HaiBunda

TRENDING

Perkembangan Terbaru Vaksin COVID-19 Merah Putih, Sudah Sampai Mana Ya Bunda?

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Jumat, 28 Aug 2020 17:10 WIB
Perkembangan Terbaru Vaksin COVID-19 Merah Putih, Sudah Sampai Mana Ya Bunda?/ Foto: iStock
Jakarta -

Lembaga Biologi Molekuler Eijkman (LBME) masih terus mengembangkan vaksin untuk virus Corona atau COVID-19. Vaksin tersebut diberi nama vaksin Merah Putih, Bunda.

Menurut Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Prof.dr.Amin Soebandrio, Ph.D, Sp.MK (K), proses pengerjaan vaksin Merah Putih masih sesuai jadwal yang dibuat. Pengerjaan vaksin sudah dimulai sejak bulan Mei, Bunda.

"Sampai saat ini semua proses masih sesuai dengan schedule yang dibuat sejak awal," kata Amin, dalam diskusi daring 'Meninjau Kemajuan Pengembangan dan Produksi Vaksin COVID-19 di Indonesia', Rabu (26/8/2020).


Amin menambahkan, jika semua sesuai dengan jadwal, maka uji klinik selanjutnya bisa dilakukan di tahun 2021. Tahapan lain akan mengikuti sesudahnya.

"Insyaallah akan buat sub vaksin dalam 2 sampai 3 bulan. Kalau semua berjalan lancar, diharapkan pada trimester kedua tahun 2021 sudah bisa mulai dilakukan uji klinik fase 1 dan selanjutnya," ujar Amin.

Nah, jika vaksin sudah tersedia, minimal ada 175 juta orang di Indonesia harus menerima vaksin. Jumlah ini berlaku untuk pemberian satu dosis saja, Bunda.

Vaksin Covid-19/ Foto: iStock

Bila dosis yang dibutuhkan lebih dari satu, maka jumlah pemberian vaksin bisa meningkat. Perhitungan ini sendiri sudah disesuaikan dengan jumlah populasi orang di Indonesia.

"Berapa banyak vaksin yang dibutuhkan? Kalau menggunakan perhitungan, ada rumus jumlah untuk Indonesia keseluruhannya. Kita membutuhkan minimal 175 juta orang yang harus divaksinasi. kalau satu orang membutuhkan 2 dosis, berarti (total) 350," ucapnya.

Sementara itu, menurut Manajer Senior Integrasi Riset dan Pengembangan PT Bio Farma, Neni Nurainy, proses pengembangan vaksin COVID-19 tidaklah mudah. Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan syarat vaksin yang sesuai.

"Target produk yang diminta WHO, termasuk safety dan reactogenicity (keamanan dan reaktogenisitas), serta efisiensinya minimal 70 persen," kata Neni.

Neni berharap vaksin ini nantinya bukan cuma bermanfaat bagi individu saja, Bunda. Ia ingin vaksin bisa digunakan sebagai pencegahan dan penanggulangan virus secara global.

Meski memerlukan proses yang cukup panjang, vaksin COVID-19 harus cepat diproduksi. Terkait hal ini, Neni menekankan menekankan pentingnya kerjasama secara global dari berbagai pihak.

Simak juga fakta dan data Corona yang Bunda mesti tahu, di video berikut:

(ank/som)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Potret Luna Maya dan Maxime Bouttier Tampil Elegan saat Hadiri Pernikahan di Italia

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Pil KB untuk Laki-laki Tanpa Efek Samping Ditemukan, Ini Fakta Kontrasepsi Baru!

Kehamilan Melly Febrida

100 Kata-kata Ucapan Kemerdekaan RI 17 Agustus 2025 Lengkap dari Singkat-Bahasa Inggris

Mom's Life ZAHARA ARRAHMA

Silinder Mata pada Anak: Penyebab, Ciri-Ciri, dan Cara Mengobatinya

Parenting Nadhifa Fitrina

5 Potret Reisa Broto Asmoro dan Suami Ajak Anak Piknik Berlatar Menara Eiffel

Parenting Amira Salsabila

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Potret Luna Maya dan Maxime Bouttier Tampil Elegan saat Hadiri Pernikahan di Italia

Pil KB untuk Laki-laki Tanpa Efek Samping Ditemukan, Ini Fakta Kontrasepsi Baru!

Silinder Mata pada Anak: Penyebab, Ciri-Ciri, dan Cara Mengobatinya

100 Kata-kata Ucapan Kemerdekaan RI 17 Agustus 2025 Lengkap dari Singkat-Bahasa Inggris

Deretan Artis Alami Berat Badan Turun Drastis usai Sakit, BB Panji Petualang Susut hingga 35 Kg

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK