Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Jadi Saksi Mata, Anak-anak Jacob Blake Tanya Alasan Polisi AS Tembak Sang Ayah

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Kamis, 27 Aug 2020 11:32 WIB

Jacob Blake
Jadi Saksi Mata, Anak-anak Jacob Blake Tanya Alasan Polisi AS Tembak Sang Ayah/ Foto: Istimewa
Jakarta -

Amerika Serikat (AS) kembali memanas usai kasus kematian George Floyd bulan Mei lalu. Kali ini, pria kulit hitam bernama Jacob Blake ditembak polisi AS di depan ketiga anaknya.

Pada 23 Agustus 2020, Blake ditembak sebanyak tujuh kali oleh polisi di Kenosha, Wisconsin, AS. Kejadian berawal saat polisi mendapatkan laporan adanya kekerasan rumah tangga di tempat kejadian penembakan.

Perekam video penembakan, Raysean White, mengatakan bahwa sebelum Blake datang ke lokasi, ada dua perempuan yang bertengkar. Blake lalu meminta anak-anaknya masuk ke dalam mobil mereka.

White melihat Blake berjalan di belakang salah satu wanita yang bertengkar. Tak lama setelah itu, White melihat polisi bergulat dengan Blake sebelum salah satu petugas menggunakan senjata Taser pada Blake. White mengaku tak tahu apa yang terjadi dan mulai merekam apa yang dia lihat.

"Jacob bersandar pada mobil dan mereka terus memojokkannya ke bagian belakang mobil, dan dia berjalan ke sisi lain mobil. Ketika itu, saya mengambil kamera dan mulai merekam," kata White, dilansir CNN.

Akibat penembakan ini, Blake mendapatkan luka-luka serius. Kuasa hukum keluarga Blake, Benjamin Crump, hanya berharap sebuah keajaiban terjadi pada Blake untuk sembuh.

"Membutuhkan keajaiban untuk Jacob Blake, bahkan untuk bisa berjalan lagi," kata Crump.

Jacob BlakeJacob Blake/ Foto: Instagram @karenengelfabri

Sementara itu, menurut kuasa hukum lainnya, Patrick Salvi Jr, Blake mengalami beberapa luka serius akibat tembakan di salah satu lengan. Tak hanya itu, organ ginjal, hati, dan tulang belakang pria 29 tahun itu juga mengalami kerusakan.

"Peluru yang menembus sebagian atau seluruh sumsum tulang belakangnya, setidaknya ada satu peluru. Dia memiliki lubang di perutnya. Dia harus membuang hampir seluruh usus besar dan usus kecilnya," ujar Salvi.

Saat kejadian, Jacob Blake sedang bersama anak-anaknya. Ketiga anaknya yang berusia 3, 5, dan 8 tahun sedang berada di mobil, Bunda.

"Semua cucuku menanyakan berkali-kali, 'Kenapa polisi menembak ayahku dari belakang'," ucap ayah Blake pada media.

Setelah terjadi aksi pembakaran mobil dan gedung-gedung, ibu Blake, Julia Jackson, angkat bicara. Ia menyerukan aksi damai dan mengatakan bahwa putranya tidak akan senang dengan kekerasan dan penghancuran yang terjadi.

Ia juga meminta doa untuk kesembuhan anaknya dan negara, Bunda. Terkait isu rasisme, dia menegaskan bahwa semua manusia itu sama, tidak ada yang lebih unggul dari yang lain.

"Seperti yang Anda lihat, saya memiliki kulit cokelat yang indah. Coba lihatlah tangan Anda dan apapun itu, juga terlihat indah. Beraninya kita membenci diri kita. Kita adalah manusia," kata Jackson.

"Tidak ada yang lebih unggul dari yang lain. Satu-satunya yang paling hebat adalah Tuhan. Tolong mulai berdoa untuk kesembuhan negeri ini. Kita ini Amerika Serikat, sudahkah kita bersatu?" sambungnya.

Simak juga tips menangani trauma korban bencana, di video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(ank/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda