TRENDING
Sosialita RI Mengutil Tas Mahal, Ini Penjelasan Kenapa Ada Orang Kaya Mencuri
Siti Hafadzoh | HaiBunda
Senin, 15 Jun 2020 08:09 WIBAkhir-akhir ini sedang viral kasus sosialita Indonesia diamankan di Bandara Melbourne, Australia karena mencuri tas. Bukan sembarang tas yang dicurinya, ia menyembunyikan tas desainer mahal Louis Vuitton.
Awalnya, wanita itu meminta untuk melihat beberapa tas. Dikutip dari laman kepolisian Victoria Australia, diduga wanita ini menyembunyikan dua tas lalu kabur.
Diketahui tas yang dicurinya senilai lebih dari 11.000 AUD atau setara Rp106 juta. Ia juga menggunakan aksesori mewah bernilai 50.000 AUD atau setara Rp484 yang juga diduga hasil curian.
Kalau memang wanita ini sosialita, kenapa ia nekat mencuri? Ternyata, beberapa kasus serupa memang pernah terjadi di dunia, Bunda, dan ada penjelasannya secara psikologis.
Dilansir Guardian, ada sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa orang kaya mungkin mencuri lebih banyak daripada yang miskin. Jurnal dari American Journal of Psychology menyatakan bahwa orang-orang yang memiliki penghasilan 70.000 US dolar atau setara Rp995 juta per tahun mencuri 30 persen lebih banyak dibandingkan yang penghasilannya 20.000 US dolar atau Rp284 juta per tahun.
Namun, setiap ahli psikologi memiliki teori yang berbeda tentang perilaku ini. Terrence Shulman, pendiri Shulman Center for Compulsive Theft menjelaskan bahwa mencuri hanyalah satu helai dari lapisan bawang.
"Di bawah itu semua adalah kehilangan, trauma, kekerasan, dan ingatan yang belum terselesaikan," kata Shulman.
Kejadian tragis seperti perceraian, kematian keluarga, atau bangkrut dapat menjadi pemicunya. Orang-orang ini menjadikan tindakan mencuri sebagai obat untuk diri mereka sendiri. Tapi, tidak semua orang yang trauma melakukan hal yang sama.
Psikiater Jon Grant dari University of Chicago punya pendapat yang berbeda. Mencuri sering kali menimbulkan perasaan euforia. Begitu adrenalin mereda, sisi yang lebih gelap dari dorongan ini muncul dengan sendirinya.
"Saya melihat mencuri sebagai kecanduan. Orang-orang yang saya rawat benar-benar benci fakta bahwa mereka mencuri," kata Grant.
Ketika mencuri, mereka menikmati perasaan gembira itu. Tapi, secara instan perilaku itu justru melukai diri mereka sendiri.
Masih banyak lagi pendapat para ahli yang menjelaskan tentang fenomena sosialita mencuri barang. Kalau menurut Bunda, kenapa ya sosialita RI tadi mencuri tas mewah?
Lihat juga perubahan restoran di era new normal berikut ini.
(sih/som)