TRENDING
Face Shield: Di Mana Harus Dipakai, Apa Kelebihan & Kekurangannya
Annisa Afani | HaiBunda
Sabtu, 27 Jun 2020 11:30 WIBPada fase kenormalan baru atau new normal, face shield semakin banyak dipakai saat berada di ruang publik. Namun, penggunaan alat pelindung wajah di tengah pandemi Corona atau COVID-19 ini ada panduannya, lho Bunda.
Panduang itu tertuang dalam aturan yang telah diterbitkan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/382/2020 tentang Protokol Kesehatan bagi Masyarakat di Tempat dan Fasilitas Umum. Beleid ini sudah disahkan pada 19 Juni 2020 lalu, Bunda.
Terawan mengatakan bahwa ruang publik dan fasilitas umum menjadi tempat masyarakat berkumpul untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, sehingga memiliki risiko dan potensi tinggi penyebaran COVID-19. Nah, untuk mencegah penularan virus di ruang publik dan fasilitas umum, masyarakat diminta menaati aturan dengan melakukan perubahan pola hidup dan kebiasaan new normal, yakni selalu menggunakan masker maupun face shield.
Adapun beberapa lokasi yang disarankan Menkes untuk memakai face shield seperti dikutip dari detikcom, yakni:
1. Pasar
Bagi pedagang dan pengunjung pasar, saat kondisi padat serta sulit untuk menerapkan jaga jarak, sangat disarankan untuk menggunakan face shield dan masker sebagai perlindungan tambahan.
2. Mal
Di pusat perbelanjaan lainnya seperti mal dan toko yang juga padat dan sulit menerapkan jaga jarak, disarankan tidak memaksa masuk. Namun bila terpaksa, disarankan menggunakan face shield dan masker.
3. Lobi hotel
Penyediaan sarana yang meminimalkan kontak dengan pengunjung harus dimulai dari pintu masuk dan lobi bangunan, misalnya pembatas pada meja resepsionis, penggunaan face shield bagi para staf yang bertugas, penggunaan metode pembayaran non-tunai, dan lain-lain.
4. Pusat kebugaran
Petugas atau staf administrasi pendaftaran, kasir, dan seluruh pekerja pusat kebugaran dianjurkan selalu memakai masker dan face shield. Jika terpaksa harus menyentuh area wajah, pastikan tangan bersih dengan cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer.
5. Event olahraga
Seluruh penonton diwajibkan menggunakan masker. Jika kondisi sangat padat, maka gunakan face shield dan masker sebagai pelindung tambahan.
6. Moda transportasi
Apabila penerapan jaga jarak tidak dapat diterapkan, rekayasa administrasi bisa dilakukan, seperti memasang pembatas bagi pekerja. Gunakan juga face shield dan masker sebagai pelindung tambahan bagi penumpang dan pekerja, mengatur jumlah penumpang, dan lain lain.
7. Stasiun, terminal, pelabuhan, bandar udara
Bagi para petugas yang mengukur suhu tubuh harus mendapatkan pelatihan dan memakai alat pelindung diri berupa masker dan face shield karena berhadapan dengan orang banyak yang mungkin memiliki risiko membawa virus.
8. Jasa perawatan kecantikan dan rambut
Bagi pekerja di bidang jasa perawatan kecantikan dan rambut bisa menggunakan masker, face shield, dan celemek saat memberikan pelayanan.
9. Jasa ekonomi kreatif
Lakukan pengaturan jarak antar personel yang terlibat dalam ekonomi kreatif minimal 1 meter. Jika tidak memungkinkan dapat dilakukan rekayasa administrasi dan teknis seperti pembatasan jumlah kru/personil yang terlibat, penggunaan face shield, dan lain-lain.
10. Lokasi wisata
Bagi pengelola wisata perlu melakukan pemeriksaan suhu tubuh pengunjung di pintu masuk. Jika ditemukan pekerja atau pengunjung dengan suhu lebih dari 37,3 derajat celcius dengan dua kali pemeriksaan dalam waktu 5 menit, maka pengunjung dilarang masuk.
Petugas pemeriksa suhu harus menggunakan masker dan face shield dan dilakukan sambil diawasi oleh petugas keamanan.
Kelebihan dan Kekurangan Face Shield
Kelebihan face shield
Selain masker, face shield merupakan alat pelindung diri yang disarankan dikenakan saat berada di ruang publik. Face shield yang kita ketahui terbuat dari plastik bening dengan berbagai ukuran, yang bisa dipakai oleh orang dewasa maupun anak-anak.
Dilansir dari Medical Xpress, pengujian laboratorium menunjukkan bahwa masker kain hanya memberikan beberapa penyaringan partikel aerosol seukuran virus, sehingga butuh face shield sebagai tambahan. Journal of American Medical Association melaporkan, para ahli dari Universitas di Departemen Kedokteran dan Sistem Perawatan Kesehatan VA Kota Iowa, yang dipimpin Dr. Eli Perencevich menyatakan bahwa kini merupakan era face shield.
"Paling efektif dalam menghentikan penyebaran virus, pelindung wajah harus diperluas di bawah dagu. Itu juga harus menutupi telinga dan seharusnya tidak ada celah yang terbuka antara dahi dan topi face shield," kata anggota tim Iowa.
Face shield memang mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan masker, Bunda. Face shield dapat digunakan kembali tanpa batas waktu, serta proses pembersihannya pun tidak sulit.
Selain itu, face shield biasanya lebih nyaman dipakai daripada masker, dan membentuk penghalang yang membuat kita tidak mudah untuk menyentuh wajah sendiri. Di samping itu, kita tidak perlu membuka face shield saat berbicara, tidak seperti masker yang kadang harus membukanya agar terdengar lebih jelas.
Kekurangan face shield
Meskipun memiliki beberapa kelebihan, namun alat pelindung diri satu ini juga punya beberapa kekurangan, yaitu:
1. Mudah berembun
2.Terasa pengap jika digunakan terlalu lama
3.Tidak rapat, sehingga masih memiliki kemungkinan terkena droplet dari celah terbuka.
4. Tidak diperuntukkan sebagai pelindung primer.
Bunda, simak juga 3 asupan penambah imun buat hadapi new normal dalam video berikut: