TRENDING
Wanita Miliuner Rela Miskin Demi 118 Anak Asuh Malah Dipenjara, Ada Apa?
Yuni Ayu Amida | HaiBunda
Rabu, 26 Aug 2020 12:31 WIBSeorang miliuner bernama Li Lijuan, dari Provinsi Hebei di China utara telah mengadopsi lebih dari 100 anak yatim selama dua dekade terakhir. Dia menghabiskan semua uangnya untuk merawat mereka. Hanya saja kini ia berurusan dengan polisi.
Li menjadi kaya pada tahun 1980-an, ia memperoleh keuntungan besar dari bisnis garmen dan investasinya di pertambangan bijih besi. Pada saat itulah dia mulai mengasuh anak-anak yang sakit dan cacat, yang ditinggalkan oleh orang tua mereka, serta anak-anak yatim piatu yang orang tuanya meninggal dalam bencana tambang batubara. Dia menggunakan dua sumber pendapatannya untuk menafkahi semua anak angkatnya.
Semuanya berjalan mulus selama beberapa tahun. Namun masa-masa sulit menimpa Li pada tahun 2008. Tambangnya ditutup karena pembangunan perkotaan, yang akhirnya memotong sumber utama pendapatannya. Tapi dia terus merawat anak-anaknya dengan menjual semua properti dan barang berharga, satu per satu.
Namun kini Li Lijuan harus berurusan dengan polisi. Ia ditangkap atas tuduhan pemerasan. Ia juga didakwa atas tuduhan mengganggu ketertiban sosial. Bahkan rekening banknya, yang memiliki lebih dari 20 juta yuan atau sekitar Rp42 miliar dibekukan.
Selain itu, panti asuhan Li's Love Village di Wu'an miliknya ditutup. Ada 74 anak yang tinggal di sana, telah dipindahkan ke rumah sakit untuk pemeriksaan dan akan menerima konseling profesional, kata polisi Wu'an dalam sebuah pernyataan. Hanya saja pernyataan itu tidak menjelaskan tentang aktivitas terkait dugaan kriminal yang Li lakukan.
"Menanggapi informasi publik bahwa beberapa anak yang diperdagangkan telah diadopsi di [Wu'an], polisi akan mengumpulkan sampel darah dan sidik jari dari anak-anak ini dan menambahkan rincian mereka ke sistem keamanan publik untuk mencatat anak-anak yang hilang," kata pernyataan itu, dilansir South China Morning Post.
Walikota Wu'an, Qiang Yanfeng mengatakan anak-anak akan pindah ke panti asuhan negara bagian, dan biaya medis serta pendidikan mereka akan ditanggung oleh pemerintah.
Sementara itu, Putra Li, Han Wen, mengonfirmasi bahwa ibunya, yang berada di Beijing untuk perawatan kanker, ditangkap oleh polisi Beijing. Penangkapannya terjadi dua minggu setelah pihak berwenang Wu'an mengklaim pada 21 April bahwa Li, yang memperoleh kekayaan dari tambang bijih besi menjadi wanita terkaya di kota itu, telah melanggar peraturan urusan sipil dengan gagal mendaftarkan Li's Love Village ke administrasi urusan sipil setempat sejak 2014.
Portal berita Jiemian sebelumnya melaporkan bahwa Li mengatakan dia tidak mendaftarkan panti asuhannya karena dia diberi tahu bahwa pemerintah daerah sedang melakukan beberapa persetujuan untuk merampingkan birokrasi.
Putri Li, Li Dan, mengatakan tuduhan terhadap ibunya itu konyol dan uang di rekening bank ibunya adalah kompensasi dari pengambilalihan tambang bijih besi oleh pemerintah. Li Dan juga membenarkan bahwa anak-anak Li's Love Village telah dibawa pergi oleh polisi. Dan keluarga akan membantah tuduhan pemerasan yang dilakukan ibunya tersebut.
Sebagai informasi, Li Lijuan telah menjadi sorotan media selama bertahun-tahun. Bermula dari dirinya terjun ke bisnis bijih besi pada 1980-an, segera setelah pembukaan dan reformasi ekonomi. Dia juga mulai mengadopsi anak yatim piatu pada tahun 1996 dan mendirikan Li's Love Village pada tahun 2011. Chengdu Business News sebelumnya melaporkan bahwa Li mengucurkan dana ke panti asuhan untuk memastikan setidaknya ada satu pengasuh untuk setiap dua anak. Bahkan tahun 2006 pihak berwenang Hebei menggambarkannya sebagai salah satu orang yang 'menyentuh hati publik'.
Simak juga tips mengelola keuangan ala Astrid Tiar dalam video berikut: