
trending
5 Fakta Pembakaran Alquran di Swedia, Dilakukan oleh Anti-Islam dan Dikecam Publik
HaiBunda
Senin, 31 Aug 2020 23:00 WIB

Suasana di Swedia semakin memanas. Hal ini dipicu aksi pembakaran Alquran oleh kelompok anti-Islam yang dipimpin Rasmus Palundan, Jumat (28/8/2020) malam.
Aksi pembakaran ini mendapat kecaman dari berbagai pihak, bahkan dari luar Swedia. Dilansir berbagai sumber, berikut 5 fakta tentang pembakaran Alquran di Swedia:
1. Pembakaran dilakukan pendukung Rasmus Palundan
Pembakaran salinan Alquran yang terjadi Jumat (28/8/2020) malam dilakukan oleh aktivis sayap kanan, Bunda. Dilansir Aljazeera, menurut juru bicara polisi Rickard Lundqvist, aksi tersebut dilakukan di Rosengard, wilayah tempat tinggal sebagian besar migran.
Rasmus Palundan direncanakan akan menghadiri aksi tersebut. Namun, kedatangan Palundan dihentikan polisi Swedia-Denmark di daerah perbatasan.
2. Sosok Rasmus Palundan
Nama Palundan menjadi sorotan usai aksi pembakaran Alquran di Swedia. Palundan merupakan politisi Denmark anti-Islam yang pernah viral beberapa tahun lalu.
Palundan merupakan pemimpin anti-imigran Denmark dari partai Hard Lines (garis keras). Tahun lalu, Palundan pernah viral karena membakar Alquran yang membungkus daging babi. Pada Juni, dia dihukum tiga bulan penjara di Denmark karena berbagai pelanggaran hukum dan ujaran kebencian.
![]() |
3. Rasmus Palundan dikecam
Saat dihentikan masuk perbatasan, Palundan menerima hukuman dua tahun dilarang masuk Swedia. Tak lama setelah pelarangan ini, pria 38 tahun itu menuliskan pesan pedas di laman Facebook miliknya.
"Dipulangkan dan dilarang ke Swedia selama dua tahun. Tapi pemerkosa dan pembunuh selalu diterima," tulisnya.
4. Memicu kerusuhan besar
Akibat aksi pembakaran Alquran tersebut, terjadi kerusuhan di kota Malmo. Sekitar 300 demonstran turun ke jalan dan melemparkan batu ke polisi, terkait beredarnya video pembakaran salinan Alquran.
"Kami akan mengacaukan sistem ini karena mereka ingin membiarkan seseorang membakar Alquran," kata salah satu demonstran, dilansir The Guardian.
Setidaknya ada 10 orang ditangkap dan beberapa polisi mengalami luka karena aksi kerusuhan ini. Seorang warga Malmo mengatakan bahwa kekerasan sebenarnya bisa dicegah bila tidak ada aksi bakar Alquran.
5. Memicu perdebatan dan kekhawatiran
Banyak saksi mata mengungkapkan kekhawatiran mereka tentang aksi pembakaran Alquran di Swedia, Bunda. Mereka pun marah terhadap aksi yang berubah menjadi kerusuhan itu.
Kekecewaan itu juga disampaikan Amar Mohsen, remaja 18 tahun yang ibunya orang Rusia dan ayahnya orang Irak. Ia mengatakan bahwa para politisi di kota itu seharusnya mengutuk dan tidak mendukung rencana pembakaran Alquran.
"Para politisi di Swedia berkata: 'Itu adalah hak asasi manusia. Lakukan apa yang kamu inginkan. Anda tinggal di negara bebas, Anda bisa membakar Alquran di depan masjid'. Tidak seperti itu. Ini akan memengaruhi banyak orang dan saya pikir kami akan terpecah," kata Mohsen.
Simak juga curhat Enno Lerian yang hidup damai dengan mantan suaminya, di video brikut:
(ank/som)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda