trending
Anak-anaknya Dihujat di Grup WA, Nola B3 Geram & Naik Pitam
Rabu, 05 Aug 2020 14:48 WIB
Penyanyi Nola B3 dan suaminya, Baldy Mulya Putra, tiba-tiba saja menumpahkan amarahnya di Instagram. Keduanya mengungkit soal salah satu grup WhatsApp (WA) yang dibuat untuk menghujat anak-anaknya.
Di akun Instagram The Baldys, pasangan ini mengungkapkan akan melacak grup tersebut. Mereka juga sudah mengumpulkan bukti, Bunda.
"Ada apa dengan kalian? Bikin grup hanya untuk menghujat anak kami? Anak saya salah apa ya? Ingat ya jejak kalian bisa dilacak dan kami kumpulkan bukti tulisan kalian," tulis keduanya dalam Instagram Stories.
Nola dan Baldy mengaku sudah mengetahui hal ini cukup lama. Keduanya menganggap tulisan-tulisan dari grup tersebut sangat menyakiti.
"Sebenarnya sudah cukup lama menahan dan menyimpan bukti-bukti hujatan untuk anak kami, tulisan-tulisan mereka yang sangat menyakiti. Kami berharap anak-anak itu dan grup WA lainnya berhenti menghujat dan menyakiti perasaan kami," ucap Nola dan Baldy.
"Orang tua mana sih yang bisa tahan kalau anaknya dihujat terus? Apa anak saya ada salah sama kalian? Kalau ada salah selesaikan baik-baik, tapi kalau nggak ada salah sama sekali kenapa kalian tidak berhenti menyakiti perasaan orang?" sambung mereka.
Orang tua tiga anak ini berharap grup WA itu berhenti menghujat anak-anaknya, Bunda. Mereka pun mengancam akan membawa kasus ini ke jalur hukum dan membuka identitas orang-orang dalam grup WA itu.
"Sekarang mungkin ini adalah pilihan terbaik kami untuk membuka identitas (sebagian) dari kalian. Atau ingin kami bertindak ke jalur hukum?" ujar keduanya.
![]() |
Di unggahan Instagram Stories lainnya, Nola dan Baldy juga mencantumkan isi undang-undang ITE terkait pencemaran nama baik dan ujaran kebencian. Terdapat beberapa pasal yang tercantum untuk dibaca dan dipahami sesuai anjuran Nola dan Baldy.
Kemajuan teknologi menjadi sarana mudah untuk menebar kebencian. Tak cuma orang dewasa, ujaran kebencian bisa memengaruhi anak, Bunda.
Psikolog klinis dari Spelman College, Dr.Allison Briscoe Smith, menjelaskan bahwa ujaran kebencian seperti kabut asap. Artinya, bisa mengisi gagasan baik dan buruk dalam pikiran anak dengan cepat.
"'Asap' tersebut mengisi lingkungan dengan gagasan tentang siapa yang baik dan siapa yang buruk. Anak-anak akan belajar dengan sangat cepat dari ujaran kebencian tersebut," kata Allison dikutip dari Talk to Kids.
Saat anak menjadi korban ujian kebencian ini, orang tua sebaiknya menjelaskan risiko buruknya. Nantinya, ini penting untuk mencegah mereka menjadi pelaku.
Melansir CNN, terkadang pelaku merasa kuat saat menyampaikan ujaran kebencian ini. Mereka telah memendam kemarahan atau pernah tertindas sehingga bergabung dalam sebuah kelompok yang membuat ujaran kebencian.
Bunda bisa terangkan kepada anak bahwa orang-orang yang melakukan hal tidak baik harus menanggung konsekuensi atau risikonya. Hal ini berlaku pada orang-orang yang melakukan ujaran kebencian.
Simak juga rahasia harmonis rumah tangga Donna Agnesia yang lebih tua 6 tahun dengan suaminya, di video Intimate Interview berikut:
(ank/jue)