telur segar dari lapisan kulit telur. Telur infertil memiliki lapisan kulit yang lebih putih pucat dan berbobot lebih ringan. Sementara untuk ukuran, sama dengan telur biasa.

Meskipun berbeda dari telur biasa, sebenarnya telur infertil aman dikonsumsi selagi belum membusuk, Bunda. Bahkan kandungan gizi antara dua telur tersebut hampir sama, yakni tinggi protein.

"Telur ayam fertil maupun infertil semuanya aman dimakan. Yang membedakan hanya ada sperma atau tidak ada di dalamnya," kata Ketua Prodi S1 Gizi Kesehatan FK-KMK UGM, Dwi Budiningsari, dilansir laman UGM.

Hanya saja, penjualan dan peredaran telur infertil dilarang oleh pemerintah. Larangan menjual telur itu diatur dalam Permentan Nomor 32/Permentan/PK.230/2017 tentang Penyediaan, Peredaran dan Pengawasan Ayam Ras dan Telur Konsumsi.

Simak juga the new normal di masa pandemi dalam video ini:

[Gambas:Video Haibunda]



(yun/jue)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda